TERUNGKAP

74 4 0
                                    

Regha kembali bekerja dikantor hingga dering pada ponsel pribadi miliknya mengalihkan atensinya.

Tertera nama Selly disana, tidak biasanya gadis itu menghubungi Regha secara langsung seperti ini jika bukan masalah mendesak.

" Ada apa Selly apakah Ina baik-baik saja,"

" Tuan muda, nona Riana jatuh pingsan dan sedang dibawa kerumah sakit," nada gadis itu terdengar sangat khawatir.

Regha bahkan tidak sempat lagi mematikan sambungan telfon itu, pria bermarga Tanjung itu langsung berlari menyusuri koridor dikantornya yang entah mengapa terasa sangat panjang.

Apa yang terjadi pada Riana, pagi tadi gadisnya masih baik-baik saja dan bercanda akan Regha tua yang memiliki banyak uban dikepalanya.

Tidak Ina, tidak ada yang boleh terjadi padamu. Regha membawa mobilnya dengan kecepatan penuh, fikirannya kini hanya dipenuhi wajah Riana yang tersenyum pagi tadi.

Asisten Sam juga berada di mobil lain dibelakang Regha, setelah mendengar kabar dari Selly pria itu juga berlari menyusul tuan mudanya.

Regha yang baru saja sampai dirumah sakit langsung berlari memasuki ruangan dimana Riana ditangani. Disana sudah ada Selly yang menunggu dengan wajah khawatirnya.

" Dimana Inaku, apa yang terjadi kepadanya. Sudah aku bilang bukan untuk menjaga Ina dengan baik," Regha menghampiri Selly dengan penuh amarah, kini difikirkannya adalah menyalahkan sesuatu agar dirinya bisa sedikit tenang.

" Tuan Regha, anda sudah datang. Bisakah kita bicara sebentar," dokter yang selama ini menangani Riana keluar dengan wajah yang tertutup masker medis.

" Katakan kali ini apa lagi yang ingin kau sampaikan, aku tidak tahu bagaimana kondisi Inaku sekarang tapi tolong lakukan segala cara agar dia tetap baik-baik saja," Regha mengalihkan pandanganya kearah dokter wanita itu .

" Kuatkan diri anda tuan Regha, kondisi jantungnya semakin lemah maka dari itulah kita harus mencari donor jantung secepatnya untuk nona Riana. Jika tidak kita bisa saja kehilangannya,"

" TIDAKKKK.... itu tidak akan pernah terjadi Inaku sudah berjanji untuk tidak meninggalkan diriku dia akan tetap bersama denganku untuk membesarkan anak kami. Dia bahkan selalu meminum obatnya sekarang,"

" Maaf karena harus mengatakan hal ini lagi tuan Regha, tapi obat yang dikonsumsi nona Riana bukanlah obat yang seharusnya untuk penyakitnya. Saya sudah mengatakan jika dengan mengandung maka dia akan dalam bahaya, tapi nona Riana bersikukuh untuk mempertahankan kandungannya dan tidak mau mengonsumsi obat-obatan yang akan membahayakan bagi janinnya,"

Dan pecahlah emosi Regha pada saat itu, kenapa Riana merahisiakan hal sebesar ini dari dirinya. Kenapa gadisnya itu tidak pernah mengatakan apapun tentang bahaya yang ia hadapi jika memilih untuk mempertahankan janinnya.

" Tuan muda tenanglah, kita harus segera menemukan cara untuk menyelamatkan nona Riana itu yang terpenting sekarang," Asisten Sam menahan tubuh Regha yang sudah ingin menerobos masuk dan mengganggu kerja dokter didalam ruangan Riana.

" APA YANG HARUS AKU LAKUKAN SAM, aku suami yang buruk bagaimana aku bisa tidak mengetahui kondisi istriku, meski aku bersamanya setiap hari bagaimana aku bisa tidak menyadari jika dirinya sedang sakit bagaimana bisa Sam,"

" Tuan Regha, kita harus segera menemukan donor jantung untuk nona Riana secepatnya. Kondisinya semakin memburuk, tekanan darahnya sangat rendah maka dari itulah dia sampai pingsan. Jantungnya juga semakin melemah sekarang, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi jika kita tidak segera menemukan donor jantung secepatnya,"

" Lakukan apapun, tapi tolong sembuhkan Inaku. Aku tidak pernah memohon apapun selama hidupku tapi aku mohon kepada kalian lakukanlah apapun tapi selamatkan Inaku," Regha yang seumur hidupnya tak pernah menyatukan kedua tangannya untuk memohon sesuatu kini dengan linangan air mata dan permintaan tulus Regha memohon untuk hidupnya yang tidak lain adalah istrinya itu.

" Kami akan berusaha tuan muda, saya dengar di Singapura ada satu pasien yang mengalami mati otak, jadi kemungkinan besar kita bisa mendapatkan donor jantung untuk nona secepatnya. Tapi yang jadi masalahnya sekarang adalah donor jantung adalah operasi yang besar, dan pasien tidak boleh dalam keadaan mengandung karena akan sangat berbahaya nantinya,"

Lagi-lagi Regha mendapatkan hantaman keras pada hatinya, baru saja dirinya ingin menarik nafas lega karena Riana bisa mendapatkan donor jantungnya tapi kini Regha harus mengambil keputusan lain lagi yang tentunya tidak mudah.

janin yang selama ini ia tunggu kehadirannya untuk melengkapi keluarga kecilnya harus dikorbankan untuk keselamatan sang ibu. Regha tidak ingin kehilangan bayinya tapi dirinya tidak akan bisa hidup tanpa Inanya tidak akan pernah bisa bahkan Regha sanggup untuk memberikan jantungnya ini asalkan Riana bisa tetap hidup.

" Lakukan dokter, jika dengan mengorbankan anak kami Ina bisa selamat maka lakukan lah," Regha mengangkat bicara setelah menarik nafasnya dalam.

Asisten Sam menepuk bahu Regha lembut, berusaha menguatkan pria itu.

" Anda harus mengurus persetujuannya tuan," dokter itu kembali masuk kedalam ruangan Riana.

Regha hanya bisa melihat sang istri dengan kaca dipintu ruangan itu. Hatinya sangat hancur melihat gadisnya kini harus berjuang keras dalam hidupnya, Riana berada dalam puncak perjuangannya melawan penyakitnya.

" Regha," mama Regha memeluk sang putra yang kini tampa sangat lemah tak berdaya, seorang Regha yang ditakuti banyak pebisnis sekarang tak berdaya dihadapan sang takdir yang begitu kejamnya.

" Mom, apa yang harus aku katakan pada Ina nantinya. Aku gagal menjaga anak dan istriku, jika saja saat itu aku tidak mendengarkan permohonan Riana untuk tidak melakukan operasi jantung mungkin tidak akan terjadi hal buruk ini," Regha kembali menangis dipelukan sang ibu. Rasanya sangatlah sakit, hatinya benar-benar sangat sakit sekarang.

" Tidak sayang, kau tau kan Riana adalah gadis yang baik. Ia hanya ingin menyelamatkan banyak orang, dan orang baik pasti akan selalu mendapatkan keadilan, Riana menyelamatkan nyawa gadis itu maka Tuhan pasti akan menyelamatkan nyawanya juga.Dan anak kalian pasti akan bangga padamu nanti, ia akan bangga karena memiliki sosok ayah yang sangat kuat seperti dirimu," menenangkan sang anak dengan mengelus Surai hitamnya lembut.

***
Regha duduk didekat ranjang Riana, dokter bilang kondisi Riana sudah kembali stabil lagi.

" Sayang, apa yang terjadi," Riana membuka matanya dan menatap Regha yang juga dengan cepat menyingkirkan buliran bening diwajahnya.

" Bagaiman keadaanmu, kau merasa baik apa ada yang sakit,"

" Apakah kau sudah tau semuanya, maafkan aku sayang," Suara Riana masih terdengar sangat parau.

" Katakan apa kesalahanmu,"

Riana terdiam, dirinya sudah berada dirumah sakit, mustahil Regha tidak mengetahui tentang rahasianya selama ini.

" Maaf karena tidak mengatakan resiko ini padamu, aku tidak ingin membuatmu khawatir dengan diriku,"

" Ina dengan merahisiakan semua itu kau membuatku sangat khawatir sekarang," matanya tidak ingin menatap Riana sekarang, dirinya terlalu kecewa dengan sikap Riana.

Riana sadar dirinya memanglah egois, tidak mendengarkan Regha dan terus saja berpegang teguh pada pendiriannya. Bersikap seolah bisa melakukan semuanya nyatanya dirinya hanyalah gadis dengan jantung yang lemah.


















Jangan lupa vote&comment yaa

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang