KELULUSAN

177 12 0
                                    

Riana merasa nyaman dengan pijatan Regha dikakinya, entah karena tubuhnya yang benar-benar terasa sangat lelah atau karena Regha yang memang sangat pandai memijat.

Tanpa Riana sadari, dia tertidur dengan membiarkan Regha yang masih sibuk memijat tubuhnya, meskipun kini tangan Regha semakin kemana-mana.

Riana membuka matanya perlahan, entah berapa lama dia tertidur, tapi matanya langsung membulat sempurna ketika melihat sosok Regha yang kini berada diatasnya sambil mengecupi lehernya.

" Om apa yang kau lakukan," tanya Riana yang merasa risih dengan sentuhan Regha.

" Ingat jangan jadi gadis pembangkang, jadilah gadis baik jika kau ingin keluargamu tetap aman," ucap Regha yang masih sibuk menjelajahi leher Riana, sementara tangannya dibiarkan bebas kesana kemari.

Riana hanya menutup matanya, tidak berani menolak jika Regha sudah kembali lagi mengancam dirinya dengan mempertaruhkan keluarganya.

***

Perlahan Riana membuka matanya, sayu-sayu dia dengar dari dalam kamar mandi suara pancuran air shower, siapa lagi jika bukan sih om om gila plus mesum itu.

Riana kembali mengenakan pakaiannya yang berserakan dilantai kamar.

Apa yang dilakukan om om itu sebenarnya didalam kamar mandi, kenapa lama sekali aku sudah tidak tahan lagi tubuhku terasa sangat lengket dan tidak nyaman sekarang. Gumam Riana yang terus mondar-mandir didepan pintu kamar mandi menunggu Regha yang tak kunjung keluar.

" Om apa yang kau lakukan didalam sana, cepatlah. Aku hampir terlambat sekarang," menggedor pintu WC.

Regha yang merasa terganggu itupun berdecak kesal kemudian membuka pintunya.

Tanpa menunggu lagi Riana menarik Regha, keluar kemudian masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya.

"Dasar gadis bodoh," gumam Regha kesal, kemudian masuk kedalam ruang ganti.

Setelah bersiap-siap Riana kembali dibuat terkejut karena Regha berada dihadapannya dengan setelan jas rapinya.

" Om kau membuatku terkejut saja," ucap Riana kesal.

" Hari ini hari kelulusanmu bukan," ucap Regha.

" Bagaimana bisa om tau,"

" Sudah aku bilang aku itu tau semua tentang dirimu gadis kecil," mengacak rambut Riana, sepertinya Regha sangat senang mengacak rambut gadis itu.

"Hemm terserah, jadi menyingkirlah karena hari ini aku harus kesekolah," ucap Riana yang kembali merapikan rambutnya yang berantakan.

" Aku tau, maka dari itulah aku akan menemanimu kesekolah hari ini,"

" Apa kau gila om, bagaimana jika teman-temanku sampai tau jika aku sudah menikah dengan seorang CEO sepertimu," ucap Riana terkejut dengan pernyataan Regha barusan.

" Kenapa bukannya kau harusnya senang dan bangga, kau adalah istri dari seorang miliyader muda tampan Regha Tanjung. Jadi pastinya teman-teman mu tidak akan ada yang berani kepadamu," ucap Regha membanggakan dirinya sendiri.

" Dan membuat mereka memandang aku dan keluargaku rendah, apakah kau berfikir anak yang berusia delapan belas tahun yang menikah dengan seorang milayader kaya akan dihormati dan dipandang baik. Tidak om mereka akan menganggapku sebagai wanita mur*han yang menjual dirinya sendiri untuk pria kaya seperti dirimu. Dan kau tau keluargaku lah yang akan terkena imbasnya, adikku Vivi lah yang akan menerima semuanya nanti," tanpa sadar meneteskan air matanya.

Regha tertegun, bagaimana bisa ia lupa dengan fakta yang satu itu.

" Aku akan datang ke acara kelulusanmu sebagai kerabatmu. Pasti disana akan banyak kerabat dari siswa yang datang. Jadi aku ingin melihatmu lulus dengan baik itu saja," ucap Regha dengan nada rendah.

" Hem baiklah terserah om saja," mengambil tasnya kemudian segera berjalan meninggalkan Regha.

***

Mobil milik Regha kini sudah terparkir rapi di depan pintu masuk sekolah, semua orang yang berada disana langsung dibuat heboh dengan kedatangan Regha yang tiba-tiba, ditambah lagi bersama dengan seorang gadis yang akan menjalankan kelulusannya hari ini.

" Wah bukankah itu tuan Regha Tanjung, bukankah dilihat langsung dia semakin tampan saja," ucap seorang wanita.

Semua pengawal langsung bersiap pada posisi mereka masing-masing, guna melindungi sang tuan muda dan juga nona muda kecilnya.

" Om apakah ini baik, semua orang menatap kita," bisik Riana kepada Regha.

" Jangan perdulikan mereka dan fokuslah keacara lulusanmu saja,"

Riana hanya mengangguk kemudian segera berjalan masuk bersama dengan Regha kedalam gedung sekolah.

Didalam sana Riana lagi-lagi dibut terkejut karena semua orang langsung menyambut Regha dengan sangat sopan dan penuh hormat. Mereka bahkan memberikan tempat duduk VIP untuk Regha.

Tentu awalnya Regha ingin mengajak Riana untuk duduk disampingnya. Namun tentu saja gadis itu akan menolak mentah-mentah dan memilih duduk ditempat yang sudah ditentukan.

Acarapun dimulai, Regha diminta untuk memberikan sambutan awal pada acara itu.

" Selamat pagi semuanya, saya hanya ingin menyampaikan satu hal yaitu selamat kepada semua siswa dan juga siswi yang telah berjuang hingga sampai pada titik ini. Kalian semua adalah yang terhebat," ucap Regha.

" Tuan Regha apakah kau ingin menjadi suamiku," ucap salah seorang siswi yang terang-terangan melamar Regha didepan umum.

" Ahh maafkan aku, tapi sebenarnya aku sudah memiliki istri, dia sangat cantik dan sangat baik," ucap Regha sambil matanya melirik sekilas kerah Riana yang pura-pura tidak tahu dan tidak sadar.

Semua orang disana merasa kecewa, ternyata pria yang masuk kedalam kategori sempurna itu sudah milik orang lain.

Setelah acara sambutan dari Regha acarapun kembali dilanjutkan, mulai dari pertunjukan hingga pada puncak acara diumumkannya kelulusan bagi siswa dan siswi sekolah itu.

Dan nama Riana diumumkan sebagai juara pertama, membuat Regha sangat senang. Ternyata gadis kecilnya itu memang sangatlah luar biasa.

Regha sendirilah yang memberikan penghargaan berupa piagam dan sebuah piala.

" Selamat istri kecilku," bisik Regha pelan, yang seketika membuat seluruh tubuh Riana membeku ditempat.

Regha hanya tersenyum melihat raut wajah dari Riana yang jelas sekali terlihat tegangnya.

***

Setelah acara selesai Reghapun langsung membawa gadisnya untuk makan siang.

" Om kemana kita akan pergi, aku ingin pulang saja dan beristirahat,"

" Makan siang, mama dan papa sudah menunggu kita sejak tadi.
Riana membulatkan matanya.

" Om jangan bilang jika orang tuamu tau semuanya,"

" Tidak mereka hanya mengetahui jika kau itu masih bocah, tapi tidak ada masalah karena kau sudah lulus bukan sekarang,"

" Aku bukan seorang bocah, aku sudah dewasa," ucap Riana kesal yang dikatai bocah.

" Iya umurmu saja yang bertambah tapi otak dan juga tubuhmu itu tidak pernah berkembang," ucap Regha yang terang-terangan mengejek Riana.

" Dasar om om sinting," gerutu Riana kesal.
Sebelum pergi ketempat makan siang, Regha membawa Riana lebih dulu kesebuah butik baju terkenal. Dan memilihkan baju terbaik untuk Riana kenakan.

" Om sebaiknya tidak usah belanja disini yah, aku seakan ingin pingsan jika melihat semua harga barang disini," ucap Riana yang terus menolak.

" Kenapa, mulai sekarang biasakanlah dirimu untuk hidup seperti gaya seorang Tanjung, lagi pula apa kau lupa jika suamimu ini adalah seorang miliyader," lagi-lagi mencoba membanggakan dirinya sendiri.

Riana hanya merespon dengan memutar bola matanya malas, lalu kembali sibuk mencari pakaian yang kiranya pas untuk ia gunakan.


















Jangan lupa vote&comment yaa

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang