Setelah puas dengan kegiatan yang menguntungkan satu pihak itu, Riana melanjutkan memberi makan kepada bayi besarnya itu.
" Om makanlah dulu," menyuapi Regha sesendok besar nasi beserta lauknya.
" Aku sudah kenyang," seperti biasa mengutak-atik ponselnya.
" Bukankah kau hanya makan sedikit tadi, kenapa bisa kenyang," masih setia memegang sendok penuh itu.
" Aku sudah minum susu tadi," jawabnya frontal.
Riana menatap Regha kesal lalu membanting sendoknyw itu.
" Apa kenapa kau menatapku seperti itu, kau berani kepadaku," tantang Regha tidak mau kalah.
" Tidak, aku hanya berharap jika jamur yang kau makan itu bisa tumbuh diotak kosongmu itu," mengutuk Regha tapi sambil tersenyum paksa.
" Kau ingin kena azab seperti kemarin-kemarin yah," menyentil kening Riana.
Riana ingin membalas Regha lagi tapi ponselnya telah membuat ia harus mengurungkan niatnya terlebih dahulu.
" Halo Fan kenapa tumben nelfon," berbicara sambil menghalangi Regha yang terus saja ingin menguping pembicaraan itu.
" Begini aku ingin bertanya apakah kita bisa bertemu sebentar nanti ada yang harus aku bicarakan kepadamu," ucap Evan disebrang telfon.
" Hemm oke, aku akan datang kek kafemu besok," mematikan telfonnya kemudian menatap Regha yang terlihat begitu penasaran sekarang.
" Siapa itu," tidak dapat menyembunyikan rasa penasarannya lagi.
" Temanku, dia ingin bertemu besok," meletakkan lagi ponselnya.
" Pria atau wanita," bertanya lagi.
" Pria," jawab Riana santai sambil memotong buah untuk Regha. " Kenapa dengan wajahmu itu om," memperhatikan perubahan raut wajah Regha barusan.
" Tidak," menjawab dengan nada dingin yang menusuk.
Riana hanya mengangkat bahunya tidak perduli, kemudian melanjutkan lagi dengan buah yang ada ditangannya.
***
Malam harinya asisten Sam datang dan menjemput Regha dan Riana dirumah sakit, untunglah berkat kerja asisten Sam yang gesit tidak terjadi kehebohan di media massa, pasalnya Regha sang idola para kaum hawa masuk rumah sakit dikarenakan alergi oleh jamur.
Tidak kebayang jika berita itu sampai bocor maka sudah pasti akan mengakibatkan ribuan bunga akan memenuhi rumah sakit.
" Cih masih tidak merasa bersalah juga," gerutu Regha kesal.
" Ada apa om," menatap Regha yang sejak tadi bergumam tidak jelas.
" Sam berikan aku kontrak kerja dengan nona Klariska, aku akan menyetujui kencan buta itu untuknya,"
Sepintas perkataan Regha barusan menyakiti lubuk hati terdalam Riana, memangnya apa yang dia fikirkan sebenarnya Regha tetaplah Regha dia tidak akan pernah berubah apa lagi hanya untuk wanita seperti dirinya.
" Om besok aku akan menemui temanku bolehkan," meminta izin terlebih dahulu.
" Silahkan saja, lagi pula aku tidak perduli kau akan bertemu dengan siapa dan mengapa," sifatnya sedingin es.
Apa alergi itu mengakibatkan dirinya geger otak seperti ini, tadi dia masih bersifat seperti seekor kucing yang meminta susu ibunya lalu sekarang dia bersikap seolah seperti seorang drakula yang tidak perduli dengan apapun. Gerutu Riana dalam hati.
***
Regha langsung masuk kedalam kamar meninggalkan Riana yang masih keheranan dengan tingkah pria yang satu itu." Eh asisten Sam tunggu sebentar, apakah kau tau apa yang terjadi dengan tuanmu itu," berbisik kepada pria yang dijuluki Sam itu entahlah nama aslinya tidak ada seorang pun yang tau selain Regha dan juga dirinya sendiri tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...