Seolah tidak ada habisnya, setiap hari tumpukan berkas selalu saja menjadi pemandangan setiap pagi yang harus dilihat oleh asisten Sam.
Pria berbadan tinggi itu segera merapikan penampilannya lalu segera melajukan mobilnya kearah kediaman tuan Regha Tanjung.
***
Selamat pagi waktunya bangun, dan melayani tuan muda. Alarm sesat itu selalu saja mengganggu Riana dipagi hari. Regha selalu mengganti bunyinya setiap pagi guna membangunkan Riana."Ini masih terlalu gelap untuk dibilang pagi, sayang," masih memejamkan matanya.
" Apakah kau sudah bodoh meski masih pagi seperti ini," menarik Riana lagi agar duduk.
Gadis itu masih memejamkan matanya, meskipun posisinya sekarang sudah duduk ditopang Regha.
Lihatlah betapa menggemaskannya wajah itu, ahhh sial aku jadi tidak ingin pergi bekerja sekarang.
" Bangunlah pemalas," mengguncang tubuh Riana kuat.
" Lihatlah Mumu dia sangat penurut dan bangun lebih awal setiap paginya,"
" Hemm sekali lagi kau membicarakan jam sialan itu, aku benar-benar akan menghancurkannya tanpa sisa," membuka matanya dan menatap Regha kesal.
" Apakah kau cemburu pada jam sekarang,"
" Tidak aku bukan dirimu yang akan cemburu hanya karena aku memikirkan hal lain selain dirimu,"
" Ternyata kau lebih cerdas dipagi hari,"
Tadi dia mengatai Riana bodoh sekarang dia bilang cerdas lagi, sungguh tuan muda anda adalah orang yang paling susah ditebak apa maunya.
***
Riana membantu Regha bersiap, memasangkan sebuah dasi berwarna hitam yang senada dengan jas hitam formal milik Regha." Apakah kau merasa ini terlalu silau," ucap Regha tiba-tiba.
" maksudmu pencahayaan ruangan ini, atau sinar matahari pagi diluar," masih merapikan dasi Regha.
" Bukan tapi auraku, bukankah itu terlalu sempurna," tersenyum bangga sambil melihat dirinya sendiri didepan cermin.
" Selain mesum dan tidak jelas sekarang pria ini sudah mulai bersikap narsis dan sombong," gumam Riana pelan.
" Lihatlah wajah sempurna dan tubuh yang memukau itu, bukankah kah sangat disanyangkan jika itu disia-siakan begitu saja," sibuk mengomentari dirinya sendiri.
Hal yang paling menyebalkan adalah disaat pria pria tampan sadar jika dirinya tampan.
" Iya sayang, terserah kau saja," selesai merapikan dasi Regha.
" Kau pasti merasa sangat beruntung kan ada di sisiku, pria tampan yang terlalu sempurna untuk dimiliki siapapun,"
Iya kan saja Riana iyakan saja, kau hanya membuang tenagamu jika berdebat dengan pria sepertinya.
" Iya sayang," Jawan Riana apa adanya.
" Haruskah aku menutupi wajahku sekarang bagaimana jika para gadis diluar sana mengincar ku terus. Aishhh mana bisa aura kesempurnaan ini bisa ditutupi begitu saja,"
Regha masih terus saja menyombongkan dirinya sendiri, tapi mau di bantah juga semuanya benar.
" Ina,"
" Hemm,"
" Jawaban macam apa itu hah,"
" Ada apa suamiku sayang," memaksakan senyumnya lagi.
" Tidak aku hanya bilang selamat karena kau telah mendapatkan orang sesempurna diriku," mengangkat kedua alisnya terus menerus.
" Hahaha benar sekali, bukankah aku harus memamerkanmu kepada dunia. Jika perlu aku harus memajangmu disebuah museum,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomantikSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...