Happy reading all 💐💐
Regha menghubungi asistennya, memberitahukan rencananya untuk membawa Riana berbulan madu.
" Apakah ada tempat yang ingin nona kunjungi," sambil mengutak-atik komputernya.
" Emhhh aku rasa kepantai atau ketempat dingin seperti prgunungan bagus," membayangkan indahnya berlibur ditempat seperti itu.
" Cihhh jika hanya seperti itu, tidak perlu berbulan madu," gerutu Regha menanggapi.
" Kalau begitu dimanakah kalian akan berbulan madu, luar negeri atau dalam negeri,"
" Dalam negeri,"
" Luar negeri," jawab Regha dan Riana bersamaan." Cihh...Sam kau tentukan saja semuanya, tidak ada gunanya kau terus bertanya," kesal karena sejak tadi pendapatnya dengan Riana selalu saja berbeda.
Riana mengangguk setuju, karena membahasnya dengan Regha pasti tidak akan selesai sampai tahun depan.
Sedangkan itu asisten Sam kembali dibuat bingung lagi.
Sekarang semua beban ada di tanganku, jika aku membuat bulan madu mereka seperti yang tuan Regha rencanakan nona Riana pasti akan kesal jika nona kesal tuan Regha juga akan kesal, sedangkan jika sesuai dengan keinganan nona Riana maka pasti tuan Regha akan kesal juga. Seperti maju kena mundurpun kena.***
Hari ini Regha akhirnya kembali bekerja dikantornya, menyelesaikan semua pekerjaan yang harus dan wajib ia kerjakan." Sam," panggil Regha kepada asistennya.
" Iya tuan muda," membungkuk hormat terlebih dahulu.
" Apakah kau sudah menyiapkan rencana bulan madu dengan sangat baik. Fikirkan baik-baik jangan sampai ada kesalahan," memberikan tatapan yang mengintimidasi.
" Semua sudah saya persiapkan tuan muda,"
Regha mengangguk kecil lalu kembali bergumam.
" Dan yah jangan lupakan jika agendanya adalah 9:1, pastikan kegiatan diluar hanya satu persen dan didalam kamar adalah 9 persen,"
Kalau begitu apa gunanya anda pergi berbulan madu tuan muda, anda bisa mengurung diri anda dan nona muda didalam kamar.
" Baik tuan muda," meski tidak tau caranya untuk mengatur agenda sesuai dengan permintaan Regha tapi ya sudahlah yang penting sekarang hanya mengatakan iya kepada pria itu.
***
" Ina," baru saja melangkahkan kakinya dirumah Regha sudah mencari istrinya itu." Iya sayang aku didapur," teriak Riana.
Riana hari ini memasak untuk makan malam, tentunya ia dapat melakukannya setelah melakukan negosiasi besar dengan Regha pagi tadi.
" Apa yang kau masak hemm," tiba-tiba saja sebuah tangan besar melingkar dipinggang Riana .
Namun Riana tidak terkejut sama sekali, karena siapa lagi yang bisa melakukan hal itu selain suaminya Regha.
" Aku membuat makanan kesukaanmu," masih sibuk dengan pekerjaannya.
" Hemmm kalau begitu apa yang bisa aku bantu,"
" Tidak perlu, kau bersihkan saja dulu dirimu itu,"
" Aku masih harum, sini cium kalau gak percaya," membalik tubuh Riana.
" Sayang sudah yah, nanti ada yang lihat tidak enak,"
" Kenapa kau istriku, lagi pula aku akan menghilangkan mata mereka jika berani melihat kita," mendekat kan lagi wajahnya.
" Nanti makannya gosong, kau mandilah dulu setelah itu turunlah untuk makan malam,"
" Ini adalah pertama dan terakhir kalinya aku membiarkanmu memasak didapur seperti ini," kecam Regha kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...