Sepertinya Riana harus menerima nasibnya, pasalnya semua rencana yang dia susun dengan sangat baik guna menjadi sebuah kejutan kini berubah menjadi sebuah angan. Kejutannya gagal total, jika mengenai kejutan yang gagal masih ingatkah kalian kejutanulang tauhun yang gagal waktu lampau.
" Makanlah duku setelah itu tidur,"
Riana menatap Regha serius, prianya sepertinya masih dalam mode marah sekarang. pasalnya sejak tadi suaminya itu lebih banyak diam dari biasanya.
" Kenapa kau menatapku seperti itu hah," tanya Regha mengintrogasi.
" Tidak ada, aku akan tidur sekarang," .asuk kedalam selimut tebal dan menenggelamkan dirinya disana, mencari posisi ternyaman untuk tidur.
Regha mengelus kepala Riana sebentar, lalu segera turun kebawah menemui asistennya yang sepertinya kini sedang memberikan arahan pada para pelayan. Pria itu sengaja mengambil dihalaman belakang agar Riana tidak mengetahui jika dirinya memerangi para pelayan itu.
" Apakah kalian dengar, sudah aku katakan untuk tidak membuat kesalahan sekecil apapun. Apa perlu aku menjatuhkan kalian semua dari tangga juga," gertaknya yang terbilang sedikit kasar tapi tidak sampai berteriak agar tidak mengganggu Riana lebih tepatnya agar gadis itu tidak mengetahui hal ini.
" Maafkan kesalahan kami asisten Sam, kami janji ini tidak akan terulang lagi," kepala pelayan lah yang harus menerima konsekuensinya, dirinya harus sanggup untuk membuka bibir keluhanya dan bicara pada pria yang ada dihadapannya.
" Aku tidak butuh permintaan maaf kalian, cepat lakukan tugas kalian sebaik mungkin atau kalian terima sendiri akibatnya. Bersyukurlah karena aku tidak sampai melayangkan tanganku kewajah kalian itu,"
" Sam," Regha datang disaat asisten Sam sedang mendisiplinkan para pelayan dengan caranya.
" Tuan Regha anda disini, untuk apa?," terkejut melihat Regha disana, bukankah pria itu seharusnya sekarang berada disamping Riana.
" Apa yang kau lakukan, bagaimana jika Ina sampai tau kau melakukan kekerasan lagi kepada para pelayan. Bisa-bisa aku yang akan kena imbasnya nanti kau tau," geram Regha.
" Maaf tuan muda, saya hanya berusaha menjalankan kewajiban saya,"
" Kenapa aku merasa ada yang berbeda disini," memperhatikan sekelilingnya.
" Maaf tuan Regha, tapi ini semua dibuat khusus oleh nona. untuk memberikan kejutan khusus untuk anda," takut memang tapi setidaknya Regha tidak lebih kejam dari pada asistennya itu.
" Kejutan, apa karena kejutan bodoh ini lah dia sampai jatuh,"
Semua hanya terdiam, tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan Regha itu.
" Sayang...," tiba-tiba suara Riana terdengar dari dalam kamar.
Dengan cepat Regha berlari kekamarnya, mengambil langkah seribu mungkin jika bisa dia akan terbang sekarang.
" Ada apa Ina," nafasnya memburu masuk kedalam kamar, dirinya dibuat semakin terkejut ketika melihat wajah Riana yang sudah dialiri oleh air mata.
Sungguh sangat menggemaskan sekali, tapi rasa khawatir Regha lebih besar sekarang, gemoynya nanti aja.
" Hikksss," Riana langsung memeluk tubuh Regha kuat begitu pria itu berada didekatnya.
" Ada apa sayang, hah apa ada yang berani mengganggumu. Mengganggu istri seorang Regha Tanjung sama saja dengan mencari mati," mengelus punggung Riana yang masih terisak kecil itu.
" Aku mimpi buruk, hikss.... didalam mimpiku kau pergi meninggalkanku dan," ucapannya terpotong karena Regha lebih dulu membungkam bibirnya dengan jari telunjuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...