KESIALAN

177 21 0
                                    

Happy reading all 💐

" Sungguh maafkan aku, sungguh aku tidak sadar melakukan itu semua," ucap Riana meminta maaf.

" Baguslah jika kau sudah ingat semuanya," ucap Regha kemudian langsung berjalan kekamar mandi.

Riana masih mengutuki kebodohannya sendiri.

Bagaimana bisa aku melakukan hal semacam itu, apa aku sudah gila. Memukul wajahnya pelan.

Regha yang baru keluar dari ruang ganti memperhatikan gadis itu.

Apa lagi yang dilakukannya. Ucap Regha sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk.

" Hei gadis kecil apa yang kau lakukan," tanya Regha kepada Riana.

" Ahh om, aku tidak melakukan apapun. Aku akan turun kebawah dan mengecek apakah sarapan untuk anda sudah siap," ingin keluar dari kamar.

" Hei apa yang terjadi semalam itu," Regha masih merasa penasaran mengapa Riana menangis dan memintanya jangan pergi.

" Saya mohon lupakan saja semua yang saya lakukan dan katakan semalam, anggap saja semuanya hanya mimpi saja, atau jika tidak anggap saja saya sedang melakukan drama kebohongan. Sungguh semua yang saya katakan semalam itu tidak benar adanya, saya memang suka meracau tidak jelas seperti itu jadi saya mohon jangan sampai memasukkannya kedalam hati," Sebenarnya Riana berfikir yang dimaksudkan oleh Regha adalah kejadian di club semalam, Riana hanya mengingat tentang yang terjadi di club tapi dia tidak mengingat jika dia menangis semalam dan meminta Regha untuk tidak meninggalkannya.

" Tentu saja, kau sedang mabuk. Jadi semua ucapanmu itu tidak bisa dipercaya," ucap Regha. Entah mengapa hatinya sedikit terasa bergetar ketika mengetahui hal itu.

***
Setelah sarapannya selesai Riana dan Regha berangkat ketempat tujuan mereka masing-masing. Regha berangkat kekantornya sedangkan Riana berangkat kesokalahnya.

Hari ini adalah hari ujian pertama bagi Riana dan teman seangkatannya. Dia cukup gugup karena dia merasa tidak cukup belajar untuk menghadapi ulangan kali ini.

Ohh Tuhan semoga saja, aku bisa melaluinya dengan baik. Ucap Riana dalam hati.

Ujian itupun dimulai, Riana yang mulai membaca solanya sangatlah terkejut.

Apa-apaan ini, kenapa semua soal ini mirip sekali dengan isi buku tempo hari.

Riana menjawab semua soal dengan sangat baik, karena dia sudah mengetahui semua tentang materi soal melalui buku yang diberikan Regha untuk dia pelajari dengan baik.

" Apakah dia menyuruhku melakukan itu agar aku bisa belajar dengan baik dan mengerjakan soal dengan sempurna," gumam Riana sambil berjalan di sebuah lorong sepi.

Langkah Riana terhenti ketika mendengar sayup-sayup sebuah alunan musik gitar.

" Ehh ada orang yah di ruang musik," mendekati ruangan yang ada dihadapannya itu.

Perlahan gadis itu membuka pintunya kemudian mendapati seorang pria sedang terhanyut dalam petikan gitarnya.

" Kak Vian," lirih Riana pelan.

" Ehh Lo toh Ri, udah selesai yah ulangannya," bertanya kepada Riana.

" Iya kak, kakak sendiri ngapain disini," tanya Riana penasaran.

" Gue lagi pengen nyari hobi baru aja,"

Alasan macam apa itu. Fikir Riana.

" Ohh yaudah kalau kayak gitu aku balik diluan yah kak," ingin segera pergi dari sana.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang