SEBUAH MIMPI

285 31 2
                                    


Tibalah hari dimana Riana seorang gadis berusia delapan belas tahun harus membuang semua mimpinya demi membayar semua jasa dari orang yang telah membesarkannya.

Hari ini tanpa belas kasih sedikitpun kedua orang itu membawa gadis yang mereka besarkan selama ini kesebuah bangunan besar tempat pelelangan berlangsung.

Yah dengan teganya mereka akan melelang putri mereka dengan harga yang sangat tinggi guna mendapatkan uang untuk mengeluarkan perusahaan mereka dalam lubang kebangkrutan.

Hanya air mata sajalah yang dapat Riana keluarkan tidak ada satu katapun yang sanggup ia lontarkan ketika ia melihat orang-orang yang telah menawarkan harga untuk dirinya. Tawaran harga tertinggi lah yang akan mendapatkan Riana sebagai istrinya.

Tentu saja siapa yang tidak ingin mendapatkan seorang gadis cantik Dangan paras yang terbilang sempurna itu.

" Baiklah tawaran dua ratus juta adalah yang tertinggi, jadi apakah tidak ada lagi yang ingin menawarnya jika tidak maka gadis ini akan jatuh kepada tuan Victor," ucap pria yang yang mengatur pelelangan itu.

Ketika keputusan sudah akan diberikan tiba-tiba seseorang datang dan menyebutkan harga yang sangat fantastis.

" satu juta dolar," ucap seorang pria asing yang baru datang.

Semua mata langsung tertuju kepada pria itu, dan terjadilah keributan didalam ruangan itu. Semua orang saling berbisik satu sama lain membicarakan orang yang baru datang.

Dialah Regha Tanjung sang miliyader yang terkenal diseluruh penjuru.

Mendengar kata satu juta dolar sudah membuat senyum dikedua wajah orang tidak tahu malu itu mengembang. Mereka sudah bisa membayangkan hidup dengan nyamannya dengan uang sebanyak itu.

Akhirnya keputusan telah dibuat Regha lah yang berhasil mendapatkan seorang Riana Mahesa.

Riana menatap mata tajam yang menatap dirinya itu sebelum dia jatuh pingsan.

***
Karena rasa lelah dan juga beban fikirannya Riana jatuh pingsan. Setelah kehilangan kesadarannya Riana tidak tau apa lagi yang terjadi kepada dirinya.

Perlahan gadis itu membuka matanya, sambil mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke matanya.

" Kakak sudah bangun," ucap seorang gadis kecil.

" Vivi kau ada disini, dimana aku," bangun duduk sambil memegang kepalanya yang terasa berdenyut.

" Kakak ada dirumah, tadi kakak sepertinya sedang mimpi buruk makanya aku berusaha membangunkan kakak," ucap Vivi.

" Mimpi buruk," tanya Riana kebingungan.

" Iya kak, tadi kakak teriak-teriak dan juga menangis sendiri," ucap gadis itu lagi.

" Tapi bukankah tadi aku ada disebuah pelelangan," mengingat-ingat lagi.

" Tapi kakak dari tadi disini bersamaku, kakak seharian ini tidak pergi kemanapun,"

" Jadi semua itu hanya mimpi yah, tapi kenapa aku bisa bermimpi hal seperti itu," menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

" Vivi dimana ayah dan ibu," tanya Riana yang tiba-tiba teringat kepada kedua orang tuanya.

" Aku juga tidak tahu mereka sudah pergi sejak pagi tadi dan belum kembali hingga sekarang," mengangkat bahunya tidak tahu.

" Kemana mereka pergi, bukankah mereka sedang tidak bisa kekantor karena para media masih terus mengejar mereka," bergumam kecil.

" Kak aku lapar," ucap gadis kecil itu sambil memegang perutnya.

" Apa kau belum makan dari pagi, lalu kenapa.kau tidak membangunkan kakak sejak tadi. Ayo kakak akan memasakkan sesuatu untukmu sekarang," Ucap Riana yang khawatir kepada adiknya itu.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang