Jenie membusungkan pistolnya, tepat mengarah kearah wanita yang masih tidak sadarkan diri. Entah dari mana ia mendapatkan senjata itu sedangkan menyimpan dan memiliki senjata adalah hal yang ilegal disini.
" Aku akan menembaknya saja tepat di perutnya, aku akan menyerang anaknya dulu,"
" nona bukankah Anda bilang jika lebih baik menggunakan racun saja. Agar kematiannya tidak akan bisa dicurigai oleh siapapun, penyakitnya lah yang membuatnya meregang nyawa. Nona muda Tanjung tewas saat membawa mobil karena terkena serangan jantung dadakan disaat perjalanannya menyusul suaminya,"
Jenie tersenyum, benar tapi akan lebih menyenangkan untuk melihat gadis itu tersiksa didepan matanya sendiri.
Gadis itu tersenyum sesaat lalu memulai hitungan mundur, dan beberapa saat kemudian duarrrrr.....
Seketika semuanya hening, seolah atmosfer disekitar mereka terhenti sesaat.Namun yang terjadi adalah sebuah suara tembakan, bukan hanya dari senjata milik Jenie. Melainkan tembakan lain yang berasal dari sekelilingnya. Yah kini tempat itu dikepung.
Asisten Sam datang degan penuh senyum diwajahnya. Anji juga sudah ditangkap dan ditahan oleh polisi sekarang, karena tuduhan penggelapan uang serta penghianat negara.
" Kau, bagaimana bisa kau ada disini. Lupakan saja lihatlah kau sudah gagal melindungi nona mudamu itu. Aku sudah menghabisinya sekarang Regha hanya akan menjadi milikku hanya milikku seorang," Jenie tersenyum penuh kemenangan merasa berhasil dengan rencananya.
" Apa kau tidak bisa membedakan patung dengan manusia asli, terimakasih James lagi-lagi kau bekerja sangat baik sekarang," melihat pria yang membantu Jenie sejak tadi.
" Kau..kau menipuku ternyata,"
" Benar, tapi bukan hanya itu saja. Semua kejahatanmu sudah terbongkar, jadi selamat menikmati sisa hidupmu didalam penjara sekarang nona Jenie. Dan yah kau tidak pernah benar-benar menculik nona, gadis yang kau lihat datang kerumah sakit adalah Selly. Sungguh aku sangat prihatin dengan nasibmu itu," Asisten Sam lagi-lagi mengeraskan rahangnya, menatap kearah wanita yang ada dihadapannya, jika bisa ia ingin menghabisinya secara langsung sekarang, namun biarkanlah hukum yang bertindak secara adil.
Mendengar semua itu Jenie semakin menjadi, polisi segera mengamankan gadis gila itu.
***
Flash back.
Baru saja Riana ingin keluar dari gerbang utama, tiba-tiba Selly datang dengan nafas yang terengah-engah.
Gadis itu menjelaskan semuanya pada Riana dan menyuruh gadis itu tetap berada dirumah sekarang, karena sebentar lagi juga Regha pasti akan kembali.
Riana hanya mengangguk, ia memberikan baju serta masker untuk menyempurnakan penyamaran Selly sebagai dirinya.
Selly pergi kerumah sakit, Selly juga berpura-pura pingsan dan ikut dalam rencana Jenie. Saat itu James yang mengaku akan membantu Jenie segera membantu Selly kabur dan menukar dengan sebuah patung boneka yang mirip manusia itu.
" Wahhh asisten Sam kau ternyata benar,gadis seperti Jenie hanya jahat saja tapi ia tidak licik dan juga cerdas. Bagaimana bisa kita menipunya dengan sangat mudah," Selly tertawa penuh kemenangan.
Akhirnya selesai juga, memang jika asisten Sam sudah bergerak tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Ternyata pria itu sempat menghilang beberapa waktu karena mengurus masalah Anjie, tidak mudah memang tapi ia berhasil intinya.
***
Sementara itu dikediaman Regha.
Regha terus saja memutar balikkan tubuh istrinya, mengecek setiap jengkal tubuh istrinya apakah ada yang terluka atau tidak." Sayang berapa lama lagi kau akan begini, aku sudah bilang tidak apa bukan," keluh Riana yang sudah merasa muak dengan Regha yang terus memeriksa tubuhnya.
" Apakah lukanya tembus pandang, kenapa aku tidak bisa melihatnya. Apakah ada didalam, bagaimana jika lecet saat naik mobil tadi. Ahh tidak mungkin pasti saat masuk kamar tadikan, tidak ada barang berbahaya bukan, semuanya aman," Regha seolah sibuk dengan dunia antah berantahnya.
" Aku baik-baik saja sayang sungguh, berhentilah melakukan ini kau membuatku pusing saja,"
Regha menarik Riana kepelekunnya, untung saja Selly datang tepat waktu dan menghentikan Riana, jika tidak entah apa yang akan terjadi nantinya membayangkannya saja Regha seperti akan kehilangan nyawanya.
Setelah memastikan Riana baik-baik saja Regha menghubungi asistennya untuk menanyakan apa kah semuanya berjalan lancar. Apakah wanita yang ingin sekali Regha masukkan kedalam daftar list hitamnya saat ini dengan urutan nomor pertama. Berani sekali gadis itu membuat rencana untuk menyakiti Riana, bagi Regha ada yang memikirkan hal buruk tentang Riana saja ia tidak akan bisa terima.
" Mulai besok kau harus ikut kemanapun aku pergi Ina, kau harus berada disisiku selama 24 jam agar aku bisa memantau mu dengan aman," perintah Regha yang sudah tentu tidak dapat diganggu gugat lagi.
Yang penting katakan iya saja dulu sekarang, Riana bisa mengurusnya nanti. Membujuk Regha agar mau melonggarkan lagi sistem keamanannya.
" Iya sayang, sekarang semuanya sudah baik-baik saja bukan. Jadi jangan khawatir lagi oke,"
" Tunggu Ina ada satu hal lagi yang harus kita selesaikan," tatapan Regha berubah, apa lagi yang pria ini inginkan sekarang.
" Kenapa kau tidak bilang padaku jika kau mendapatkan pesan gangguan seperti tadi. Apa kau begitu senangnya dirayu oleh pria lain hah," tuhkan dia malah mempermasalahkan hal sepele lagi sekarang.
" Maaf sayang, aku fikir itu hanya orang iseng saja. Aku tidak menyangkan ternyata itu adalah kerjaannya Jenie dan juga tuan Anji,"
" Cihhh bahkan kau menyebutkan nama pria itu sekarang, dia akan membusuk dipenjara karena berani-beraninya melirik istriku ini," Regha mengalihkan pandangannya kearah lain, sepertinya sekarang ia sedang berada didalam mode cemburu.
Kapan lagi Riana akan melihat Regha cemburu berat seperti ini.
" Tapi sayang aku penasaran bagaimana penampilan dari pria bernama Anji itu, para pelayan bilang jika ia sangatlah tampan dan tidak kalah darimu," makin memanas-manasi Regha.
" Ina, apa perlu aku mencuci otakmu lagi sekarang. Ahhhhh aku gila karena kesal, pria itu akan aku habisi sekarang juga," Regha bangkit dari duduknya.
Riana menahan bahu Regha dan menyuruhnya duduk kembali.
" Aku hanya bercanda sayang, jangan marah yah. Bagiku hanya suamiku saja pria didunia ini, Reghaku adalah pria paling tampan paling hebat. Kau adalah ayah yang baik juga untuk anak kita," tersenyum lebar kearah Regha.
Regha menarik pinggang Riana dan mendaratkan wajahnya tepat di perut Riana.
" Temanku bilang jika bayi akan menendang didalam perut, tapi kenapa bayiku tidak pernah menendang Ina," menguselkan wajahnya diperut Riana lembut.
" Tentu saja belum sayang, dia masih berusia 2 bulan sekarang. Tunggulah lebih lama lagi yah," mengusap Surai hitam Regha.
Masalah dinyatakan selesai. Regha dan Riana berhasil melewati badai yang satu ini dengan baik. Jenie dan juga Aji sudah ditindak secara hukum. Tapi hubungan kedua orang tua Regha yang sudah retak masih belum dapat diperbaiki. Kepercayaan yang terlanjur terkhianati masih belum kembali hingga saat ini.
Namun percayalah selama Regha dan Riana bersama, maka sekuat apapun dan semenyeramkan apapun sebuah badai tidak akan menggetarkan dan mengusik mereka sedikitpun.
Jangan lupa vote&comment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...