Halusinasi

378 60 6
                                    

"Chu-u-yaaaa~!"

Chuuya berusaha untuk tidak mendengarnya.

"Hoooiii~ Nakahara-san~!"

Tidak, tidak ada suara apa pun yang memanggil nama belakangnya.

"CHUUYA!" Suaranya mulai kesal, tetapi--

SUMPAH, CHUUYA TIDAK MENDENGAR APA PUN!

"A--"

"APA?!" bentaknya pada seorang bawahan yang nyalinya langsung ciut tanpa diminta.

Oh, sial. Dia salah bentak lagi.

"Ah, maaf. Ada apa?" Kali ini, nada suara Chuuya jadi lebih 'bersahabat'.

"A-ano ... Da-dazai-san memanggil Anda."

Chuuya berdecih saat itu juga. Sudah dia duga suara yang tadi-- ekhm! Tidak, yang tadi itu cuma halusinasinya Chuuya saja. Tidak ada suara menyebalkan dari maniak bunuh diri itu yang memanggil namanya berkali-kali. Tidak ada sama sekali bahkan jika itu hanya halusinasi.

"KENAPA KAU MEMANGGILKU, HAH?!" keluh Chuuya. Dia sedang pening karena harus mengurusi begitu banyak dokumen. Sekarang sudah harus menghadapi makhluk yang paling menguji kesabarannya?

"Yang sopan sama majikan!" Dazai membentak setengah hati, setengah bercanda, setengah menghina.

"Kau bukan majikanku!" Chuuya menyalak galak. Taruhannya dengan Dazai waktu itu tidak sah. Iblis itu sudah dipastikan menumpahkan minuman ke mesin game Chuuya, makanya dia kalah.

"Tuh, kan, Chuuya! Tadi saja narasinya 'Chuuya menyalak', loh! Masih mau bantah?" Dazai tak berhenti menggodanya. Narasi apa? Dari siapa? Siapa yang harus dia bunuh untuk meredakan kemarahan? Author, kah? Sial--

"Nanti Chuuya dibuat mati, loh!" Dazai kembali menyela lamunannya.

"Hah?!" Chuuya mengangkat sebelah alis.

"Menistakan author sama dengan nyawa melayang. Kalau aku, sih, masih sayang nyawa~!"

"Sejak kapan kau sayang nyawa?" Chuuya bertanya sinis. Dia sudah lelah dengan tingkah Dazai Osamu.

"Oh, benar juga."

Chuuya harus sabar. Sekali lagi, Chuuya harus sangat bersabar. Sabar.

[]

Lagi gabut, 10 Januari 2021

Akhirnya draf di work ini berlimpah setelah sebulan gak up~

BSD (Bungou Sengklek Dogs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang