Acara telah usai, Seiya dan keluarga lainnya segera di masukkan ke dalam jeruji besi, dan besok merupakan hari penyegelan sihir mereka semua.
Zora masih berada di dalam istana bersama dengan Suichi, sedangkan bangsawan lainnya sudah meninggalkan istana.
Zora duduk dengan santai pada sebuah sofa yang berada di ruangan khusus untuk menjamu para tamu.Tak lama kemudian datanglah bangsawan cantik memasuki ruangan tersebut.
'Wanita yang tadi.' Gumam Zora."Siapa nama mu bi?" Tanya Zora yang mengarahkan kertasnya itu ke pada bangsawan cantik yang baru saja datang.
"Nama saya Gebrialla Howk, pangeran Zora." Jawabnya dengan tersenyum, membuatnya terlihat lebih cantik.
"Bibi Gebrialla... apa kau sudah menikah? Atau kau sudah memiliki pasangan?"
Gebrialla terkekeh kecil melihat apa yang di tulis oleh Zora, dan Suichi diam diam ikut membacanya.
"Untuk apa kau bertanya itu pada Geb? Apa kau menyukainya? Sayang sekali Zora, Geb sudah memiliki tunangan. Jadi lebih baik kau menyerah saja." Ujar Suichi.
Zora memandang Suichi dengan sinis. "Aku masih sangat muda untuk menyukai seseorang."
"Kau sudah enam belas tahun kan? Dan akan tujuh belas tahun. Atau mungkin kau sudah tujuh belas tahun? Umur segitu sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, usia dua puluh tahun sudah di perbolehkan untuk menikah. Jadi, apanya yang masih sangat muda untuk hal itu?" Ujar Suichi dengan smirknya.
"Jika kak Suichi lupa, aku ini memiliki darah yokai. Usia ku akan tujuh belas tahun nanti, dan usia segitu bagi para yokai masihlah sangat muda. Jika di bandingkan usia manusia, aku ini masih seorang bayi yang baru saja lahir."
"Oh begitu rupanya... pantas saja kelakuan mu tak dewasa sama sekali dan masih seperti bayi. Hahahaha...." Suichi tertawa sangat puas karena sudah meledek Zora. Apa lagi wajahnya yang cantik yang menuruni dari Rachel sedang ditekuk karena kesal.
Tanpa berkata apa pun, Zora mengulurkan tangan kanannya dan mengeluarkan darah dari jemari jemari lentiknya, dan siap untuk menyerang Suichi detik ini juga.
"Lihat kan... Baru di ledek sedikit saja sudah emosi seperti itu." Sindir Suichi yang membuat Zora sangat yakin untuk menyerang Suichi.
"Ehem..." Deheman seseorang membuat Zora menghentikan kegiatannya dan kembali memasukkan darahnya ke dalam tubuhnya.
"Maaf sudah lama menunggu, jadi ini yang namanya Zora." Ujar Hilda yang menghampiri Zora dan memberikannya sebuah pelukan untuk sesaat.
"Mungkin ini mengejutkan mu Zora, jadi Hilda yang merupakan istri saya merupakan kakak dari nenek mu, Rachel." Ujar Kiel langsung pada intinya.
"Saat pelantikan kak Farel, aku sangat ingin bertemu dengan mu. Tapi sayangnya kita tidak bisa bertemu, jadi aku meminta tolong pada Suichi untuk membawa mu kesini. Ini pasti sangat mengejutkan mu, padahal kau sudah lama tinggal disini tapi kenapa baru sekarang kami menemui mu.
Maaf ya Zora... Karena insiden di masa lalu, kita semua mempercayai ucapan ayah kalau Rachel telah meninggal. Jadi kita tidak pernah tau kalau Rachel sudah menikah di usia mudanya dengan yokai itu dan memiliki keturunan. Andai saja kita semua tau lebih awal, kita tidak akan membiarkan mu hidup susah di luar sana. Maafkan kami ya Zora." Tutur Hilda menjelaskan.
"Tak apa nek... Selama ini aku juga hidup dengan tenang dan tidak kesusahan karena aku memiliki Shiro dan Kou, bahkan yokai lainnya juga turut membantu ku." Jelas Zora.
"Jadi untuk rencana mu ke depan bagaimana Zora? Kamu bisa tinggal disini jika kau mau." Usul Kiel yang hanya di balas dengan gelengan kepala oleh Zora.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...