Usai menghabiskan makan dan minum serta berbincang bincang banyak hal, Suichi pun pamit untuk pulang ke rumahnya.
Zora berbaring di atas kasurnya setelah mengantar Suichi hingga depan rumahnya.
"Zora... Berikan aku darahmu." Ucap yokai yang masuk ke kamar Zora dengan tiba tiba dan menahan ke dua tangan Zora yang sedang berbaring di atas kasurnya.
"Lepaskan aku!" Tegas Zora yang berusaha melawan.
Tapi yokai wanita yang berambut panjang itu sama sekali tidak melepaskan atau pun meregangkan cengkramannya.
Lalu Zora membenturkan yokai tersebut dengan kepalanya hingga yokai itu sedikit terpental dan terus memegangi kepalanya yang kesakitan akibat pukulan di kepalanya itu.
Tentu saja setelah itu Zora segera berlari ke luar rumahnya untuk dapat menghindari yokai tersebut.
Tanpa sepengetahuan Zora, yokai yang diam diam memantau Zora ikut pergi menuju sang tuannya yaitu Suichi.
Setelah pelayan yokai itu bertemu dengan tuannya...
"Tuan..." Ucap yokai pelayan Suichi terhadap dirinya yang kemudian dia berbisik kepada tuannya.
"Antar aku ke tempatnya sekarang."
Zora berlari memasuki hutan dan segera memanjat salah satu pohon disana, Zora bersembunyi di atas pohon tersebut dan ia melihat yokai itu telah melewatinya dengan berseru memanggil nama Zora.
Saat itu Suichi bersama dengan yokainya sedang bersembunyi di balik semak semak untuk melihat keadaannya.
Suichi akan menolong Zora dengan diam diam jika yokai itu menyerang Zora kembali, Suichi tidak mau secara terang terangan terlihat membantunya.
Karena akan ketahuan bahwa Suichi mengirimkan pelayannya untuk terus memantau Zora.
Saat ini Zora merasa sedikit lega dan berniat untuk turun secara perlahan. Namun sialnya tangan Zora memegang sesuatu yang sedikit menggelikan menurutnya.
Dengan tatapan wajah yang panik, Zora mencoba untuk membuka tangan tersebut yang menyentuh batang pohon itu.
"Huwaaaaa...." Teriak Zora setelah mengetahui bahwa tangannya menyentuh ulat, hewan kecil yang sangat di takutinya.
Dan Zora kehilangan keseimbangannya hingga mengakibatkan terjatuh dari pohon tersebut.
"Pufttt...." Tawa Suichi yang tertahan karena merasa sangat lucu melihat kejadian ini.
"Anda sangat tidak sopan tuan." Ucap pelayannya.
"Habisnya itu lucu sekali, dia terbiasa melihat yokai yang pastinya banyak wujudnya, bahkan ada yang seram. Tapi dia sangat takut dengan ulat. Puft...."
Saat Zora terjatuh, yokai yang mengejarnya berbalik arah karena mendengar suara Zora dan berlari ke arahnya.
Zora yang sehabis panik akibat ulat, saat ini di buat panik oleh yokai yang datang dengan cepatnya tepat ke arahnya.
Saat mereka dekat, Zora langsung memberinya sebuah pukulan tepat di wajahnya hingga membuat yokai itu terpental.
"Wow, betapa kuatnya Zora. Hanya dengan sebuah pukulan saja mampu melukai yokai." Ucap Suichi kagum.
Lalu datanglah Shiro dengan wujud besarnya dan berseru "Zoraaaa...."
Kemudian Shiro mengeluarkan cahaya dari matanya hingga membuat yokai perempuan itu pergi entah kemana.
"Zora kau tidak apa apa kan? Tidak ada yang terluka?" Tanya Shiro panik dan ia kembali ke wujud kecilnya.
"Aku tidak apa apa, terima kasih karena telah menolong ku Shiro." Ucap Zora dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...