Chap 28

165 21 9
                                    

Yuzu, nama pengawal Farel selain Arthur. Saat ini ia sedang memasak di dapur untuk mereka berenam. Sedangkan dua pengawal lainnya berada di ruang tamu, sementara Zora, Suichi dan Farel berada di ruang santai menanti makan malam mereka.

"Kenapa tadi kau di kejar kejar yokai? Apa kau pernah mengusiknya?" Tanya Farel yang justru di jawab oleh Suichi. "Dia tidak pernah mengusik yokai paman, justru setiap harinya Zora yang di usik oleh para yokai jahat."

"Benarkah itu Zora? Kenapa kau slalu di usik oleh mereka? Pasti ada penyebabnya kan! Kalau kau tidak mengusiknya, lalu hal apa yang kau lakukan sampai di usik seperti itu? Tadi bahkan yang menyerang mu yokai yang jahat, apa semua yokai yang mengusikmu itu adalah yokai jahat?"

"Aku tidak tau menau, yang aku tau sejak aku kecil aku sudah sering di incar oleh mereka." Jelas Zora yang menyembunyikan kebenarannya.

"Paman, kau harus tau. Zora memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, aku pernah melihatnya saat ia sedang membantu para tengu dari Seiya." Ujar Suichi yang segera mendapat tatapan dingin dari Zora.

"Tengu? Haaah aku merasa iri dengan kalian. Seumur hidup ku, aku bahkan belum pernah melihat satu tengu pun. Dimana kalian melihatnya? Aku juga ingin melihatnya." Seru Farel yang merasa iri dan berharap Suichi atau Zora mau membantunya untuk melihat tengu.

"Eh, paman malah mempermasalahkan soal tengu dari pada kekuatan Zora?" Gumam Suichi yang mampu di dengar baik oleh Zora, namun Zora mengabaikan itu sedangkan Suichi hanya menopang dagu melihat sikap Farel yang masih berbinar-binar penuh harap agar keinginannya dapat terkabulkan.

"Jika kakek telah menjadi raja, aku akan membuat kakek bertemu dengan para tengu yang aku kenal." Ujar Zora dan membuat Farel jadi termotivasi untuk menjadi raja menggantikan sang ayahnya, Kano.

"Baiklah, sepulang nanti kakek akan menemui buyut mu dan akan ku katakan padanya kalau kakek siap untuk menjadi raja menggantikannya yang seharusnya sudah pensiun sejak lama." Antusias Farel membuat aura di sekelilingnya terasa menyilaukan.

Keesokan harinya Farel kembali pulang ke kerajaannya. "Arthur, aku ingin tau lebih rinci tentang kejadian kemarin." Titah Farel.

"Kemarin saat dalam perjalanan menuju rumah pangeran Zora, saya mencium bau yokai yang sangat kuat yang selalu mengikuti kami, dan saya yakin jika itu adalah yokai jahat. Saat saya mengatakannya, pangeran Zora tidak mencium bau apa pun. Hal itu membuat saya bingung, kenapa pangeran Zora tidak bisa mencium bau yang menyengat tersebut.

Lalu yokai itu datang dan segera menyerang pangeran Zora, bahkan yokai itu berseru meminta darah pangeran Zora. Saat saya hendak memusnahkan yokai itu, pangeran Zora sudah berlari." Jelas Arthur mengingat kejadian kemarin dan mengatakannya tanpa ada yang tertinggal sedikit pun.

"Tidak bisa mencium bau yokai? Hmm..." Farel nampak sedang memikirkan sesuatu, lalu setelah mendapatkan jawabannya, mungkin, Farel kembali berkata. "Apa karena dia memiliki darah yokai juga jadi dia tidak bisa menciumnya?"

"Saya kurang tau pangeran, mungkin tuan Suichi tau jawabannya." Celetuk Arthur.

"Lalu, darah...? Kenapa yokai itu menginginkan darah Zora? Ada apa dengan darahnya? Sepertinya ada yang di rahasiakan darinya. Arthur, ku tugaskan kau untuk mencari tau soal itu." Titah Farel.

"Baik pangeran." Seru Arthur lantang dan dengan senang hati menerima perintah dari pangerannya.

Arthur pun bergegas keluar dari istana untuk menjalankan tugasnya, sedangkan Farel menghadapkan dirinya kepada sang ayah, Kano.

"Ayah ada hal yang ingin ku katakan pada mu." Seru Farel, berhasil membuat Kano menghentikan pekerjaannya. "Apa?" Jawab singkat Kano.

"Ku rasa ayah sudah cukup untuk memimpin kerajaan ini, sekarang izinkan aku untuk menjadi penerus ayah seperti apa yang ayah katakan beberapa tahun belakang ini. Saat ini aku, Farel, sudah siap untuk memimpin kerajaan." Pinta Farel.

The Blood (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang