Setelah kedatangan Clara dan Giovani, mereka berdua di minta untuk tinggal bersama sama di kerajaan Glavador.
Kano yang pada awalnya tidak merestui kembali hubungan mereka berdua, kini merasa luluh akan tembok besar keegoisannya.
Sikap Giovani yang sangat baik, sopan, penurut, bahkan sihirnya juga tinggi. Membuat Kano yang mengujinya menjadi kagum, dan mulai bisa menerimanya di hari pertama mereka tinggal.
Kano merasa bangga memiliki cucu yang sangat hebat, ia sangat yakin bahwa Giovani merupakan keturunannya.
Nama Giovani dan Clara di rubah oleh Kano menjadi Glavador, karena kini mereka kembali lagi di istana kesayangan Kano.
Dan di hari bahagia ini, Farel dan Clara kembali mengikat janji setia mereka untuk kedua kalinya.
"Oh Yuzu, kau datang juga. Dimana Zora? Kenapa kau kembali seorang diri saja?"
Farel memerintahkan Yuzu untuk pergi menjemput Zora, cucunya itu harus tau perihal ini. Dan Farel ingin memperkenalkannya kepada dua orang kesayangannya ini.
Yuzu yang datang dengan raut wajah sedih, bahkan lidahnya terasa kelu untuk bicara, membuat Farel sadar bahwa telah terjadi suatu hal yang buruk pada Zora.
"Apa yang terjadi pada Zora? Cepat katakan!" Bentaknya membuat Yuzu terkesiap.
"Pa-pangeran Zora telah hilang sejak dua hari yang lalu pangeran, tuan Suichi saat ini masih mencari keberadaannya.
Nampaknya pangeran Zora hilang ketika beliau hendak pergi sekolah, karena pada saat Zora berangkat, para guru mengatakan bahwa Zora tidak masuk sekolah." Tutur Yuzu.
Farel mengepalkan kedua tangannya begitu erat, lalu "Buuuaaak..." Ia memukul kencang meja di hadapannya. Clara dan Giovani yang berada di dalam ruangan tersebut, merasa terkejut melihat Farel sangat emosi yang tersirat jelas pada wajahnya serta kedua matanya yang memerah.
"Kerahkan pasukan mu dan cari Zora kemana pun! Jangan berani pulang jika belum menemukan Zora!" Titah Farel yang segera di jalankan oleh Yuzu.
"Sayang tenangkan diri mu." Clara mengelus lembut lengan suaminya itu agar emosinya dapat mereda.
"Zora... Anak itu, kenapa nasibnya begitu menyedihkan. Aku harus membuatnya tinggal disini agar mudah untuk melindunginya." Ujar Farel yang emosinya sudah hilang namun rasa sedih dan cemasnya kian meningkat.
"A-ayah... Jika aku boleh tau, siapa Zora itu?" Tanya Giovani penasaran.
"Zora adalah keponakan mu, usianya baru enam belas tahun. Ayah mu ini belum lama menemukannya, selama ini kehidupannya sangat susah.
Sejak kedua orang tuanya meninggal, ia slalu di oper kesana kemari oleh sanak saudaranya untuk merawatnya. Namun mereka semua tidak ingin merawat Zora dan berakhir dia hidup seorang diri bersama dengan para yokai.
Namun dirinya slalu di incar oleh para yokai yang menginginkan kekuatan dari darah Zora. Hal ini ayah mu mencari tau, Zora tidak pernah menceritakannya pada ayah sama sekali.
Anak itu, berusaha menyembunyikannya seorang diri. Mungkin dia tidak bisa mempercayai orang lain karena apa yang sudah terjadi pada dirinya di masa lalu itu.
Ayah memintanya untuk tinggal disini, tapi dia bilang, dia akan pindah setelah kenaikan kelasnya.
Saat ini dia menghilang, ayah takut dia di serang yokai jahat. Ayah sangat mencemaskannya." Farel menjelaskan semuanya tanpa tersisa sedikit pun.
Keluarganya itu harus tau akan Zora yang merupakan keluarga mereka juga.
"Apa mungkin Zora itu anak dari adik mu yang selama ini kamu cari cari?" Tebak Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...