Chap 105

96 13 0
                                    

Orang tua dari Juana, Tania, dan juga Sasa sudah datang ke istana, di sana mereka melihat anaknya yang di jaga oleh prajurit. Semua orang tua merasa takut, cemas, dan khawatir, mereka tau kalau anak mereka tidak mungkin melakukan hal hal yang melanggar hukum kerajaan, jadi apa yang mereka lakukan hingga raja Farel marah dan menahannya.
"Kalian semua harus tau apa yang sudah mereka lakukan ke pada cucu ku! Selama ini aku hanya diam mengetahui cucu ku di bully, itu karena permintaannya sendiri untuk tidak ikut campur dan berkata kalau dia bisa mengatasinya sendiri. Awalnya ku pikir semua sudah berakhir, mengetahui akhir akhir ini dia tidak pernah pulang dengan basah kuyup atau pun bekas tamparan. Tapi kali ini, mereka bertiga, anak anak kalian ini, sudah melewati batas! Zora cucu ku, saat ini sedang kritis akibat mereka bertiga yang membayar preman untuk menghajarnya!"

Juana, Sasa, dan juga Tania nampak terkejut ketika mendengar Farel berkata bahwa Zora adalah cucunya. Hal ini sungguh tak terduga, kini mereka merasa panik, mereka semua akan mendapatkan hukuman berat. Seketika ke tiganya bertekuk lutut memohon ampun ke pada Farel, namun hal itu tidak di indahkan olehnya.
"Aku akan mengasingkan anak anak kalian sebagai hukumannya, tidak menerima kehadiran mereka di kerajaan ku ini. Dan jabatan kalian bertiga ku turunkan! Bawa pulang anak kalian dan kirim ke kerajaan lainnya, besok pagi aku harus mendapatkan kabar kalau anak anak kalian sudah tidak berada di sini lagi!" Titah Farel, kemudian ia pergi meninggalkan mereka semua.

Para anak berlari menghampiri orang tuanya, mereka bersujud memohon maaf ke pada orang tuanya yang sedang menangis dan marah karena kecewa mengetahui sikap anak kebanggaan mereka di sekolah.
Bahkan ibunya Juana yang merupakan orang tua tunggal menampar Juana dengan cukup kuat, ia merasa gagal dalam membimbing anaknya.
"Jika sejak awal aku tau kalau Zora adalah pangeran, aku tidak akan melakukan hal ini bu, aku salah, tolong maafkan aku bu." Ucap Juana penuh sesal.

"Mau kamu tau atau tidak tentang jati diri pangeran, tidak seharusnya kau bersikap seperti itu! Kau benar benar memalukan Juana, bagaimana kamu bisa seperti ini sih? Sungguh mengecewakan! Ayo pulang dan kemasi barang barang mu! Sepertinya ibu harus mengirim mu ke ayah mu!" Tegas ibunya Juana yang berjalan meninggalkan istana dengan menarik Juana cukup kasar. Tentu saja ayah dari Sasa serta Tania juga melakukan hal yang sama, menyeret anaknya keluar dari istana untuk kembali ke rumah dan mempersiapkan perpisahan mereka.

Beberapa waktu berlalu, Farel, Clara, serta Giovani datang menghampiri Suichi yang sedang menjaga Zora di pusat kesehatan.
"Bagaimana keadaan Zora? Ada perkembangan?" Tanya Farel yang menatap Zora dengan sendu.

"Dokter sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyalamatkannya dari masa kritis, namun sampai saat ini belum ada perkembangan. Belum ada tanda tanda Zora akan membuka matanya dalam waktu dekat." Jawab Suichi. "Zora tidak bisa menggunakan kekuatannya selain ke bangsawan, dan bangsawan yang menyewa preman itu, entah dari mana orang itu tahu tentang hal ini. Selama ini Zora merahasiakannya, tidak ada seorang pun yang mengetahui hal ini. Saat aku menemukan Zora, tangan kakinya di ikat, bahkan jari jari tangannya pun di rekat isolasi, jadi Zora tidak bisa menggunakan kekuatannya untuk melepaskan tali yang mengikat padanya. Tubuhnya banyak luka dan juga darah mengalir dari kepalanya. Paman... Aku..."

"Sudah Suichi, tenangkan diri mu. Kau sudah menemukan Zora dan menyelamatkannya di waktu yang tepat. Kau berhasil menyelamatkannya, jadi jangan bersedih seperti ini. Kalau bukan karena kau, mungkin hingga saat ini Zora belum bisa di temukan, dan siapa yang akan tau dengan nasibnya sekarang." Ucap Farel memotong pembicaraan Suichi yang nampak prustasi karena gagal melindungi Zora.

"Kau sudah melakukan tugas dengan baik Suichi, ini kesalahan tiga anak anak itu yang tidak memiliki perasaan." Sambung Clara seraya mengusap lembut pundak Suichi.

"Istirahatlah, sekarang giliran ku yang akan menjaganya." Ucap Giovani.

Suichi bangun dari duduknya dan meminta izin untuk pulang. Tak berselang lama Farel dan Clara juga kembali ke istana, dan menyerahkan Zora kepada Giovani untuk di jaganya.

Keesokan paginya, Farel telah mendapatkan kabar dari Yuzu jika Juana, Sasa, dan juga Tania telah pergi meninggalkan istana pagi tadi sebelum matahari terbit. Farel merasa masih kesal dan sebenarnya ingin memberikan hukuman mati ke tiga anak tersebut. Namun Clara menasehati Farel kalau lebih baik di asingkan saja, mereka masih sangat muda, biarkan mereka belajar dari kesalahannya dan tidak akan melakukan hal kejam seperti ini lagi. Dan Farel menuruti apa yang di katakan oleh istri tercintanya, meski ia masih merasa tidak puas hati.

Satu minggu berlalu, Zora masih belum membuka matanya. Keadaannya sudah sedikit membaik, namun setelah pemeriksaan yang baru saja di lakukan ulang oleh dokter, mereka menyadari bahwa Zora kekurangan darah yang membuat kinerja tubuhnya tidak berjalan dengan baik. Namun di sisi lain para dokter merasa heran, ini sudah satu minggu lamanya Zora di rawat inap, dan selalu melakukan pemeriksaan secara rutin, tapi kenapa para dokter baru mengetahui hal tersebut? Hal berbahaya ini seharusnya langsung dapat di ketahui agar Zora dapat menerima donor darah agar ia dapat tetap hidup. Karena jika telat saja nyawanya tidak akan terselamatkan. Selain itu, bagaimana caranya Zora bisa bertahan dengan kekurangan darah dan organ tubuh yang tidak bekerja maksimal? Andai saja Zora bukanlah seorang pangeran, sudah pasti para dokter tersebut akan melakukan penilitian pada tubuh Zora.

Saat ini para dokter sedang mencoba memberikan donor darah ke Zora, namun hal aneh kembali terjadi lagi. Tubuh Zora tidak bisa menerima darah tersebut! Berulang kali mereka mencoba, berulang kali pula darah darah itu keluar dari hidungnya. Semua hal ini di sampaikan dokter ke Farel secara langsung, pada saat itu ada Kano juga di sana.
"Perintahkan pelayan yokai mu dan yang lainnya untuk mencari Kazuma, seret dia ke sini untuk menyembuhkan Zora. Hanya darah dia yang bisa menyelamatkan Zora, karena darah yokai di tubuh Zora lebih kuat, jadi tubuhnya tidak bisa menerima darah manusia." Titah Kano kepada Farel.

Setelah itu semua yokai di kerahkan untuk mencari Kazuma, dan ada yokai yang mengatakan kalau Kazuma sedang pergi liburan ke kerajaan lain, tapi tidak tau tepatnya di mana, dan itu sudah hampir dua minggu Kazuma pergi.
"Di saat penting seperti ini kenapa dia malah pergi tidak jelas, dasar yokai sialan itu, benar benar..." Guman Kano kesal ketika mendapatkan kabar tersebut dari yokai pelayannya. Kemana coba mereka harus mencari Kazuma? Tidak ada banyak waktu, namun mereka tidak bisa pergi ke asal tempat karena itu akan membuang waktu. Andai saja ada petunjuk untuk memperkecil pencarian, andai saja ada yang tahu arah kemana Kazuma pergi!

The Blood (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang