Chap 07

216 39 3
                                    

Hai hai hai....

Aku kembali lagi melanjutkan cerita "The Blood" ini ^^
Yaah aku senang rupanya ada juga yang minat >\\\\\<

Aku akan berusaha untuk terus melanjutkannya hingga tamat
Tapi aku tidak berjanji untuk up dengan cepat hehe :v

Ok
Sekian basa basinya

...Dan...

Selamat membaca


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Tidak lama setelah yokai itu pergi, Zora terbangun dengan kepalanya yang pusing dan badannya yang lemas.

Ketika salah satu tangannya di naikkan untuk memegang kepalanya, Zora terkejut dengan balutan kain pada tangannya.

Kain tersebut basah akan darah Zora, dan darahnya tak lagi keluar karena balutan kain itu.

"Da-darah...? Apa yang sebenarnya terjadi?" Seru Zora dan mencoba mengingat kejadian sebelumnya. Dan ketika ia mulai mengingat lagi, Zora berseru "Nenek itu dimana?"

Lalu Zora memaksakan diri untuk berdiri dan mencari nenek itu lebih ke dalam rumah dari posisi Zora yang masih berada di depan pintu masuk.

"Nenek... Nenek...." Panggil Zora yang tak henti henti karena tidak ada balasan.

Zora tidak berhasil menemukannya, lalu ia kembali ke tempat semula dan mencoba membuka pintu rumah itu.

"Kenapa tidak bisa terbuka? Apa pintu ini macet?" Keluh Zora.

Zora kembali berkeliling rumah itu untuk mencari jalan keluar lainnya, tapi pintu yang berada di belakang rumah juga sama tidak dapat terbuka.

Tidak ada rasa putus asa, Zora mencoba merusak knop pintu dengan palu dan alat alat lainnya yang berada di gudang penyimpanan.

Setelah pintu depan rumah itu berhasil terbuka, Zora segera berlari untuk kembali pulang ke rumah.

Karena tidak mungkin baginya untuk datang ke sekolah, bukan saja karena sudah terlalu telat, tapi Zora menyadari bahwa kain yang di kenakan untuk mengikat tangannya yang terluka itu di ambil dari seragamnya.

Selain itu, meski darah Zora tlah terhenti. Tapi darah yang menempel pada kain itu pasti dapat mengundang yokai yokai jahat untuk datang menyerang Zora.

Itulah sebabnya Zora harus bergegas pulang dan membersihkan darahnya.

Namun karena darah Zora tlah banyak di minum oleh yokai itu, tubuh badan Zora sedikit lemas sehingga ia tidak dapat berlari dengan cepatnya.

"Hei kau mau lari kemana? Jangan pergi dan ikut denganku, tuan ku harus mendapatkan mu." Seru yokai gadis bertanduk itu ketika melihat Zora sedang berusaha melarikan diri.

Yokai itu datang seorang diri setelah bertemu dengan tuannya. Dia memang sedikit bodoh dan slalu menuruti apa kata tuannya.

Ketika dia sampai ke tempat tuannya, tuannya menyuruhnya untuk kembali dan membawa tubuh Zora ke hadapannya karena tuannya tidak ingin pergi meninggalkan singgasananya.

Zora melihat yokai tersebut setelah mendengar ia berseru, dan Zora menguatkan kakinya untuk berlari lebih cepat agar tidak tertangkap oleh yokai itu.

The Blood (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang