Chap 43

123 22 11
                                    

Yuzu yang baru saja tiba di kerajaan Glavador, ia menghadap ke sang pangeran untuk memberikan info kepulangan Zora.

"Syukurlah Zora sudah kembali, aku lega sekarang." Ucap Farel yang menghela nafasnya dengan lega, seakan sesuatu yang menyesakkan dadanya itu telah hilang.

"Syukurlah sayang." Clara mengelus lengan Farel, ia pun merasa lega mendengarnya. "Lalu dimana dia sekarang?"

"Pangeran Zora bilang kalau beliau akan datang kesini saat pelantikan pangeran Farel nanti. Saat ini pangeran Zora ingin istirahat dan tuan Suichi memanggil tabib keluarganya untuk memeriksa keadaan pangeran Zora." Ujar Yuzu.

"Apa Zora terluka?" Tanya Farel yang mulai mencemaskannya lagi.

"Iya, pangeran Zora tidak dapat bicara. Bahkan raja dari kerajaan Snow turut membantu untuk menyembuhkan pangeran Zora, namun tidak ada yang bisa mengobatinya."

"Kerajaan Snow? Bagaimana ceritanya raja Daru membantu untuk menyembuhkan Zora?"

Farel masih belum tau jelas cerita Zora yang menghilang itu karena Yuzu belum menceritakannya, setibanya Yuzu, ia baru mengatakan bahwa Zora telah kembali pulang.

Lalu sekarang, Yuzu mulai menceritakan semuanya sesuai dengan yang di katakan oleh Zora tadi tanpa ada yang berkurang sedikit pun.

Farel yang mendengarnya, ia menjadi geram. Ke dua tangannya ia kepalkan dengan kuat, hingga buku kukunya menjadi putih.

"Cari tau siapa pelakunya!"

"Baik pangeran."

Setelah mendapatkan tugas baru dari pangeran Farel, Yuzu segera pergi untuk mencari dalang dari penculikan Zora. Ia mencarinya di sekitar kerajaan Glavador sesuai dengan apa yang ia curigai.

Keesokan harinya, tabib keluarga Suichi itu segera membuat obat dari berbagai tanaman yang ia harapkan bisa menyembuhkan suaranya Zora.

Sedangkan Suichi dan Zora kini berada di sekolahan. Suichi menemui kepala sekolah dan menceritakan apa yang sedang terjadi dengan Zora seminggu yang lalu.

"Tapi apa hubungan tuan Suichi dengan Zora? Kenapa tuan sampai repot repot datang kesini untuk mengurusi anak ini?" Tanya kepala sekolah karena ia sangat penasaran.

Satu sekolah sudah tau kalau Zora hanyalah sebatang kara, bahkan sanak saudaranya tidak ada yang mau mengurusi, mereka semua lepas tangan.

Lalu sekarang, seorang bangsawan yang cukup terkenal datang bersama dengan Zora bahkan ia meminta izin agar Zora dapat mengikuti ujian susulan.

"Saya sepupunya." Jawab Suichi dengan santai, membuat kepala sekolah itu terkejut. Bukan hanya dia saja, tapi Zora juga terkejut!

'Apa dia harus berbohong seperti itu untuk membantu ku?' Batin Zora.

"Ma-maafkan aku tuan karena saya tidak tau kalau Zora merupakan sepupu tuan.

Kalau begitu Zora, besok kamu bisa memulai ujian susulan mu, dan kamu mengerjakannya di ruangan ku ini."

Setelah meminta maaf kepada Suichi, kepala sekolah itu menatap Zora dan mengatakan perihal ujian.

"Apa tidak bisa di mulai hari ini? Aku sudah siap melakukan ujian susulan, aku juga sudah belajar."

Kepala sekolah itu segera menatap Suichi setelah membaca tulisan Zora, dan Suichi hanya menganggukan kepalanya.

"Baiklah kalau begitu, saya akan meminta wali kelas Zora untuk menyiapkan soal ujiannya terlebih dahulu, maaf saya tinggal sebentar tuan Suichi."

The Blood (Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang