Di perbatasan antara wilayah bangsawan dan wilayah para warga, Zora mengagumi sebuah rumah tradisional yang sangat luas dan besar. Rumah tersebut di kelilingi sebuah kebun, dan di depan gerbang tadi ada sebuah klinik kecil yang katanya itu adalah tempat ayahnya bekerja. Ayahnya bekerja sebagai tabib, dan juga farmasi.
Lelaki muda yang tadi di kejar kejar oleh yokai, kini mengajak Zora untuk berkunjung ke rumahnya. Dan ia mencoba untuk mempertemukan Zora dengan sang ayah.
Flashback...
Setelah melakukan beberapa kali perkelahian, Zora pun memenanginya. Jika yokai itu tidak keras kepala, sudah sejak awal ia pergi dan menyerah. Namun yokai itu besar kepala, ia tidak menyerah dan masih saja ingin memakan Zora dan lelaki itu.
Hingga akhirnya yokai itu mulai kehabisan energi spiritualnya karena selalu menerima pukulan dari Zora yang cukup menyakitkan. Sedangkan Zora tidak ada luka sedikit pun.
Yokai itu segera pergi dan lelaki yang di tolong Zora menghampirinya...
"Ano... Terima kasih sudah menolong ku. Eto... Nama mu siapa?" Tanya lelaki itu sedangkan Zora hanya menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencari sesuatu yang membuat lelaki itu bingung.
"Zora." Tulis Zora di atas tanah dengan sebuah ranting yang pada akhirnya ia temukan.
"Kau tidak bisa bicara? Ah maafkan aku jika aku menyinggung mu." Zora menggelengan kepalanya.
"Aku tidak bisa bicara karena ada seseorang yang membuat ku seperti ini. Sudah beberapa dokter dan tabib yang mengobati ku tapi tidak ada satu pun yang bisa menyembuhkannya. Ada satu tabib yang bilang kalau aku bisa sembuh jika ia bisa mendapatkan tanaman obat yang berada di pinggir hutan terlarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...