"Hiks... Hiks... Kenapa secepat ini kamu pergi meninggalkan ku. Kenapa kamu harus pergi bertepatan dengan hari kepindahan ku? Padahal aku mau membawa mu pergi bersama ku."
Pria muda itu menangisi anak kucing yang selama ini ia rawat.
"Padahal dia sudah besar, tapi dia menangis seperti anak kecil." Gumam Zora yang melangkahkan kakinya menghampiri pria tersebut.
"Oiii... Berhentilah menangis, kau itu lelaki kan? Jangan menangis! Sampai air mata mu kering, kucing itu tidak akan hidup kembali. Hoii kau dengar tidak?! Ku bilang berhenti menangis!"
Zora yang kesal karena merasa di abaikan, kini ia mencoba untuk mendorong tubuh pria itu, namun....
"Are..." Zora nampak terkejut. "Kenapa aku tidak bisa menyentuhnya? Apa apaan ini? Kenapa tubuhnya bisa tembus seperti ini? Bahkan yokai saja aku bisa menyentuhnya, tapi pria ini kan manusia, kenapa aku tidak bisa menyentuhnya sama sekali?"
Pemandangan di depan Zora berubah, pria muda dan kucing yang sudah tiada menghilang. Kini hanya kegelapan yang dapat di jangkau oleh kedua matanya. Dan muncul secara tiba tiba anak kucing yang sudah mati tadi.
Semakin di perhatikan oleh Zora, sosok kucing tersebut berubah menjadi remaja wanita yang cantik dengan telinga serta ekor kucingnya.
"Ka-kawaii..." Gumam Zora.
"Tolong bantu aku..."
"Tu-tunggu sebentar... Kau ini, gadis yang ku lihat tadi kan? Kau yang berdiri di depan bangunan rumah yang sudah rusak itu kan? Kau ini yokai?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...