Mereka berdua melangkahkan kakinya dan melewati sebuah lorong dimana ada foto foto para raja ratu serta anak anaknya, dari raja pertama hingga raja saat ini.
Langkah kaki Suichi terhenti ketika melihat foto seorang putri yang sangat cantik.
"Cantik bukan? Tapi sayang putri sudah meninggal saat insiden peperangan beberapa tahun yang lalu, waktu itu putri masih sangatlah muda." Seru Ryu.
"Peperangan?" Tanya Suichi bingung, karena ia yakin sudah tidak ada peperangan lagi sejak ratusan tahun lalu.
"Peperangan antar bangsawan melawan yokai, itu terjadi dalam satu hari dan banyak bangsawan yang tewas, tapi kita lah yang menang."
"Ah aku ingat, dulu paman pernah menceritakannya kepada ku. Baiklah paman, ku rasa aku harus pulang sekarang."
"Kenapa terburu buru sekali?"
"Aku harus mencari tau kebenaran akan berita anak itu, aku tidak bisa berlama lama kan untuk mengabari raja."
"Yah kau benar, kalau begitu berhati hatilah."
Keesokan harinya, Suichi menghampiri rumah Zora. Ia bermaksud ingin mendiskusikan suatu hal yang berkaitan dengan dirinya dan raja dari kerajaan lain.
Begitu tiba di rumahnya Zora, Suichi mendapati Shiro dan Kou yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya Zora.
Suichi dapat melihatnya karena ia masuk begitu saja setelah mendapati pintu rumahnya terbuka lebar, dan tidak ada satu pun jawaban ketika Suichi memanggil manggil nama Zora.
"Ada apa dengan raut wajah kalian? Dan kenapa kalian hanya berdiam diri disini?" Tanya Suichi heran.
"Kita berdua sedang menunggu Zora keluar dari kamarnya!" Seru Shiro dengan kesalnya.
"Aku tidak mau keluar kalau kalian masih saja marah dengan ku!" Teriak Zora dari dalam kamarnya.
Suichi yang baru tiba di buat bingung dengan apa yang terjadi di antara Zora dan yokainya. Dimana selama ini Suichi tidak pernah melihat pertengkaran yang separah ini sebelumnya, menurut Suichi sendiri.
"Memangnya apa yang terjadi?" Tanya Suichi kepada dua yokai di hadapannya.
"Kemarin Zora-sama di culik oleh pemburu yokai, dan setelah kita berdua berhasil membawanya kembali, Zora-sama secara diam diam...."
Kou yang sedang bercerita di pukul oleh Shiro, sehingga Kou berhenti memberi penjelasan.
"Bodoh, apa yang kau katakan!" Bentak Shiro.
"Siapa yang berani menculik Zora?!" Ujar Suichi kesal.
"Siapa lagi kalau bukan teman mu itu!" Ketus Shiro.
"Seiya?" Tanya Suichi tak percaya.
Pasalnya Suichi tau kalau Seiya memang kejam, tapi dia tidak pernah menduga kalau Seiya berani melakukan hal keji itu."Zora buka pintunya, biarkan aku masuk!" Ucap Suichi sambil memukuli pintu kamar Zora.
Akhirnya Zora beranjak dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya secara perlahan, ia melirik terlebih dahulu ke arah Shiro dan Kou.
Dan nampak jelas kalau mereka berdua masih sangat kesal kepada Zora. Ia yang di tatap penuh amarah hanya bisa membalas dengan senyuman seakan tidak bersalah.
"Zora kau tidak apa apa kan? Tidak ada yang terluka?" Tanya panik Suichi segera setelah melihat Zora.
Pintu kamar Zora di buka lebar dengan satu tangan oleh Suichi, dan ia segera masuk dan menutup pintu kamar tersebut dengan sangat kuat.
Suichi menatap Zora dan memeriksa tubuhnya apakah ada luka atau tidak.
"Aku baik baik saja kak, tidak ada luka sedikit pun." Tutur Zora menjelaskan, dan membuat Suichi menghentikan gerak tangannya dari tubuh Zora.
"Syukurlah, aku kaget sekali saat Shiro bilang kau di culik Seiya. Aku tidak menyangka dia melakukan itu pada anak anak. Sebenarnya apa yang di pikirkannya itu?" Ucap Suichi.
"Dia ingin tau apa yang ku lakukan biar bisa membuat tunduk yokai kuat, meski sudah ku katakan kalau aku tidak melakukan apa pun, dia tetap tidak percaya.
Bahkan kak Seiya meminta ku untuk menjadi adik angkatnya, agar aku bisa membantunya dalam memusnahkan para yokai.
Aku kesal mendengarnya, bagi ku yokai adalah keluarga ku. Mereka tidaklah jahat seperti apa yang di pikirkan kak Seiya.
Aku menolak tawarannya dan memarahinya, lalu aku melarikan diri setelah Shiro dan Kou datang untuk menjemputku."
Zora menceritakan apa yang sudah ia alami saat bersama dengan Seiya kepada Suichi.
Suichi nampak kesal dan tidak percaya bahwa Seiya yang merupakan temannya sejak kecil, telah banyak berubah setelah menduduki kepala keluarga.
"Aku senang kau bisa bercerita padaku semua hal yang kau rasa, aku ingin menjadi tempat mu bersandar.
Karena aku sudah menganggap mu sebagai adikku sendiri, ku harap kau juga menganggap ku sebagai kakak mu. Aku akan sangat senang jika kau bergantung dengan ku dan tidak menyembunyikan satu rahasia pun dari ku." Tutur Suichi.
"Terima kasih banyak kak Suichi, tapi aku tidak memiliki rahasia apa pun." Bohong Zora yang jelas di ketahui oleh Suichi.
"Kau tidak pandai berbohong, aku tau kalau kau menyembunyikan suatu hal penting dari ku.
Tapi aku tidak akan memaksa mu untuk bercerita jika kau sendiri belum siap atau pun belum percaya pada ku sepenuhnya."
"Maafkan aku kak Suichi..." Ujar Zora dengan menundukkan kepalanya.
"Jangan meminta maaf, tidak apa. Aku akan tunggu hingga waktu itu tiba, dan jangan sungkan sungkan jika kau butuh bantuan ku.
Dengan senang hati aku akan slalu membantu mu Zora, jadi tolong segeralah percaya padaku."
Zora hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia mengerti, dan juga senyuman yang terlihat sangat bahagia terlukis indah pada wajahnya.
Saat ini Zora dan Suichi sudah berada di ruang makannya yang menjadi satu dengan dapur. Mereka berdua terus bercakap cakap tentang banyak hal.
Shiro dan Kou hanya menatap mereka berdua dengan kesal, emosi mereka berdua belum juga reda karena tindakan Zora yang seenaknya saja memberikan darahnya pada mereka yang di campurkan dalam sake.
"Ah benar aku lupa suatu hal." Ujar Suichi yang kemudian di tatap oleh Zora, Shiro serta Kou dengan tatapan yang penasaran.
"Kemarin saat aku pergi ke rumah paman ku, raja disana mendengar isu tentang kau yang dapat menyembuhkan penyakit yang di sebabkan oleh yokai.
Raja menanyakan padaku tentang kebenarannya, dan beliau berkata ingin bertemu dengan mu.
Jika aku tau siapa orang tersebut, beliau meminta ku untuk membawa mu kesana. Tapi aku bilang kepada raja kalau aku tidak tau apakah berita itu benar atau tidak, dan aku sedang mencari tau soal itu.
Jadi aku datang kesini untuk memberitaukannya kepadamu, dan meminta izin juga pada mu Zora.
Kalau kau tidak keberatan, maka kita akan pergi ke kerajaan itu dan membawa mu untuk bertemu dengan raja.
Yaa sebenarnya ini bisa menguntungkan mu dan menaikkan derajat mu Zora. Bisa saja kau di angkat jadi bangsawan disana. Dengan begitu kau tidak akan di anggap aneh lagi oleh para rakyat.
Bagaimana Zora? Kau bisa pikirkan dulu soal tawaran ini. Dan satu hal lagi jika kau mau datang kesana, mungkin kau bisa tau soal nenek mu itu." Tutur Suichi menjelaskan.
Namun Zora, Shiro serta Kou begitu terkejut mendengar ucapan terakhir Suichi. 'Mungkin kau bisa tau soal nenek mu itu.'
Mungkin kah itu.....?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood (Ended)
FantasyCerita ini terinspirasi dari anime "Natsume Yuujinchou" dan juga "Mushishi.". Sebuah kerajaan yang sudah modern, dimana bagi kalangan rakyat biasa yokai merupakan dongeng belaka. Namun, bagi para bangsawan dan kerajaan yokai merupakan hal nyata. Tug...