Fifth -Go

23 2 0
                                    

Stefanie POV

Saat menuju perjalanan ke kelas, dari kejauhan terlihat guru Sastra yang berdiri di depan kelas Stefanie.

"Nah akhirnya kamu ketemu juga, bapak ada perlu sama kamu mengenai lomba sastra yang akan kamu ikuti," ucap Pak Dafar.

"Emang ada apa ya pak ?" tanya Stefanie.

"Besok temui bapak di ruang kepala sekolah sesudah istirahat," perintah pak Dafar.

"Siap pak," jawab Stefanie.

Dari kejauhan ternyata Rasya mendengar pembicaraan Pak Dafar dengan Stefanie.

"Oh jadi nih anak jago sastra, tapi kok masuk jurusan Fisika sih," batin Rasya sambil pergi ke arah taman sekolah.

Pak dafar meninggalkan Stefanie di depan kelas. Tiba - tiba dari belakang muncul Clara dengan raut wajah kesal.

"Steff, lo tau gak tadi gue habis ketemu sama siapa ?" ucap Clara.

"Ya mana gue taulah, kan gue ninggalin lo tadi" ucap Stefanie sambil bermain rambut.

"Gue tadi ketemu sama Riko ada Bella juga" jawab Clara.

"Hmm,,,, terus ?" tanya Stefanie.

"Ih,,,,, lo mah gitu di, malah cuek gini" kesal Clara

"Ya elah, apaan sih gue udah putus juga kali ngapain masih di bahas - bahas ga guna banget" ucap Stefanie.

"Hmm iya juga sih, lo bener juga" balas Clara.

"Eh kita hari ini belajar gak sih ?" Tanya Stefanie.

"Wah emang bener - bener ya lo, bisa gak sih sehari aja gak jadi anak ambis, capek gue" kesal Clara.

"Yah elah apaan sih lo" ucap Stefanie sambil menepuk bahu Clara.

"Heheh santai beb, jangan ngegas gitu" jawab Clara.

"Hahaha" tawa Stefanie.

"Mending kita ke taman aja yok, dari pada disini" ajak Clara.

"Mendingan Lo duluan ke taman," ucap Stefanie.

"Lo mau kemana?" tanya Clara.

"Gue mau ke loker bentar ada yang mau gue ambil," ucap Stefanie.

"Oke jangan lama ya," ucap Clara.

Saat di loker sekolah, lagi - lagi Stefanie bertemu dengan Bella.

"Stef," panggil Bella.

"Yah elah dia lagi," batin Stefanie.
"Please Lo jangan mutusin Riko," ucap Bella.

"Udah ya gue capek bahas ini terus," ucap Stefanie.

"Gue minta maaf gara - gara gue kalian jadi putus," ucap Bella.

"Sorry ya gue sibuk," ucap Stefanie.

"Please stef, kasih kesempatan Riko," ucap Bella.

"Lo temen deket nya kan, mendingan Lo ajak ngobrol dia aja deh," ucap Stefanie.

"Ttt-api stef," ucap Bella terpotong.

Karena Stefanie buru - buru dan malas bertemu Bella akhirnya Stefanie meninggalkan Bella di loker sekolah.

Tiba - tiba Riko muncul di hadapan Stefanie.

"Sorry gue gak ada waktu," ucap Stefanie menghindar.

"Please stef kasih gue kesempatan," ucap Riko.

"Keputusan gue udah bulat," ucap Stefanie menatap mata Riko.

"Gue harap lo bisa move on dan jauh dari gue," ucap Stefanie.

"Gue gak bisa hidup tanpa Lo," ucap Riko.

"Maaf gue gak percaya kata - kata itu" ucap Stefanie.

Stefanie pergi meninggalkan Riko, dan saat menuju taman sekolah, tidak sengaja bertemu Rasya.

Brughhhh.

"Jalan liat - liat kek," gerutu Rasya.

"Paansi Lo," ucap Stefanie.

"Lo itu kenapa, jalan lebar juga," gerutu Rasya.

"Lo masih dendam sama gue?" tanya Stefanie.

"Kalo iya emang kenapa?" tanya Rasya.

Stefanie hanya diam dan menatap Rasya dengan kekesalan.

"Gue lagi emosi, lo jangan buat gue tambah emosi," ucap Stefanie.

"I'am sorry, bye," ucap Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang