"Oke deh next time gue bakal main," ucap Shinta.
"Oh iya kok Lo bisa akrab sih sama Bella?" tanya Shinta.
"Yaaa mungkin udah takdir kali ya," ucap Stefanie.
"Iya sih," ucap Shinta.
"Emang ada apa?" tanya Stefanie.
"Eh gak papa kok," ucap Shinta gugup.
"Ini dek buburnya," ucap penjual.
"Ini pak uangnya, kembalian nya ambil aja," ucap Stefanie.
"Makasih ya dek," ucap penjual.
"Oh iya gue minta maaf kejadian waktu itu," ucap Shinta.
"Ah elah santai aja lagi," ucap Stefanie menyantap bubur.
"Ya gue sampe hari ini gak enak aja gitu sama Lo," ucap Shinta.
"Kita udah temenan, lupain," ucap Stefanie.
"Lo orang baik stef," ucap Shinta.
"Lo juga," ucap Stefanie.
"Oh iya btw kenapa gak ajak Bella?" tanya Stefanie.
"Iya tadi kata mamanya dia belum bangun," ucap Stefanie.
"Oh gitu," ucap Stefanie.
"Lo mau bantuin gue gak?" tanya Shinta.
"Bantu apa?" tanya Stefanie.
"Nemuin Bella sama Rasya di suatu tempat," ucap Shinta.
Stefanie terdiam mendengar apa yang di bicarakan barusan dengan Shinta.
"Gimana Lo bisa gak?" tanya Shinta.
"Eh iya bisa kok," ucap Stefanie.
"Emang Rasya sama Bella kenapa,?" tanya Stefanie.
"Iya gue cuma mau mereka nyelesai hubungan mereka baik - baik," ucap Shinta.
"Gue tau Bella mutusin Rasya pasti ada sesuatu, yang sampai hari ini gue juga belum tau karena apa," ucap Shinta.
"Lo tau gak?" tanya Shinta.
"Emmm enggak," ngelak Stefanie.
"Emang Bella gak cerita sama Lo?", tanya Stefanie.
"Bella itu cerita kalo hati dia bener - bener udah siap," ucap Shinta.
"Itu artinya Bella belum bisa move dong dari Rasya, tapi kenapa dia bilang ke gue dia udah gak ada rasa?," batin Stefanie.
"Ya walaupun dia bilang udah move on, tapi gue tau Bella sama Rasya itu gimana," ucap Shinta.
"Yaudah deh kalo gitu, nanti gue kabarin Lo lagi," ucap Shinta.
"Thanks teraktiran nya," ucap Shinta.
"You are welcome," ucap Stefanie.
Sudah 15 menit kak Stefen berlari mengelilingi taman komplek.
"Ayok pulang kak, mau mandi," ucap Stefanie.
"Ya udah ayok," ucap Stefen.
"Eh nanti ikut kakak mau?" tanya Stefen.
"Ayok kak" ucap Stefanie.
POV Rasya
"Bro gua cabut balik ya," ucap Rasya.
"Nanti Lo kesini lagi gak?" tanya Puja.
"Iya paling sore an deh," ucap Rasya.
"Oh yaudah kalo gitu," ucap Puja.
Telepon Rasya berdering, siapa lagi kalau bukan mama nya yang telepon.
Mama
Call"Iya halo ma, Rasya udah mau pulang."
"Kamu mampir ke rumah Stefanie ya, mama Stefanie kasih Mama bunga, kamu tolong ambil ya,"
"Harus sekarang ya ma?"
"Iya dong Rasya, udah kamu ambil langsung pulang ya"
Tut Tut Tut
Sampai di rumah Stefanie
"Ada apa ras?" tanya Stefanie cuek.
"Tadi kata mama gue, nyokap Lo kasih Mama gue bunga," ucap Rasya
"Oh bentar," ucap Stefanie masuk mengambil bunga.
"Nih, di rawat kata nyokap gue." ucap Stefanie.
"Oke thanks ya," ucap Rasya.
"Yaudah cabut sana," ucap Stefanie.
"Yah elah ngusir," ucap Rasya.
"Bodoamat," ucap Stefanie.
"Eh buku gue Lo baca gak?" tanya Rasya.
"Buku yang mana?" tanya Stefanie.
"Soal," ucap Rasya.
"Gue baca dong, thanks ya," ucap Stefanie.
"Oke santai," ucap Rasya.
"Bye," ucap Rasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...