Forty-four 'Hadiah

6 3 0
                                    

Di parkiran.

Rasya melihat Stefanie yang masih menunggu jemputan, Rasya memutuskan untuk mendekati Stefanie.

Stefanie masih berdiri di gerbang menunggu kakaknya.

"Belum bawa mobil sendiri?" tanya Rasya.

"Belum," ucap Stefanie cuek.

"Mau gue anterin pulang?" ucap Rasya.

"Enggak gak usah, gue mau tunggu taksi aja," ucap Stefanie.

"Nanti lo kenapa - kenapa, udah ikut gue aja," ajak Rasya.

"Udah gak usah," ucap Stefanie jutek.

"Oke kalo gitu gue tungguin lo sampe ada taksi," ucap Rasya.

"Ih apaan si lo," ucap Stefanie.

"Lo berani?" ledek Rasya.

"Iya terus gue harus minta bantuin lo gitu?" ucap Stefanie.

"Ya terus kenapa?" ucap Rasya.

"Gue gak mau bergantung sama lo," ucap Stefanie.

"Songong banget sih," ucap Rasya.

"Gue bukan songong, gue mau jadi cewek mandiri," ucap Stefanie.

"Anjay, keren," ucap Rasya membuka helm nya.

"Gue tanya sekali lagi," ucap Rasya.

"Hmm apaan?" tanya Stefanie.

"Lo beneran gak mau anterin pake motor?" ucap Rasya.

"Hmm tapi taksi juga lama gak lewat sih," ucap Stefanie.

"Lo gak usah takut, gue gak akan macem - macem," ucap Rasya.

"Awas ya lo," ucap Stefanie menunjuk ke arah Rasya.

"Oh iya Stefanie gak bawa hodie lagi, mana helm cuma satu," batin Rasya.

"Ayo naik," ajak Rasya.

Di perjalanan, Rasya berbelok ke arah Mall yang berada di dekat Taman Nasional di Jakarta.

"Lah ras kok kita kesini," ucap Stefanie

"Ada yang mau gue beli bentar," ucap Rasya.

Rasya masuk ke dalam mall

20 menit kemudian Rasya keluar membawa kotak besar, dan paper bag.

"Nih buat lo," ucap Rasya.

"Apaan nih," ucap Stefanie.

"Buka aja cepetan," ucap Rasya.

"Awas lo ngerjain gue," ucap Stefanie.

Saat Stefanie membuka paperbag ternyata berisi hodie berwarna mint dengan motif bunga - bunga kecil.

"Demi apa,?" tanya Stefanie.

"Aaaaa cute banget," ucap Stefanie

"Ini untuk gue?" tanya Rasya.

"Ya iyalah Stefanie," ucap Rasya.

"Ih lucu banget, makasih rasyaaaaaaa" ucap Stefanie.

"Gemesin juga Stefanie," batin Rasya

Dan tanpa sadar Stefanie memeluk Rasya karena sangat senang di beri hodie yang lucu.

"Stefanie meluk gue," batin Rasya.

Tapi selang beberapa detik Stefanie tersadar.

"Eh sorry Rasya," ucap Stefanie.

"Iya gak papa," ucap Rasya canggung.

"Ya udah satunya di buka cepetan, kita mau pulang," ucap Rasya.

"Ih sabar kek," ucap Stefanie.

tTerbterisi helm dengan warna sepadan yang sama dengan hodie nya tadi.


"Ih rasya warna nya bagus banget," ucap Stefanie.

"Gue coba dulu deh," ucap Stefanie.

Seketika Rasya terpukau dan terdiam, melihat betapa cantik dan lucunya Stefanie memakai hodie dan helm yang dia berikan padanya tadi.

"

Kok Lo ngasih gue beginian, ada modus ya Lo," ucap Stefanie.

"Buset," kaget Rasya.

"Ini hadiah dari gue, Lo kan menang lomba tuh," ucap Rasya.

"Jadi ini dari gue," ucap Rasya.

"Makasih ya," ucap Stefanie.

"Yaudah pulang, nanti di cariin kakak Lo lagi," ucap Rasya.

Di perjalanan motor, Stefanie sangat senang sekali di hari bahagianya dia tersenyum lebar.
Dan saat melintas makanan.

"Eh ras - ras," ucap Stefanie.

"Apaan?" tanya Rasya.

"Berhenti dulu," ucap Stefanie.

"Apa?", tanya Rasya.

"Turun sebentar yok, gue laper banget nih." ucap Stefanie.

"Yaudah ayok gue juga laper," ucap Rasya.

"Iya nih," timpal Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang