Seventy-five 'Bella siuman

6 1 0
                                    

"Kok Lo tiba - tiba baik gini sih?" tanya Stefanie.

"Ya gue emang baik kali," ucap Rasya.

"Lo nya aja yang gak bersyukur," timpal Rasya.

"Oh iya stef, gue mau nanya sesuatu sama Lo," ucap Rasya.

"Apaan?" tanya Stefanie.

"Kalo ada orang yang nembak Lo, atau suka sama Lo gimana?" tanya Rasya.

"Ya tergantung," ucap Stefanie.

"Kok tergantung?" tanya Rasya.

"Iya tergantung, orang nya siapa dan orang nya itu gimana?" ucap Stefanie.

"Oh gitu," ucap Rasya.

"Emang kenapa ras?" tanya Stefanie.

"Enggak kenapa - kenapa kok," ucap Rasya.

"Yaudah gue ke restoran ya, kakak gue juga kayaknya udah selesai makan, Lo mau langsung balik atau gimana?" tanya Stefanie.

"Iya ayo gue anterin, motor gue juga disana," ucap Rasya.

Tanpa basa basi saat menyebrang Rasya menggandeng tangan Stefanie.

"Rasya gandeng gue?" batin Stefanie.

"Ini gak mimpi kan," batin Stefanie.

"Eh ras yaudah gue ke mobil dulu," ucap Stefanie salah tingkah.

"Kenape lu kok salah tingkah," ucap Rasya.

"Enggak gue biasa aja," ucap Stefanie malu.

"Lucu banget sih," batin Rasya.

Jam menunjukkan pukul 21.00 malam, Stefanie dan kakaknya mengantar Kak Zanna pulang terlebih dahulu.

Tapi tiba - tiba Kak Zanna menerima telepon dari Tante Rosa, atau mama nya Bella.

Call
Tante Rosa.

"Halo Tante?"

"Alhamdulillah Bella udah sadar,"

"Alhamdulillah, aku kesana sekarang ya Tan,"

"Oke tan,"

Tut Tut Tut

"Kenapa sayang?" tanya Stefen.

"Bella sepupu aku udah sembuh, kita bisa kesana dulu gak?" tanya Zanna.

"Bella udah sadar kak?" tanya Stefanie.

"Iya udah sadar dek," ucap Kak Zanna.

"Kak ayok kesana dulu, aku pengen banget ketemu Bella please," ucap Stefanie.

"Yaudah iya kita kerumah sakit dulu," ucap Stefen.

Sesampainya di rumah sakit.

"Bella kamu udah sadar dek," ucap Kak Zanna memegang tangan Bella yang lemas.

"Iya kak," ucap Bella.

"Kakak sama siapa?" tanya Bella.

"Kakak sama calon suami kakak, di luar juga ada Stefanie." ucap kak Zanna.

"Aku pengen bicara sama Stefanie kak, bisa tolong panggilin bentar gak kak?" ucap Bella.

"Iya sebentar ya," ucap Kak Zanna.

Kak Zanna keluar kamar rumah sakit, dan memanggil Bella.

"Stef, Bella pengen ngomong sama kamu," ucap Kak Zanna.

"Oh gitu ya kak," ucap Stefanie.

Stefanie masuk ke ruang Bella di rawat, melihat Bella yang kini terbaru lemah dan sangat pucat sekali, membuat Stefanie tak bisa menahan air mata nya.

"Bella," ucap Stefanie memeluk Bella.

"Gimana keadaan Lo sekarang?" tanya Stefanie.

"Ya kayak gini deh," ucap Bella tersenyum.

"Gue yakin Lo kuat kok," ucap Stefanie.

Bella hanya membalas nya dengan senyuman.

"Stef, gue udah gak lama lagi ada disini," ucap Bella.

"Eh Lo jangan ngomong kayak gitu," ucap Stefanie.

"Gue udah gak kuat stef," ucap Bella.

"Gue mau menuhin hal yang belum gue penuhin," ucap Bella.

"Lo bilang sama gue, gue bakalan bantu Lo," ucap Stefanie menahan air mata.

"Gue mau ketemu Rasya, kalau waktu udah tepat," ucap Bella.

"Iya pasti kok, gue bakalan temuin Lo sama Rasya," ucap Stefanie.

"Bel gue boleh bilang ke Lo?" tanya Stefanie.

"Apa stef?" ucap Bella.

"Lo harus kuat ya," ucap Stefanie.

"Gue percaya Lo sembuh bel," timpal Stefanie tersenyum manis pada Bella.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang