Sixty-five 'Jadi teman part 4

6 1 0
                                    

1 Minggu berlalu.

"Udah satu Minggu lewat nih, gimana persiapan Lo?" tanya Clara.

"Ya 95% lah kira - kira," ucap Stefanie.

"5% lagi tuh," ucap Clara.

"Gue deg - deg banget tau, gimana ya kalo gue gak menang," ucap Stefanie.

"Udah yakin aja, gak usah mikir gitu kali," ucap Clara.

"Oh iya Lo olimpiade kapan sih ?" tanya Clara.

"Tanggal 19," ucap Stefanie.

"Terus kakak Lo nikah kapan ?" tanya Clara.

"Tanggal 21," ucap Stefanie.

"Gila cepet banget ya," ucap Clara.

"Oh iya Lo liat Bella gak?" tanya Stefanie.

"Enggak tuh," ucap Clara.

"Gue udah lama gak liat dia," ucap Stefanie.

"Ya Lo sibuk mulu latihan," ucap Clara.

Dari kejauhan Shinta dan Bella datang menghampiri Stefanie dan Clara.

"Hai girls" sapa Bella.

"Hai," ucap Stefanie.

"Makin sibuk aja gue liat - liat nih," ucap Shinta.

"Iya nih," ucap Stefanie.

"Semoga menang ya," ucap Bella.

"Aamiin," ucap Stefanie.

"Oh iya nanti malem cabut yok," ajak Shinta.

"Eh main kerumah gue aja," ajak Bella.

"Ide bagus, gue setuju," ucap Stefanie.

"Iya nih seru pasti," ucap Clara.

Anak - anak SMA Negeri 1 Harapan Bangsa berhamburan ke luar pagar sekolah, tapi tidak dengan Stefanie dan teman-temannya.

"Gue bawa mobil nih, kita ke tempat Bella pake mobil gue aja," ajak Stefanie.

"Lets' go" ucap Bella.

Sebelum pergi ke rumah Bella, Stefanie berhenti di salah satu pusat perbelanjaan.

"Ada yang mau di beli?" tanya Clara.

"Iya tunggu bentar ya," ucap Stefanie.

Stefanie pergi ke dalam pusat perbelanjaan.

"Stefanie beli apa?" tanya Shinta.

"Paling juga makanan," ucap Clara.

"Makanan?" celetuk Bella.

"Iya jadi Stefanie itu setiap pergi ke rumah temen atau saudara dia, pasti dia beli makanan gitu, cemilan," ucap Clara.

"Ternyata Stefanie se humble itu," batin Bella.

"Oh gitu," ucap Shinta.

Mereka semua pun pergi ke rumah Bella, mereka masuk ke dalam kamar Bella dengan nuansa warna abu, yang membuat nyaman dan tenang. Di kamar Bella terdapat beberapa panjangan foto.

"Ih kamar Lo estetik banget," ucap Clara.

"Enggak ah biasa aja," ucap Bella.

"Lo anak tunggal?" tanya Stefanie.

"Iya gue anak tunggal," ucap Bella.

"Iya anak kesayangan," ucap Shinta.

"Heh apaansi," celetuk Bella.

Stefanie langsung berfikir, bagaimana jika Bella pergi meninggalkan keluarga dan teman - teman yang sayang kepada nya, pasti itu sungguh sakit.

"Eh Lo kok bengong," ucap Bella.

"Eh enggak kok," ucap Stefanie tertawa.

Mereka menghabiskan waktu bersama hingga sampai waktu menunjukkan pukul 7 malam.

"

Gue gak mau hal - hal kayak gini gue sia siain" batin Bella.

"Eh gaes, udah jam 7 nih," ucap Clara.

"Eh iya ya," ucap Stefanie.

"Bel kita pulang dulu ya," ucap Stefanie.

"Yahh padahal masih seru," ucap Shinta.

"Lo mau ikut pulang juga gak?" tanya Clara.

"Rumah gue di belakang rumah Bella," ucap Shinta.

"Oh gitu," ucap Stefanie.

"Yaudah pamit ya," ucap Clara.

Mobil Stefanie pergi meninggalkan rumah Bella, karena waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, akhirnya mereka pulang.

"Seru ya kenal Bella," ucap Clara.

"Iya bener banget," ucap Stefanie.

"Kapan kapan gantian tempat gue seru kali ya," ucap Clara.

"Nonton Drakor tambah seru," ucap Stefanie.

"Cemilan juga," tambah Clara.

"Hahaha parah ," tawa Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang