114 "Awal baru"

7 1 0
                                    

"Makasih ya kalian udah dateng kesini selama 3 hari ini," ucap Mama Bella.

"Iya Tan sama - sama," ucap Stefanie.

"Maafin segala kesalahannya Bella ya kalau pernah menyakiti kalian," ucap Mama Bella.

"Iya Tan," ucap Clara.

"Bella itu baik banget anaknya Tan, kami semua sayang sama Bella." ucap Shinta.

"Yaudah Tan kalo gitu kita pamit dulu ya," ucap Rasya.

"Iya makasih ya, hati - hati di jalan ya," ucap Papa Bella.

"Lo balik bareng gue aja," ucap Rasya pada Stefanie.

"Gue bareng Clara ras," ucap Stefanie.

"Ra balik bareng gue ya," ucap Angga.

Clara mengerti maksudnya Angga, dan mengiyakan ajakan Angga.

"Stef sorry ya gue balik sama Angga," ucap Clara.

"Lo balik sama Rasya ya, ras titip Stefanie." ucap Clara.

"Lo balik sama gue," ucap Rasya.

"Gue taksi aja," ucap Stefanie.

"Udah lah stef balik sama Rasya aja kenapa sih," ucap Shinta.

"Iya stef, lagian kan kalian juga searah rumahnya." ucap Puja.

"Oke," ucap Stefanie.

"Yaudah gue balik bareng Lo," ucap Stefanie.

"Okeee," ucap Rasya.

"Gaes duluan ya," ucap Stefanie.

"Oke hati - hati," ucap Shinta.

Di dalam mobil, Rasya dan Stefanie hanya diam dan saling tidak buka suara.

"Lo mau makan gak?" tanya Rasya tiba - tiba mengajak berbicara.

"Hmm enggak deh, gue makan di rumah aja." ucap Stefanie.

"Lo mau makanan cemilan" tanya Rasya.

"Enggak deh gak usah," ucap Stefanie.

"Lo mau nya apa dong?" tanya Rasya.

"Balik ke rumah," ucap Stefanie.

"Oke," ucap Rasya.

Tiba di depan rumah Stefanie, ternyata ada Kak Stefen yang menunggu di gerbang.

"Masuk dek," ucap kak Stefen.

"Ras makasih, gue masuk dulu." ucap Stefanie.

"Oke stef," ucap Rasya.

"Makasih udah mau nganterin Stefanie balik," ucap kak Stefen.

"Iya kak sama - sama," ucap Rasya.

"Kayaknya tawaran kakak kemaren udah gak berlaku lagi ya?" tanya Rasya.

"Maksudnya?" tanya Kak Stefen bingung.

"Stefanie?" sebut Rasya.

"Oh itu," ucap Kak Stefen di ikuti densn tertawa kecil.

"Cowok itu punya komitmen, jadi kalo dia mau lanjut ya lanjut. Gak lanjut ya udah jangan ngeghosting," ucap Kak Stefen.

"Jadi masih boleh kak?" tanya Rasya.

"Asal jangan nyakitin Stefanie aja kamu," ucap Kak Stefen.

"Kamu tau kan?" tanya Kak Stefen.

"Iya kak aku tau," ucap Rasya.

"Yaudah balik udah malem bokap nyokap Lo pasti udah nungguin Lo dirumah," ucap kak Stefen.

"Iya kak, aku pamit dulu." ucap Rasya pergi membawa mobil meninggalkan rumah Stefanie.

Stefanie POV
Di kamar.

Tok tok tok

"Masuk aja gak di kunci," ucap Stefanie menyisir rambutnya.

"Cie yang di anterin pulang lagi," ucap Kak Stefen yang tidur di sofa kamar Stefanie.

"Ih apaan si lagian itu juga dipaksa," ucap Stefanie.

"Di paksa gimana?" tanya Kak Stefen.

"Iya di paksa Clara sama yang lain," ucap Stefanie.

"Tapi kamu mau kan?" tanya Kak Stefen.

"Ih apaan si kak," ucap Stefanie membalikkan badannya.

"Kamu gak bisa bohongin perasaan kamu," ucap Kak Stefen.

"Tau dari Kakak perasaan aku untuk Rasya?" tanya Stefanie duduk di kursi.

"Mata kamu," ucap Kak Stefen yang membuat Stefanie mati kata.

"Lagian kalo suka, suka aja lagi gak usah di tutupin." ucap Kak Stefen.

"Dia mana bisa move on dari mendiang Bella," ucap Stefanie menghadap jendela kamarnya.

"Gak ada yang gak mungkin, kakak liat juga lama - lama dia tertarik sama kamu,"ucap Kak Stefen.

"Ih apaan si," ucap Stefanie.

"Hahah ada yang malu nih," ucap Kak Stefen pergi dari kamar Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang