106 - Canggung

6 1 0
                                    

Sekitar jam 7 malam Stefanie dan Clara pergi menuju rumah Shinta, di susul juga dengan mobil Angga dan Puja yang tepat di belakang mobil Stefanie.

Ternyata rumah Shinta tepat di belakang halaman rumah Bella, rumah Shinta juga tak kalah asri lebih dominan banyak bunga - bunga cantik.

"Hai kalian," sapa Shinta.

"Eh rumah Lo adem banget ya," ucap Clara.

"Iya dong, yaudah yok ke halaman samping aja," ajak Shinta.

Di halaman samping rumah Shinta, terdapat salah tau ruangan yang dibuat khusus untuk Shinta bersantai.

"Ini ruangan khusus Lo?" tanya Puja.

"Iya lebih tepatnya sih gitu," ucap Shinta.

"Keren juga ya," ucap Angga.

Stefanie dan yang lain menikmati sekali perkumpulan yang sangat jarang seperti ini. Dengan cemilan dan makanan yang di sediakan oleh tuan rumah, dan makanan tambahan dari Stefanie.

Tiba - tiba pembantu rumah Shinta menghampiri Shinta dan berkata.

"Di depan ada Bella sama Rasya non," ucap bik Lusi.

"Serius bik," ucap Shinta.

"Ada siapa Shin?" tanya Puja.

"Di depan katanya ada Rasya sama Bella," ucap Shinta.

"Lo ngajakin mereka juga?" tanya Angga.

"Lebih tepatnya gue ngajak Bella," ucap Shinta.

"Gue ke depan dulu ya," ucap Shinta.

"Stef Lo gak papa?" tanya Clara lirih.

"Udah gak usah pikiran gue," ucap Stefanie.

"Lo serius?" tanya Clara.

"Iya gue serius," ucap Stefanie tersenyum.

Shinta pergi ke depan rumah untuk menyambut kedatangan Rasya juga Bella.

"Hai bel," ucap Shinta menyapa Bella.

"Mereka semua udah dateng ya?" tanya Bella.

"Iya yok masuk," ajak Shinta pada Bella.

Rasya sama sekali tidak di anggap kehadirannya oleh Shinta.

"Rasya boleh?" tanya Bella.

"Masuk aja," ucap Shinta.

Di halaman samping semua mata tersorot pada kehadiran Bella juga Rasya, kecuali Stefanie yang sibuk bermain gitar dan tak sadar akan kehadiran Rasya juga Bella.

"Stef," ucap Clara menyenggol lengan Stefanie.

"Liat itu," ucap Clara memberi kode.

"Apaan?" tanya Stefanie melihat ke arah depan yang membuat Stefanie malas untuk bertemu dengan Rasya.

"Lo mau disini aja?" tanya Clara lirih.

"Iya gue disini aja," ucap Stefanie.

"Kalo Lo mau balik Lo kode ke gue oke," ucap Clara.

"Iya Clara," ucap Stefanie.

Kehadiran Rasya dan juga Bella membuat suasana menjadi canggung dan bingung ingin memulai obrolan dari mana. Tetapi tidak dengan Stefanie yang begitu enjoy, tapi tetap sama saja Stefanie bersikap dingin pada Rasya.

"Stefanie masih marah sama gue?" batin Rasya.

"Stefanie kenapa ya," batin Bella.

"Duh kok jadi gini sih suasananya," batin Shinta.

"Hemm oke gaes gimana kalo kita nonton aja dari pada diem - diem gini," ucap Puja membuka topik pembicaraan.

"Nah iya gue ada proyektor," ucap Shinta.

"Gak usah deh gak mood gue," ucap Angga.

"Kok tiba - tiba Angga gak mood sih," batin Clara.

"Eh buset kenapa jadi mikirin dia ya gue," batin Clara.

Stefanie hanya diam asik bermain gitar dan menghiraukan semuanya.

"Gue cabut ya," ucap Angga pada yang lainnya.

"Eh nanti dulu kek," ucap Shinta.

"Lo apa - apaan si?" tanya Puja.

"Diem aja udah disini," ucap puja lirih.

"Yah elah Lo mah," ucap Angga.

"Gaes gue ke toilet dulu ya," ucap Stefanie.

"Ha oke," ucap Clara.

"Di samping stef," teriak Shinta.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang