110 - Together

5 1 0
                                    

Di lapangan basket Rasya meluapkan semua emosinya.

"Ini orang - orang pada kenapa si," gerutu Rasya pada dirinya sendiri.

"Anjing!!!" teriak Rasya.

"Gue sayang sama Bella, tapi gue juga sayang sama Stefanie," teriak Rasya melemparkan bola ke ring basket.

"Gue harus apa!!!" ucap Rasya yang murka pada dirinya sendiri.

"Anjinggg!!!" ucap Rasya meninju dinding hingga tangan nya berdarah-darah.

"Rasya!!!," pekik Stefanie.

Stefanie yang mengetahui hal itu langsung berlari ke arah Rasya dan memeluk Rasya begitu saja.

"Lo kenapa ras," ucap Stefanie khawatir memeluk Rasya yang menyender di tembok.

"Lo jangan gitu dong peak," ucap Stefanie yang masih memeluk Rasya.

"Gue gak berguna stef," ucap Rasya yang memeluk Stefanie erat.

"Ada Bella yang harus Lo jaga," ucap Stefanie.

"Bella sayang sama gue?" tanya Rasya.

"Iya Bella pasti sayang sama Lo," ucap Stefanie

"Lo gimana?" tanya Rasya.

"Gue?" ucap Stefanie menyeringai.

"Iya Lo gimana?" tanya Rasya.

"Masih ada rasa simpati Lo ke gue?" tanya Stefanie.

Rasya terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan Stefanie.

"Gak bisa jawab kan Lo," ucap Stefanie tersenyum.

"Ngapain lo marah - marah gak jelas?" tanya Stefanie.

"Gue capek," ucap Rasya.

"Capek?" tanya Stefanie.

"Temen - temen gue semua ngejauh termasuk lo," ucap Rasya.

"Gak mau cari tau dulu kenapa?" tanya Stefanie.

"Iya gue tau salah gue," ucap Rasya.

"Terus apa yang Lo bingung sekarang?" tanya Stefanie.

"Bella," ucap Rasya singkat.

"Kenapa dia?" tanya Stefanie.

"Dia bilang ke gue untuk pergi dari dia," ucap Rasya.

"Gue harus gimana?" tanya Rasya yang seakan - akan melupakan semua masalahnya begitu saja dengan Stefanie.

"Lo bertahan aja sampai capek," ucap Stefanie.

"Maksudnya?" tanya Rasya.

"Gue tau kalian saling sayang kok," ucap Stefanie menatap Rasya begitu dalam.

"Tapi dia nyuruh gue sama Lo," ucap Rasya.

"Lo gak boleh ngomong gitu dong ras," ucap Stefanie mengelus kepala Rasya.

"Lo gak boleh gini," ucap Stefanie menyadarkan  Rasya.

"Gue sayang sama Bella," ucap Rasya.

"Iya - iya gue tau, tapi Lo gak boleh nyakitin diri lo kayak gini, liat tangan Lo berdarah." ucap Stefanie.

"Yaudah ayok ke UKS," ucap Stefanie.

"Disini sebentar boleh?" tanya Rasya.

"Lo mau apa lagi, tangan Lo udah banyak darah gitu." ucap Stefanie khawatir.

"Lo sayang sama gue?" tanya Rasya yang membuat Stefanie terpaku di hadapan Rasya.

"Kenapa Lo tanya hal itu lagi?" tanya Stefanie.

"Gue juga sayang sama Lo," ucap Rasya.

"Gue udah gak perduli tentang rasa sayang gue ras, gue lakuin ini semua demi Bella." ucap Stefanie.

"Lagian juga buat apa Lo sayang sama gue, kalau hati Lo bukan untuk gue," ucap Stefanie.

"Orang bisa aja sayang tanpa perasaan ras," ucap Stefanie.

"Lo nyindir gue?" tanya Rasya.

"Ya biasanya sih kalo yang ngerasa tersindir berarti emang iya kan?" tanya Stefanie.

"Maafin gue stef," ucap Rasya.

"Udah lah gue capek bahas ini terus, gak bosen apa lo" ucap Stefanie.

"Biarin gue gak dapet orang yang gue suka, demi kesembuhan temen gue," ucap Stefanie.

Saat mereka berjalan tengah duduk berdua, datang Angga dan Puja yang memberikan kabar tidak baik.

"Bella pingsan," ucap Puja.

Rasya terkejut dan bingung.

"Lo seriusan?" tanya Rasya.

"Iya gue serius lah," ucap Puja.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang