"Makasih ya Lo udah jengukin gue," ucap Bella."Iya kan Lo temen gue," ucap Stefanie membuat Bella tertawa.
"Bel Shinta tau Lo di rawat?" Tanya Stefanie
"Gue belum ngabarin dia, gue juga belum bilang soal penyakitnya gue ke dia," ucap Bella.
"Lo harus bilang bel," ucap Stefanie.
"Iya gue tau," ucap Bella.
"Gue kasih tau keadaan Lo sekarang sama Shinta ya, Shinta sayang banget sama Lo, gue gak mau kalian nanti salah paham, karena disini cuma gue yang tahu keadaan Lo," ucap Stefanie.
"Iya stef, gue salah gak seharusnya gue nutupin ini dari sabahat gue dari kecil, gue juga sayang sama Shinta," ucap Bella.
"Yaudah besok pulang sekolah gue bakalan bawa Shinta ke sini," ucap Stefanie.
"Lo yakin gak kenapa - kenapa?" tanya Bella.
"Iya gue gak papa kok, tenang aja," ucap Stefanie.
"Lo cepet sembuh ya bel, biar nanti kita bisa main bareng lagi di rumah Lo," ucap Stefanie.
"Iya kok pasti," ucap Bella.
"Oh iya kak Danesh mana?" tanya Stefanie.
"Dia lagi di perjalanan kesini kata Mama," ucap Bella.
"Oh yaudah syukurlah deh," ucap Stefanie.
"Gue balik dulu ya, Lo gak boleh banyak pikiran," ucap Stefanie.
"Iya makasih ya stef," ucap Bella memeluk Stefanie.
Keesokan pagi nya.
Jujur Stefanie takut untuk memberi tahu keadaan Bella pada Shinta, karena Shinta sahabatnya Bella sejak kecil, tapi malahan Stefanie yang tahu tentang penyakitnya.
"Huft oke gue harus bisa," ucap Stefanie.
Stefanie berjalan pergi ke kelas biologi, dan disana Shinta sedang duduk di kelas sendirian, sambil mengerjakan tugas. Dengan langkah baik dan pelan - pelan Stefanie menghampiri Shinta.
"Eh Stefanie," ucap Shinta.
"Eh hai, kok Lo gak ke kantin," ucap Stefanie.
"Iya gue masih ada tugas ini," ucap Shinta.
"Sepi gue sekarang, padahal baru dua hari di tinggal Bella," ucap Shinta.
Stefanie langsung merasa tidak enak pada Shinta, tentang niatnya untuk menceritakan penyakit Bella.
"Emm Shin, gue mau ngomong sesuatu sama lo," ucap Stefanie.
"Ngomong aja lagi santai aja," ucap Shinta sambil menulis.
"Sebenernya Bella itu sakit, dan dia di rawat di rumah sakit," ucap Stefanie.
Shinta langsung terdiam, mendengar apa yang di katakan Stefanie barusan sangat menusuk hati Shinta, Shinta yang sahabat nya dari kecil malah tidak tau jika Bella sakit, tapi Stefanie lebih tau.
"Lo tau dari mana?" tanya Shinta.
"Lo gak bercanda kan?" tanya Shinta.
"Lo bohong kan?" tanya Shinta.
"Lo jawab gue stef!!!?" ucap Shinta memegang bahu Stefanie.
"Gue bisa jelasin, dan tolong Lo harus dengerin ini, semua nya demi Bella," ucap Stefanie.
Akhirnya Shinta sadar, bahwa Stefanie sedang tidak bercanda atau main - main.
"Jadi Bella udah sakit lama, dia gak mau orang - orang tau penyakitnya, Bella gak mau ngebebani orang - orang yang di sayang, termasuk Lo," ucap Stefanie.
"Ya tapi kan gak gini caranya," ucap Shinta.
"Denger penjelasan gue dulu," ucap Stefanie.
"Oke lanjut," ucap Shinta.
"Waktu itu gue gak sengaja ketemu Bella dia perpustakaan, dia ngajak gue ngobrol dan dia minta maaf soal masalah Riko," ucap Stefanie
"Terus apalagi?" tanya Shinta.
"Dia cerita ke gue tentang penyakitnya sekarang, dan dari hari itu gue akrab sama Bella," ucap Stefanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...