Hari ini. Weekend, seperti biasa Stefanie selalu saja bangun siang karena dia ingin, minggu tenang yang sempurna. Tapi tidak dengan Kakaknya.
"Stefanie bangun dek, ayok ikut jogging sama kakak," pekik Stefen sembari mengetuk pintu.
Stefanie merasa terganggu mendengar kakaknya yang sedari tadi memanggil Stefanie terus menurus, dan akhirnya Stefanie terbangun dari tidurnya.
"Iya iya, sabar" ucap Stefanie.
"Kakak tunggu di bawah," pekik Stefen.
Stefanie bergegas bersiap - siap karena kak Stefen yang menyebalkan selalu saja memanggil Stefanie untuk cepat turun.
"Kalian mau jogging kemana?" tanya Papa.
"Sekitar sini aja kok pa," ucap Stefen.
"Ayok kak aku udah siap," ucap Stefanie membenarkan rambutnya.
"Pa berangkat dulu ya," ucap Stefanie.
"Iya jangan capek - capek ya," ucap Papa.
"Stefen jagain adek kamu," ucap Papa.
"Siap pa" ucap Stefen.
Pagi hari itu sangatlah cerah, banyak orang - orang yang juga lari pagi di sekitaran komplek nya, memang kebanyakan hari minggu di pakai untuk orang - orang berolahraga di pagi hari.
Ternyata Rasya juga ikut lari pagi, komplek rumah Rasya dan Stefanie sangatlah jauh, tapi saat itu Rasya bersama dengan teman - teman nya. Entah itu kebetulan atau tidak Stefanie bertemu dengan Rasya.
"Itu Rasya dek?" tanya Stefen.
"Iya deh kayaknya kak," ucap Stefanie.
"Jauh banget dia lari pagi disini," ucap Stefen.
"Ya terserah dia kali," ucap Stefanie.
Rasya yang dari jauh juga mengetahui kehadiran kak Stefen juga Stefanie, tidak mungkin jika tak menyapa.
"Pagi kak," ucap Rasya.
"Pagi," ucap Stefen.
"Kamu jauh banget lari pagi disini," ucap Stefen.
"Iya nginep di rumah temen," ucap Rasya.
Stefanie hanya diam mendengarkan kakaknya berbicara.
"Oh iya kak kenalin, ini Angga sama Puja," ucap Rasya.
"Oh iya, Stefen kakak Stefanie," ucap Stefen.
"Ih yaudah ayok kak," ajak Stefanie.
"Yaudah duluan ya," ucap Stefen.
"Iya kak," ucap Rasya.
Stefanie dan Stefen meninggalkan Rasya dan teman - temannya.
"Bro kok Lo gak ngajak ngobrol Stefanie sih?" tanya Puja.
"Iya emang harus?" tanya Rasya.
"Iya harus lah," ucap Puja.
"Ah ogah," ucap Rasya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB, Stefanie dan Stefen berhenti di sebuah taman komplek, untuk beristirahat.
"Dek kamu tunggu sini aja ya," ucap Stefen.
"Oke jangan lama - lama lari nya," ucap Stefanie.
"Okee," ucap Stefen.
Untung saja Stefanie membawa ponselnya, jadi ia tidak bosan, sembari menunggu kakaknya. Ada tukang bubur kelilingiewat, seketika Stefanie...
"Eh mang beli dong," pekik Stefanie.
"Eh iya dek, berapa?" tanya penjual.
"1 porsi aja," ucap Stefanie.
"Oke tunggu ya dek," ucap penjual.
Tiba - tiba ada mobil yang berhenti di dekat taman, Stefanie seperti mengenal perempuan itu wajahnya tidak asing.
Saat perempuan itu keluar, ternyata dia adalah Shinta.
"Hai stef," sapa Shinta.
"Eh hai, Lo jogging juga?" tanya Stefanie.
"Iya tadi gue joging, Lo sendirian?" tanya Shinta.
"Gue sama kakak gue," ucap Stefanie.
"Eh Lo mau bubur gak?" tanya Stefanie.
"Em boleh deh," ucap Shinta.
"Pak satu lagi ya bubur nya," ucap Stefanie.
"Iya dek," ucap penjual.
"Lo ke daerah sini ngapain?" tanya Stefanie mencari tahu.
"Iya gue mau ke tempat temen Nyokap gue, mau ngambil pesenan," ucap Shinta.
"Oh gitu, btw rumah gue yang daerah sini shin," ucap Stefanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...