Eleventh -Accident

16 1 0
                                    

Tiba tiba handphone Stefanie berbunyi

Call
Tante Tari

"Eh iya Tante aku lupa,  aku udah OTW menit  ya"

"Oke Tante tunggu ya"

Tanpa di sadari Stefanie membawa mobil dengan kecepatan yang penuh, dan hampir saja menabrak kucing yang berada di pinggir jalan, sontak mobil pun berhenti.

"Gila la ya lo, kalo bawa motor hati - hati dong," ucap Rasya.

Stefanie yang masih dengan idaman tangisan nya, berusaha tetap tenang dan tetap fokus.

"Keluar lo!!!!!" ucap Rasya sambil menepuk kaca mobil.

Stefanie keluar mobil dengan sempoyongan dan lemas karena Stefanie sangatlah anti dengan hal yang membuat dirinya terkejut.

"Iiiyaaa gggguueee minta maaf, gue gak sengaja," ucap Stefanie dengan tubuh lemas dan syok.

"Oh jadi elo cewek songong, bisa biasa aja gak sih bawa mobil nya ha ?" Sindir Rasya

"Iiiyyaaa ggguuee" ucap Stefanie lemas

Dan Stefanie pun terjatuh pingsan, dengan sigap Rasya menangkap dan terjatuh di pelukan nya.

"Lah steff steff" panik Rasya

"Bangun stef" panik Rasya

Rasya langsung membawa Stefanie masuk ke dalam rumah dan membaringkan di sofa.

"Loh nak ini siapa, kenapa dia pingsan," ucap Papa.

"Ini Stefanie temen aku Ma," ucap Rasya.

"Bik tolong bik ambil bantal," ucap Mama.

"Iya Bu sebentar," ucap Bik Riri.

"Bik ambil air hangat sama minum ya," ucap Mama.

"Iya buk," ucap bik Riri.

"Rasya ambil minyak kayu putih kamu," ucap Mama.

"Oke ma," ucap Rasya.

"Itu temen kamu kenapa bisa pingsan gitu?" tanya Papa.

"Iya pa tadi dia hampir nabrak kucing, terus pas keluar mobil dia syok terus pingsan," ucap Rasya.

"Ya sudah biar mama saja yang nungguin dia," ucap Mama.

"Kamu kenal sama dia nak?" tanya papa.

"Iya pah, dia temen satu sekolah ku, namanya Stefanie," ucap Rasya.

"Kamu lanjutkan saja kerjaan kamu di depan," ucap Papa.

"Iya pa," ucap Rasya

Rasya melanjutkan mencuci motor dan juga mobil nya, Rasya sama sekali tak memikirkan Stefanie yang tiba - tiba pingsan hanya seekor kucing.

"Eh iya gue hidupin lagu seru kali ya," ucap Rasya.

Rasya masuk ke dalam rumah mengambil speaker nya, dan melihat Stefanie masih belum sadar dari pingsannya.

"Dasar cewek lemah," ucap Rasya.

"Gitu aja pingsan," ucap Rasya.

"Tapi kok kalo di liat dia pingsan gitu gemesin ya," batin Rasya.

"Oh iya motor gue," ucap Rasya teringat kerjaanya.

Untung saja di rumah Rasya ada pembantu yang bekerja, jadi Stefanie di tunggu oleh pembantunya Rasya, dan Mama Stefanie menyiapkan makanan kecil.

"Loh mas Rasya, jangan kenceng - kenceng ya hidupin lagunya," ucap bik Riri.

"Iya bik siap," ucap Rasya.

Rasya pergi ke depan yang melanjutkan pekerjaannya.

20 menit selesai pekerjaan Rasya, Rasya melanjutkan untuk menyirami tanaman mama nya, jika tidak nanti mama akan mengomel.

"Banyak amat sih bunga," ucap Rasya menyiram tanaman Mama nya.

"Rasya," panggil Papa.

"Apa pa?" ucap Rasya.

"Kamu udah makan siang?" tanya Papa.

"Udah tadi pah," ucap Rasya.

"Nanti kamu ajak Stefanie makan siang ya," ucap Papa.

"Ah ogah ah pah mama aja," ucap Rasya.

"Itukan temen kamu," ucap Papa.

"Ya kan gak akrab pa," ucap Rasya.

"Udah kamu masuk aja sana, tungguin Stefanie," ucap Papa.

"Iya - iya pa," ucap Rasya.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang