"Gue gak nyangka Lo bakalan suka makan di pinggiran jalan kayak gini," ucap Rasya.
"Ya elah hal kayak gini mah gue udah biasa," ucap Stefanie.
"Lo serius?" tanya Rasya.
"Iya makanan kayak gini gak kalah jauh kok sama yang di restoran," ucap Stefanie.
"Loh sering makan di pinggir jalan kayak gini dari dulu?" tanya Rasya.
"Iya gue sering," ucap Stefanie.
"Gue pikir nih ya cewek kayak lo tu gengsi buat makan makanan kayak gini," ucap Rasya.
"Mantan Lo gak suka makan pinggir jalan ya?" tanya Stefanie.
"Iya suka sih, tapi gak terlalu," ucap Rasya.
"Eh ras hujan," ucap Stefanie.
Hujan rintik - rintik itu turun membasahi mereka berdua.
"Eh iya nih neduh dulu yok," ajak Rasya.
Akhirnya Rasya dan Stefanie kehujanan saat makan bakso di pinggir jalan, dan meneduh di dekat warung kecil.
"Duh Lo basah gini jadinya," ucap Rasya memegang kepala Stefanie.
Secara tidak langsung Rasya merapikan rambut Stefanie yang basah, dan Stefanie tidak menyadari hal itu.
"Dingin banget ya ras," ucap Stefanie.
"Untung aja Lo kasih gue Hoodie," ucap Stefanie
"Iya," ucap Rasya.
Tiba - tiba ada petir, Stefanie tidak sengaja langsung memeluk Rasya erat - erat.
"Eh," batin Rasya.
Dan tanpa tidak di sadari, Rasya pun juga memeluk Stefanie untuk memberikan ketenangan.
"Udah jangan takut Lo ada disini sama gue," ucap Rasya mengusap kepala Stefanie.
"Ras gue takut petir," ucap Stefanie.
"Yaudah Lo peluk gue tapi jangan liat ke depan," ucap Rasya.
"Duh kok gue jadi deg deg an gini ya," batin Rasya.
Sekitar 15 menit berlalu.
"Stef udah reda nih hujan nya," ucap Rasya.
"Akhirnya, yok pulang," ucap Stefanie
Di perjalanan Stefanie sangat malu mengingat kejadian tadi.
Sesampainya di rumah.
"Hmm ras, maafin gue ya tadi gue gak sengaja peluk Lo," ucap Stefanie menunduk.
"Eh udah gak papa santai aja, gue juga minta maaf ya tadi gue juga kaget jadi gue meluk Lo juga," ucap Rasya.
"Tapi gue gak enak sama Lo," ucap Stefanie.
"Udah lupain aja," ucap Rasya.
"Gue pamit pulang dulu ya, takut hujan lagi," ucap Rasya.
"Iya makasih ya udah mau nganter gue," ucap Stefanie.
"Oh iya sebagai gantinya, besok gue traktir Lo di kantin," ucap Stefanie.
"Oke, pamit ya," ucap Rasya
Saat Stefanie asuk ke dalam rumah.
"Cie di anterin Rasya," ledek Stefan.
"Ih apaan sih kak," ucap Stefanie
"Mulai suka ya," ucap Stefan.
"Ih enggak kok," ucap Stefanie.
"Kakak kenapa gak jemput aku?" tanya Stefanie.
"Iya tadi sih kakak mau jemput kamu, tapi kakak liat kamu naik motor sama Rasya," ucap Stefan.
"Ih kakak jahat banget sih," ucap Stefanie mencubit kakaknya.
"Ih sakit tau dek," ucap Stefan.
"Tapi kok kamu lama banget sih," ucap Stefan.
"Iya itu Rasya tadi beli helm sama hodie buat aku kak," ucap Stefanie.
"Baguslah," ucap Stefan.
"Kok bagus," ucap Stefanie heran.
"Rasya berarti perhatian dek sama kamu," ucap Stefan.
"Hmm gak tau deh," ucap Stefanie malas.
"Gak usah pura - pura gitu deh," ucap Stefan.
"Ih apaan sih kak," ucap Stefanie mencubit kakaknya lagi.
"Udah udah udah, kakak mau keluar dulu, kamu bersih - bersih sana," perintah Stefan.
"Oke Kak" ucap Stefanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Fiksi RemajaHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...