Hundred 'Resah

5 1 0
                                    

Detik waktu terus berbunyi, kamar Stefanie begitu sunyi dan dingin, Stefanie sangat benci dengan kedinginan pasti selalu saja dia lapar.

Stefanie turun ke bawah untuk mengambil makanan yang hangat, dan tak lupa susu hangat kesukaan Stefanie. Stefanie pergi ke kamar lamanya sudah lama sekali rasanya tidak tidur di kamar lamanya.

Stefanie menghabiskan waktu yang lama di kamar lama nya, mencari kesibukan untuk melupakan semuanya. Tapi tiba - tiba handphone Stefanie berbunyi.

"Clara kenapa nelpon gue ya," ucap Stefanie.

"Jangan - jangan Clara mau bahas soal yang tadi," ucap Stefanie.

"Udah deh gue lagi gak mau bahas," ucap Stefanie mematikan ponselnya.

Stefanie duduk di dekat jendela menatap bintang di langit, dengan secangkir susu hangat membuat mood Stefanie kembali membaik. Waktu sudah hampir larut Stefanie memaksakan untuk tertidur.

Di sekolah...

"Eh semalem gue telpon kok gak Lo angkat sih," ucap Clara.

"Emm masa sih?" tanya Stefanie.

"Iya," ucap Clara.

"Emm yaudah lah lupain," ucap Stefanie pergi meninggalkan Clara.

"Stef," panggil Clara.

"Ada apa lagi, ayok masuk kelas ?" tanya Stefanie.

"Gue mau ngomong sama Lo," ucap Clara.

"Ngomongin apaan si?" tanya Stefanie.

"Ikut gue ke taman," ucap Clara.

Stefanie dan Clara pergi ke taman sekolah, dan disana ada Angga, Puja, dan Shinta.

"Kalian?" ucap Stefanie.

"Ada apa?" tanya Stefanie bingung.

"Jadi kita disini mau bahas yang kemaren," ucap Clara.

"Kenapa harus di bahas lagi?" tanya Stefanie.

"Iya biar Lo tau aja," ucap Puja.

"Iya kemaren udah cukup jelas," ucap Stefanie.

"Tapi ini beda," ucap Shinta.

"Beda kenapa lagi?" tanya Stefanie malas.

"Kak Danesh mutusin Bella, alasannya biar Bella bahagia sama Rasya," ucap Shinta.

"Iya stef, jadi karena itu Rasya bisa deket lagi sama Bella karena Kak Danesh yang minta Rasya buat balik lagi sama Bella," ucap Puja.

"Seharusnya kalian gak perlu kayak gini," ucap Stefanie.

"Iya tapi kan kita semua peduli sama Lo," ucap Clara.

"Gue gak papa kok, gue juga bukan siapa - siapa nya Rasya," ucap Stefanie.

"Lo yakin gak ada rasa sama dia"? tanya Angga.

Stefanie membalasnya dengan tersenyum, dan berkata...

"Gue gak papa, udah ya gue duluan ke kelas," ucap Stefanie di susul Clara.

Rasya POV.

Rasya melihat Angga dan Puja lewat di hadapannya tapi tidak sekali menganggap ada Rasya.

"Kalian semua kenapa si?" tanya Rasya.

Angga dan Puja berbalik ke arah Rasya, dan mendekati Rasya.

"Lo yang kenapa?" tanya Angga.

"Kalian kenapa jadi lebay kayak gini sih?" tanya Rasya.

"Kita gak lebay," ucap angga.

"Bro gini ya mendingan Lo pikir - pikir masalah Lo itu dimana dan Lo cari tau solusinya," ucap Puja.

"Gue harus gimana lagi sih," ucap Rasya.

"Ada tanggung jawab Lo yang belum selesai," ucap Angga.

"Lo pernah bilang Lo disuruh jagain Stefanie, tapi buktinya Lo gak jenguk dia sama sekali, dan waktu kemaren di rumah sakit gak ada sama sekali Lo ngomong sama dia ataupun negur," ucap Puja.

"Gini ras ya, sekarang kita semua capek nasehati Lo," ucap Puja.

"Lo masih inget kan apa yang gue bilang ke Lo?" tanya Puja.

"Iya gue inget," ucap Rasya.

"Gue cabut dulu," ucap Puja menepuk bahu Rasya begitu juga dengan Angga.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang