Sesampainya di restoran.
"Rasya," ucap Stefanie.
"Stefanie," ucap Rasya.
"Ayok masuk," ajak Kak Stefen.
"Gue pikir makan berdua, ternyata ngajak adek nya," batin Rasya.
"Gue pikir makan bertiga, ternyata berempat," batin Stefanie.
"Kenapa sih ngajak Rasya," batin Stefanie.
Makanan datang, mereka berempat menyantap makanan dengan selera masing masing, tapi tidak dengan Stefanie yang sangat sedikit makan.
"Dek kamu dikit banget makan nya," ucap Kak Stefen.
"Gak papa hehe," ucap Stefanie.
"Ayo tambah lagi dong," ucap Kak Zanna.
"Iya nanti aja kak gampang," ucap Stefanie.
"Kamu ini pacar atau temen Stefanie?" tanya Kak Zanna.
"Temen satu sekolah nya kak," ucap Rasya.
"Oh ini ya namanya Rasya," ucap Kak Zanna.
"Iya jadi Rasya itu adiknya alam Nicho," timpal Stefen.
"Oh kamu adik nya alam Nicho, Nicho itu baik banget Lo anaknya, humble." ucap Kak Zanna.
"Iya kak," ucap Rasya.
"Kapan - kapan boleh nya kita ziarah ke makam alm Nicho?" tanya Kak Zanna.
"Iya boleh kak silahkan," ucap Rasya.
"Emm kak aku ke toko buku dulu ya," ucap Stefanie.
"Mau kakak temenin?" tanya Kak Stefen.
"Emm gak usah kak, aku sendirian aja lagian Deket juga," ucap Stefanie.
Stefanie pergi meninggalkan restoran dan pergi ke toko buku.
"Ras, temenin" ucap Kak Stefen.
"Iya kak," ucap Rasya.
Di toko buku.
Stefanie membeli peralatan tulis untuk di sekolah dan juga untuk belajar, banyak sekali yang di beli Stefanie.
"Oke udah deh kayaknya," ucap Stefanie.
"Yakin udah?" tanya Rasya yang sedang memilih pena dan alat lukis.
"Ngapain lo disini?" tanya Stefanie.
"Lo gak liat gue ngapain?" tanya Rasya.
"Btw Lo suka ngelukis?" tanya Stefanie.
"Yes," ucap Rasya.
"Gue juga suka ngelukis," ucap Stefanie.
"Gak nanya," ucap Rasya.
"Gue ngasih tau dodol," ucap Stefanie memukul Rasya.
"Ih sakit tau," ucap Rasya.
"Yaudah gue ke kasir," ucap Stefanie.
"Tunggu dong," ucap Rasya.
Di luar toko buku
"Lo kenapa makan dikit?" tanya Rasya.
"Lo gak suka gue ikutan makan?" tanya Rasya.
"Gue lagi gak mood aja," ucap Stefanie.
"Ada gue?" tanya Rasya.
"Ya enggak lah bego," ucap Stefanie.
"Santai aja lagi," ucap Rasya.
"Tunggu bentar ya, gue mau ke supermarket dulu," ucap Rasya.
"Eh ikut dong, gue mau beli ice cream ." ucap Stefanie.
"Yaudah ayok," ucap Rasya.
Supermarket tidak jauh dari toko buku juga restoran, jadi bisa di tempuh dengan jalan kaki. Rasya dan Stefanie pergi berdua ke supermarket.
Stefanie pergi membeli eskrim dan Rasya membeli cemilan juga makanan."Udah segini aja?" tanya Rasya.
"Iya," ucap Stefanie.
Tanpa basa - basi Rasya membuka lemari ice cream dan mengambil banyak.
"Udah Lo tunggu di luar biar ini gue yang bayar," ucap Rasya tersenyum.
Stefanie masih mematung, dan bingung kepada Rasya.
"Buset tu anak kenapa sih," ucap Stefanie.
"Tiba - tiba baik nanti ketus nanti songong," ucap Stefanie.
Sesudah membayar semuanya.
"Nih buat Lo," ucap Rasya memberikan sekantung penuh makanan dan cemilan beserta ice cream yang tadi di beli.
"Buset banyak amat, tadi kan ice cream doang." ucap Stefanie.
"Gue beliin buat Lo," ucap Rasya.
"Tumben amat," ucap Stefanie.
"Di terima ya Stefanie cantik, gue gak nerima penolakan," ucap Rasya tersenyum
"Oke," ucap Stefanie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...