Seventy-seven 'Shinta kecewa

8 1 0
                                    

"Gue juga dari awal udah curiga, kenapa kalian bisa akrab," ucap Shinta.

"Iya gue minta maaf gue gak cerita soal ini, gue pikir nanti Bella bakal cerita ke Lo," ucap Stefanie.

"Gue gak tau akhir - akhir ini dia kenapa, dia ceria tapi ceria nya itu beda, gak kayak biasanya," ucap Shinta.

"Sekarang gue tau kenapa Bella jadi berubah kayak gini," ucap Shinta menatap Bella.

"Umur Bella udah gak lama lagi Shin," ucap Stefanie menahan air mata.

"Maksudnya Lo?" tanya Shinta.

"Iya Bella bilang ke gua, dokter vonis dia udah gak lama lagi," ucap Stefanie.

"Bella sakit kanker leukemia Shin," ucap Stefanie

Tangis pecah antara Stefanie juga Shinta, Shinta merasa di bohongi oleh Bella, dan Shinta juga kesal kepada Stefanie kenapa dia tidak cerita kepada Shinta.

Stefanie merasa tidak enak kepada Shinta, di sisi lain Bella sendiri berkata bahwa dia akan berbicara sendiri kepada Shinta.

"Bella pengen ketemu Lo," ucap Stefanie.

"Lo jahat banget," ucap Shinta

"Terus kenapa Lo gak cerita ke gue stef," ucap Shinta marah memegang bahu Stefanie.

"Bella ngelarang gue, dia bilang nanti bakalan dia yang ngomongin ke Lo," jelas Stefanie menangis.

Bella marah besar kepada Stefanie, seharusnya Stefanie cerita kepada Shinta sahabatnya Bella.
Shinta sangat emosi, dan juga sedih bahasa Bella sakit parah.

"Gue gak habis pikir stef, Lo bakalan kayak gini," ucap Shinta.

"Maafin gue, tapi satu hal yang Lo tau Bella sayang sama Lo," ucap Stefanie.

"Lo nanti temuin dia di rumah sakit Bakti Husada," ucap Stefanie.

"Please maafin gue," ucap Stefanie

"Cabut Lo dari sini," ucap Shinta

"Maafin gue Shinta," ucap Stefanie

"Tinggalin gue sekarang, gue benci sama Lo," ucap Shinta.

Stefanie pergi meninggalkan Shinta, dengan isakan tangis Stefanie keluar dari kelas Shinta.

"Stefanie Lo kenapa," tanya Angga.

Stefanie tidak menggubris Angga, Stefanie terus berlari dan sambil menangis.

"Stefanie Lo kenapa?" tanya Clara.

"Gue gak kenapa - kenapa kok," ucap Stefanie.

"Enggak - enggak Lo harus cerita," ucap Clara.

"Ayok kita ke bawah pohon," ajak Clara.

Di bawah pohon Stefanie tak berhenti menangis di bahu Clara.

"Lo ada masalah apa, Lo cerita dong sama gue," ucap Clara.

"Hiks hiks hiks," isakan tangis Stefanie.

"Udah dong jangan nangis," ucap Clara.

"Shinta benci sama gue," ucap Stefanie terbata - bata.

"Lo buat salah sama Shinta?" tanya Clara.

"Udah Lo diem dulu, biar cerita nya enak," ucap Clara.

Dengan isakan tangis, mata sembab, Stefanie bercerita pelan - pelan pada Clara.

"Jadi Bella itu sakit, dia sekarang di rawat di rumah sakit, Bella kena kanker leukimia, dan Bella cerita itu ke gue waktu gue ketemu dia di perpustakaan," ucap Stefanie.

"Iya terus," ucap Clara.

"Iya terus Bella bilang dia cuma cerita ini doang ke gue, Shinta belum tau masalah penyakitnya, terus Bella bilang dia bakalan bilang sendiri ke Shinta," jelas Stefanie.

"Udah - udah gue ngerti kok," ucap Clara memeluk Stefanie.

"Lo gak boleh banyak pikiran, besok Lo olimpiade Lo," ucap Clara.

"Gue masih gak enak sama Bella," ucap Stefanie.

"Lo gak marah kan sama gue?" tanya Stefanie.

"Engga Stefanie, gue ngerti kok posisi Lo," ucap Clara.

"Makasih ya," ucap Stefanie memeluk Clara.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang