Eighty-two 'Relapse

7 2 0
                                    

Tapi tidak dengan Stefanie yang duduk lemas memegang dada nya yang begitu sesak dan sakit.

"Ya ampun dada gue sakit banget tuhan," ucap Stefanie menahan rasa sakit.

Dengan sigap Kak Stefen menghampiri Stefanie yang tengah duduk, bukan malah memberikan ucapan selamat tapi malah bertanya keadaan Stefanie, "kamu gak kenapa - kenapa kan dek,"tanya Kak Stefen yang merangkul Stefanie.

Rasya mencoba memberikan minum kepada Stefanie, dan memberikan ketenangan juga untuk Stefanie bersandar di kursi. Clara Puja dan Angga bingung melihat Stefanie yang tiba - tiba drop.

"Stefanie kenapa ya, gue gak pernah liat dia kayak gini," batin Clara.

"Eh Clara sahabat Lo kenapa dah," ucap Angga.

"Gak tau gue juga bingung," ucap Clara.

"Udah samperin aja," ucap Puja.

Stefanie yang masih lemas, membuat kakaknya khawatir dan membujuk Stefanie untuk pergi ke rumah sakit.

"Stefanie gak kenapa - kenapa kok kak," ucap Stefanie.

"Tapi Lo pucet," sambung Rasya.

"Kita ke rumah sakit aja kita periksa ya," ucap Kak Stefen.

"Iya stef bener kata kakak Lo," ucap Rasya.

"Udah aku tu gak kenapa - kenapa," ucap Stefanie tersenyum.

Dan saat Stefanie mencoba berdiri, Stefanie malah jatuh pingsan di badan Rasya. Rasya langsung sigap mengangkat Stefanie dan membawa Stefanie ke mobil untuk di larikan di rumah sakit.

"Stef stef," ucap Rasya menepuk pipi Stefanie.

"Udah kita bawa kerumah sakit sekarang," ucap Kak Stefen panik.

"Ii-yaa kak," ucap Rasya.

"Loh Stefanie kok pingsan," heran Clara melihat Rasya menggendong Stefanie.

"Udah ayok kita kejer, gue bawa mobil," ucap Puja.

Di rumah sakit Stefanie masuk ruang UGD, Stefen dan Rasya panik sekali, dan di susul Clara, Puja, dan Angga yang mengikuti mereka ke rumah sakit.

"Rasya Stefanie kenapa?" tanya Clara.

"Ada apaan si bro?" tanya Puja.

"Jawab gue!," ucap Clara.

"Eh ini di rumah sakit Lo gak usah teriak - teriak kek," ucap Angga.

"Stefanie kenapa bro?" tanya Angga..

Rasya bingung ingin menjawab apa, dan akhirnya menarik Clara untuk berbicara jarak yang agak jauh.

"Ikut gue," ucap Rasya memegang tangan Clara.

"Ih mau kemana, lo belum jawab pertanyaan gue" ucap Clara sambil berjalan mengikuti Rasya

"Oke kita bicarain disini," ucap Rasya.

"Gue minta maaf sebelumnya sama Lo, kalo hal kayak gini Lo gak tau, gue minta maaf dan gue harap Lo jangan marah sama Stefanie tentang hal ini," ucap Rasya.

"Udah deh Ras to the point aja, Stefanie kenapa," ucap Clara mendorong Rasya.

"Stefanie punya penyakit jantung," ucap Rasya.

"Dan sampai hari ini belum ada jantung yang cocok buat dia," ucap Rasya.

"Lo gak bercanda kan?" ucap Clara.

"Stefanie gak mau cerita kayak gini ke Lo, karena dia gak mau buat orang - orang khawatir terkhusus Lo," ucap Rasya.

Clara mematung mendengar apa yang di katakan Rasya barusan terkait penyakit Stefanie.

"Kenapa Stefanie gak cerita ke gue," batin Clara meneteskan air matanya.

"Maafin Stefanie ya," ucap Rasya.

"Sekarang kita tunggu keadaan Stefanie," ucap Rasya.

"Iya Lo bener," sambung Clara.

Dokter keluar dari UGD

"Dok gimana keadaan adik saya?" tanya Stefen khawatir.

"Adik kamu kelelahan dan juga kondisi jantung nya sudah semakin menurun, harus di lakukan operasi jantung, secepat mungkin" ucap dokter.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang