Fifty-five 'Jadi teman part 2

5 1 0
                                    

Stefanie hanya diam dan tidak berkedip, jika penyakit Bella separah itu.

Seketika Stefanie bingung dan terkejut tentang yang barusan saja di katakan Bella terkait penyakitnya.

"Bel lo pasti sembuh kok," ucap Stefanie.

"Gak ada harapan lagi stef," ucap Bella.

"Lo harus semangat lo gak boleh lemah kayak gini," ucap Stefanie.

"Gue gak nyangka gue bakalan sedekat ini sama lo stef," ucap Bella.

"Gue pikir lo masih marah sama gue," ucap Bella.

"Udahlah gak usah di pikirin lagi," ucap Stefanie memeluk Bella.

"Makasih ya stef," ucap Bella.

"Iya sama - sama," ucap Stefanie.

"Lo mau jadi temen gue?" tanya Bella.

"Iya gue mau kok," ucap Stefanie memegang tangan Bella erat.

"Gue seneng banget di sisa waktu gue gini, gue ketemu orang kayak lo stef," ucap Bella.

Stefanie sedari tadi sebenarnya sedih dengan apa yang di katakan Bella, jujur saya Stefanie menahan tangisnya.

"Emm kalo boleh tau, Rasya tau tentang penyakit Lo?" tanya Stefanie.

"Rasya sampai sekarang belum tau stef," ucap Bella.

"Kenapa lo gak bilang ke Rasya?" tanya Stefanie.

"Gue putusin Rasya karena penyakit gue ini," ucap Bella menoleh ke arah Stefanie.

"Karena apa?" tanya Stefanie lembut.

"Gue gak mau dia sedih nantinya," ucap Bella.

"Tapi kenapa harus banget lo putusin?" tanya Stefanie.

"Karena waktu itu gue udah putus asa stef, gue berusaha untuk menikmati hidup gue tapi sayangnya gue salah langkah dan gue putusin Rasya gitu aja," ucap Bella.

"Lo masih sayang sama Rasya?" tanya Stefanie.

"Enggak stef gue udah buang perasaan gue ke Rasya," ucap Bella.

"Tapi gue rasa, Rasya belum bisa move on dari gue," timpal Bella.

"Kak Danesh?" tanya Stefanie.

"Kak Danesh dulu sempet deket sama gue, tapi dulu gue lebih milih Rasya ketimbang Danesh," ucap Bella.

"Alasannya apa bel?" tanya Stefanie.

"Mama gue udah jodohkan gue sama Danesh sedari kecil, tapi sayangnya umur gue gak lama stef," ucap Bella.

"Jadi maksudnya lo?" tanya Stefanie.

"Iya gue gak mau buat nyokap gue sedih, gue mau buat nyokap gue bahagia walaupun setelah itu gue bakalan pergi selamanya," ucap Bella.

"Gue bakalan bantuin lo," ucap Stefanie.

"Makasih banyak ya stef," ucap Bella memeluk Stefanie erat.

"Lagian kita kan juga mau jadi suadara," ucap Stefanie.

"Nanti kita bakalan sering main bareng kan?" tanya Bella.

"Wah iya dong tenang aja," ucap Stefanie.

"Kapan - kapan kita main bareng ya," ucap Bella.

"Nah ide bagus," ucap Stefanie.

"Oh iye stef gue minta maaf ya atas kelakuan temen gue Shinta," ucap Bella.

"Oh itu, udah gak apa-apa," ucap Stefanie.

"Iya gue gak enak aja, tiba - tiba dateng bilang Lo Pho," ucap Bella.

"Ya gue sempet kesel sih," ucap Stefanie.

"Tapi ya selagi gue gak salah ya gue fine - fine aja," ucap Stefanie.

"Ajak aja nanti ke kantin," timpal Stefanie.

"Gak papa?" tanya Bella.

"Iya gak papa," ucap Stefanie.

"Kalo gitu gue ke kelas dulu ya," ucap Stefanie.

"Iya, sampai ketemu di kantin," ucap Bella.

"Oke bye," ucap Stefanie.

Stefanie pergi meninggalkan Bella dan bertemu Clara yang sepertinya mencari nya.

"Eh Lo kemana aja sih," gerutu Clara.

"Dari perpustakaan," ucap Stefanie.

"Lama banget," ucap Bella.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang