Bella dan Shinta yang tengah duduk berdua di taman bersama dengan minuman hangat.
"Shin gue jahat ya?" tanya Bella yang menatap Shinta di sebelahnya.
"Lo kenapa lagi sih bel?" tanya Shinta malas.
"Gue ngerasa bersalah banget sama Stefanie," ucap Bella.
"Kalo soal itu gue juga bingung," ucap Shinta.
"Apa gue minta Rasya pergi dari gue aja ya?" tanya Bella.
"Terserah Lo aja bel," ucap Shinta.
"Tapi gue gak bisa ngelepasin Rasya gitu aja," ucap Bella.
"Udah ya Lo gak boleh banyak pikiran gini," ucap Shinta.
Bella mengangguk apa yang dikatakan Shinta barusan. Bel Berbunyi semua siswa masuk ke dalam kelasnya.
Stefanie POV.
"Eh gue ke kantor dulu ya," ucap Stefanie.
"Eh tolong sekalian ambil kanvas gue dong," ucap Clara.
"Oke tenang," ucap Stefanie.
Stefanie pergi ke kantor dengan tumpukan buku di tangan nya, dan tidak sengaja menabrak seseorang di depan nya.
Brughhh
"Ya ampun," ucap Stefanie membereskan buku - buku yang jatuh.
"Sorry ya gue gak sengaja," ucap Rasya mengangkat kepalanya.
"Iya gak papa kok," ucap Stefanie yang mendongakan kepalanya.
Seketika Rasya dan Stefanie saling menatap, selang beberapa detik mereka kembali seperti awal.
"Thanks ya," ucap Stefanie pergi meninggalkan Rasya.
"Stef, tunggu," ucap Rasya mengehentikan langkah Stefanie.
Stefanie balik badan ke arah Rasya, dengan wajah yang malas untuk di ajak berbicara.
"Gue tau Lo marah sama gue," ucap Rasya.
"Gue minta maaf soal itu," ucap Rasya.
"Tapi semua ini gue lakuin untuk kesehatan Bella," ucap Rasya.
"Gak perlu di jelasin lagi ras, gue pergi dulu." ucap Stefanie pergi meninggalkan Rasya.
Rasya yang sadar semuanya hancur karena salahnya, tapi tidak mungkin dia kehilangan kesempatan untuk terkahir kalinya bersama Bella.
Setelah Stefanie meletakkan buku - buku di kantor. Stefanie langsung pergi ke kantin karena teman - teman nya yang lain sudah menunggu nya.
Langkah Stefanie terhenti ketika melihat Bella dan Rasya berdebat di taman sekolah, dan menyebut- nyebut nama Stefanie. Karena Stefanie penasaran Stefanie menguping pembicaraan mereka di balik pohon taman sekolah.
"Ngapain meraka debat segala," batin Stefanie.
"Kok nyebut - nyebut gue segala sih," gerutu Stefanie.
Ternyata mereka berdebat tentang Rasya yang ada rasa pada Stefanie, namun Rasya mengelak akan hal itu. Bella memaksa Rasya untuk lebih memilih Stefanie ketimbang dirinya.
"Gue sayang sama Lo," ucap Rasya.
"Tapi Lo juga sayang sama Stefanie," ucap Bella.
"Tapi gue sayang sama Lo," ucap Rasya.
Setelah mendengar apa yang dikatakan Bella terhadap Rasya, membuat Stefanie terkejut, Stefanie semakin bingung tentang apa yang terjadi akhir-akhir ini.
"Iya gue tau gue suka dan sayang sama Rasya, tapi gue kan udah ikhlas," batin Stefanie berbalik arah.
Bella dan Rasya pergi dari taman sekolah, Rasya mengantarkan Bella ke kelasnya, dan Rasya pergi ke lapangan basket Stefanie mengikuti Rasya yang pergi ke lapangan basket secara diam - diam.
"Shin, gue titip Bella." ucap Rasya memberikan roti kepada Shinta.
"Kenapa lagi Bella?" tanya Shinta.
"Di marah sama gue," ucap Rasya.
"Lucu ya," ucap Shinta.
"Lucu kenapa?" tanya Rasya bingung.
"Lucu aja yang dulu ngemis, sekarang nyakitin." ucap Shinta.
"Lo pikir dia barang," ucap Shinta malas.
"Gue ke basket dulu," ucap Rasya pergi meninggalkan Shinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...