"Ya demi kebahagiaan Bella kakak bakalan mundur," ucap Kak Danesh.
"Loh kakak mau pergi?" tanya Shinta.
"Ya minimal cari kesibukan lah," ucap Kak Danesh.
"Bella?" sebut Shinta.
"Kan ada Rasya," ucap Kak Danesh.
"Yaudah kalo gitu gue pergi dulu ya," ucap Kak Danesh.
"Iya kak," ucap Shinta bingung.
Semenjak kejadian itu Kak Danesh tidak pernah muncul lagi menjenguk Bella, karena sudah ada Rasya yang mengganti posisi nya sekarang. Shinta sebenarnya geram dengan Rasya, tapi mau bagaimanapun Shinta menghargai Bella sebagai sahabatnya.
Keesokan harinya, Shinta mengajak bertemu Puja dan Angga juga Clara, tapi hanya Puja yang datang menemui Shinta.
"Yang lain mana?" tanya Shinta.
"Clara di tempat neneknya, Angga lagi nemenin papanya," ucap Puja.
"Ada apa Lo ngajakin ketemu?" tanya Puja.
"Lo mau bahas Rasya?" tanya Puja.
"Gue capek Shin," sambung Puja.
"Gue mau nanya sesuatu," ucap Shinta.
"Apa?" tanya Puja.
"Rasya suka sama Stefanie?" tanya Shinta.
"Ya kalo untuk itu sih ya gue gak tau pasti, tapi yang jelas Rasya udah mulai ada rasa sih sama Stefanie," ucap Puja.
"Oke," ucap Shinta.
"Kenapa?" tanya Puja.
"Rasya sampai sekarang gak jenguk Stefanie?" tanya Shinta.
"Iyaaa Lo kan tau dia selalu di sisi Bella," ucap Puja.
"Eitss stop, gue ngerti maksud Lo," ucap Puja memotong.
"Oke, gue yakin Stefanie juga ada rasa sama Rasya" ucap Shinta.
"Dan kalo Stefanie berharap lebih sama Rasya," lanjut Puja.
"Itu artinya, Stefanie bener - bener suka sama Rasya," ucap Shinta.
"Oh my God, gue gak bisa bayangin sih," ucap Puja.
"Rasya bener - bener gak mikirin perasaan Stefanie," ucap Puja.
"Rasya itu lebih ke serba salah, tapi susah untuk di jelaskan," ucap Shinta menghela nafas.
"Gue yakin kalo Stefanie tau semua ini, dia bakalan sakit hati dan benci sama Rasya," ucap Shinta.
"Rencana kita apa dong?" tanya Puja.
"Iya mau gak mau kita harus jelasin ke Stefanie," ucap Shinta.
"Terus gue?" tanya Puja.
"Lo sama Angga sebagai sahabatnya Rasya, kalian bantu nyadarin Rasya," ucap Shinta.
"Bella gimana?" tanya Puja.
"Bella biar urusan gue," ucap Shinta.
"Okee," ucap Puja.
Hari menjelang sore, Clara pulang dari tempat neneknya dan tak sengaja bertemu Angga di dekat supermarket yang tidak jauh dari rumah neneknya.
"Angga," panggil Clara.
"Eh elo," ucap Angga.
"Lo ngapain disini?" tanya Clara.
"Gue?, Beli cemilan." ucap Angga.
"Lo sendirian?" tanya Clara.
"Gue sama bokap," ucap Angga.
"Lah elo?" tanya balik Angga.
"Rumah nenek gue deket sini," ucap Clara.
"Oohh, kapan - kapan cabut yok," ajak Angga.
"Kemana?" ucap Clara memilih minuman.
"Nonton aja kali ya," ucap Angga.
"Ogah ah bosen," ucap Clara.
"Buset, biasanya cewek suka nonton." ucap Angga.
"Iya kan biasanya," ucap Clara.
"Oh iya Stefanie kapan pulang?" tanya Angga.
"Belum tau," ucap Clara.
"Rasya udah jenguk dia belum?" tanya Angga
"Enggak tuh," ucap Clara
"Lo gak main sama Rasya, Puja?" tanya Clara.
"Entahlah," ucap Angga.
"Eh kok gitu," ucap Clara.
"Gue capek sama Rasya, gak pernah mau dengerin apa kata sahabatnya," ucap Angga.
"Okee santai aja lagi," ucap Clara tersenyum.
"Eh itu bokap gue tuh, gue duluan ya," ucap Angga.
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Fiksi RemajaHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...