Fifteenth -Jealous

12 1 0
                                    

"Kayak suara kakak deh," ucap Stefanie.

"Duh ganggu aja deh," gerutu Stefanie.

Saat Stefanie membuka pintu ada beberapa paper bag yang berisi barang.

"Apaan nih?" tanya Stefanie.

"Ini siapa yang ngasih gue?" tanya Stefanie.

"Apa jangan - jangan ini dari kakak gue?" batin Stefanie.

Di dalam kamar

"Ih bagus banget," ucap Stefanie.

"Aaa cute banget," ucap Stefanie.

Stefanie sangat senang sekali pada malam itu, dan memutuskan untuk pergi ke kamar kakaknya untuk berterima kasih.

Saat Stefanie akan masuk ke kamar kakaknya, ternyata kakak nya sedang vid call dengan calon istrinya.

"Dasar, bukannya bujuk adeknya malah bucin sama calonnya," gerutu Stefanie.

"Udah deh mendingan kapan - kapan aja," ucap Stefanie

"Loh nak kamu mau kemana? Kok buru - buru?" tanya mama nya.

"Ke depan mah," ucap Stefanie dengan raut wajah cuek.

"Stef, papa mau bicara," ucap Papa menghentikan langkah Stefanie.

"Nanti aja pah, aku lagi males," ucap Stefanie cuek.

Stefanie pun pergi keluar rumah dan duduk di ayunan dekat taman rumahnya.

20 menit kemudian

Datang mobil Clara.

"Nah sampe juga akhirnya nih anak," ucap Stefanie.

"Lama banget lo," ucap Stefanie.

"Iya biasalah beli makanan dulu," ledek Clara.

"Yah elah, kamar gue kan surga nya jajan," ucap Stefanie sambil tertawa.

"Wah ini beda lo harus cobain," ucap Clara

"Pak tolong parkirin mobil Clara ya pak," pinta Stefanie.

"Iya baik non,,,," ucap pak Satpam.

"Yaudah ayok masuk" ajak Stefanie.

"Yok lah,,,," ucap Clara.

Saat masuk rumah.

"Loh stef kok sepi banget rumah lo, papa mama lo kemana?" tanya Clara.

"Lagi ngurusin acara lamaran kakak gue paling," ucap Stefanie jutek.

"Lah gue ganggu gak nih?" tanya Clara.

"Ih ya engga lah santai aja kali, lagian tadi siang konsep WO nya udah dateng" ucap Stefanie.

"Hmm oke,,,, " ucap Stefanie.

"Non, makanan sudah saya siapkan di meja makan non di dalam kamar ya," ucap Bik Rani.

"Ah oke bi, makasih ya," ucap Stefanie.

"Ya udah ayok ke kamar," ajak Stefanie.

"Kuy,,,,," ucap Clara.

Di dalam kamar Stefanie.

"Eh kita gak main di dalem kamar Lo yang satunya aja?" tanya Clara.

"Hmm belum di rapiin sama bibik," ucap Stefanie.

"Lo udah makan?" tanya Stefanie.

"Udah dong," ucap Clara.

"Oh iya Ra gue mau nunjukin Lo sesuatu," ucap Stefanie.

"Apaan?" tanya Clara.

"Tunggu bentar," ucap Stefanie membuka handphone nya.

"Nih Lo liat," ucap Stefanie.

"Kak Danesh sama Bella?" tanya Clara.

"Ya mana gue taulah," ucap Stefanie.

"Oh jadi ini alasan dia gak bisa nerima gue," ucap Clara.

"Mungkin sih, tapi gak penting juga," ucap Stefanie.

"Huh gini amat kisah percintaan gue," ucap Clara.

"Eh Lo gak boleh sedih dong," ucap Stefanie.

"Iya deh lupain aja," ucap Clara.

"Lo habis belanja?" tanya Clara.

"Oh bukan, itu dari kakak gue," ucap Stefanie.

"Ih sosweet banget deh," ucap Clara.

"Ya gitu deh," ucap Stefanie

"Sumpah ya stef Lo harus bersyukur banget punya Kakak yang sayang sama Lo," ucap Clara.

"Iya juga sih," ucap Stefanie.

"Gue jadi pengen punya kakak," ucap Clara.

"Lo anak tunggal bego," ucap Stefanie.

"Hehe iya juga sih, gue suka kesepian gitu," ucap Clara.

"Loh kan Lo ada gue ," ucap Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang