Seventy-eight 'Jenguk Bella

8 2 0
                                    

"Lo mau jengukin Bella?" tanya Clara.

"Mungkin besok, gue mau siap - siap olimpiade besok," ucap Stefanie.

"Bella di rawat dimana?" tanya Clara.

"Di RS Bakti Husada," ucap Stefanie.

"Yaudah Lo jangan sedih lagi dong," ucap Clara.

"Nanti gue titip salam sama Bella, dan nanti gue juga bakalan bicara sama Shinta," ucap Clara.

"Makasih ya Clara," ucap Stefanie.

Jam sudah menunjukkan waktunya pulang, Clara dan Stefanie pulang ke rumah.

"Gue duluan ya," ucap Stefanie.

"Oke gue juga," ucap Clara.

Clara memutuskan untuk pergi kerumah sakit, untuk menjenguk Bella sebentar.

Sesampainya di rumah sakit, Clara bertemu dengan Shinta. Shinta hanya diam dan tak ada sama sekali menyapa Clara.

Clara mengerti posisi Shinta dan perasaan Shinta saat ini, tapi nanti dia akan tetap berbicara kepada Shinta untuk memaafkan kesalah pahaman tadi.

Shinta masuk terlebih dahulu ke ruang rawat Bella. Dan Clara menunggu di luar, Clara tidak mau mengganggu Shinta dan Bella.

"Bel," ucap Shinta.

"Maafin gue," ucap Bella.

"Lo kenapa gak cerita sama gue," ucap Shinta.

"Gue gak mau ngerepotin Lo, Lo udah baik sama gue," ucap Bella.

"Ya tapi kan gue sahabat Lo dari kecil, gue takut Lo kenapa - kenapa," ucap Shinta.

"Gue sayang sama Lo Shin, gue gak mau terkahir gue hidup gue nyusahin lo," ucap Bella meneteskan air mata.

"Kenapa harus gini, lo gak cerita sama gue, gue juga sayang sama Lo bel, gue gak mau lo kenapa-kenapa," ucap Shinta.

"Makasih ya Lo udah mau jadi sahabat gue yang paling cantik," ucap Bella memeluk Shinta.

"Maafin gue, gue gak cerita dari awal ke Lo," ucap Bella.

"Maafin gue kalo Lo tau gue sakit dari Stefanie, gue malu mau ketemu Lo sekarang ," ucap Bella.

"Udah gue udah gak papa kok, gue ngerti." ucap Shinta tersenyum.

"Stefanie dimana?" tanya Bella.

"Gue gak tau dia dimana," ucap Shinta.

"Lo jangan marahan ya sama Stefanie, ini semua salah gue bukan salah Stefanie," ucap Bella memegang tangan Shinta.

"Gue yang ngelarang dia buat cerita ke siapa - siapa soal penyakit gue," ucap Bella.

"Gue tau Lo pasti kecewa sama gue, please gue gak ada maksud apa pun," ucap Bella memohon pada Shinta

"Yaudah kalo gitu, di luar ada Clara." ucap Shinta.

Shinta pergi memanggil Clara.

"Masuk," ucap Shinta memberi kode pada Clara.

Clara masuk ke kamar Bella di rawat, melihat Bella yang masih bisa tersenyum pada Clara.

"Hai," sapa Clara.

"Gimana keadaan Lo sekarang?" tanya Clara.

"Ya lumayan baik, Stefanie mana?" tanya Bella.

"Dia lagi gak bisa jenguk Lo, dia lagi persiapan besok untuk olimpiade, jadi dia titip salam buat Lo," ucap Clara tersenyum.

"Oh gitu ya, Lo marah juga sama gue?" tanya Bella.

"Enggak kok, gue ngerti," ucap Clara.

"Makasih ya," ucap Bella.

"Iya sama - sama," ucap Clara.

"Yaudah kalo gitu gue pamit dulu," ucap Clara.

"Iya hati - hati ya," ucap Bella

Clara keluar dari kamar rawat Bella, dan menghentikan langkah Shinta.

"Gue mau ngomong sama Lo," ucap Clara.

"Gak ada waktu," ucap Shinta.

"Lo gak bisa nyalahin Stefanie gitu aja," ucap Clara.

"Terus gue peduli?" tanya Shinta.

"Gue gak habis pikir," ucap Clara.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang