Twenty -Five 'Night

10 1 0
                                    

Jam 7 Malam

"Mah aku pamit keluar sebentar," ucap Stefan.

"Loh gak makan malam dulu," ucap Mama.

"Di luar aja deh ma," ucap Stefan.

"Kamu rapi banget mau kemana sih," Tanya Papa.

"Ada urusan sebenarnya pa," ucap Stefan

"Pamit ya pa - ma" ucap Stefan.

Rasya POV

"Mah aku pamit dulu ya," izin Rasya.

"Loh tumben biasanya kamu keluar kalau ada weekend aja," ucap Papa.

Tin tin tin klakson mobil Stefan.

"Nah pah itu orangnya aku duluan ya pa," ucap Rasya.

"Aneh biasanya kalau teman nya selalu turun dan bersalaman kok ini enggak," batin Papa.

Di dalam mobil

"Eh Ras, maaf ya kakak lama macet di jalan soalnya," ucap Stefan.

"Hmm iya kak santai aja," ucap Rasya.

"Yaudah sekarang kita lanjut aja ke tempat mereka," ucap Stefan.

Di perjalanan

"Kalau kakak boleh tau,,, Riko itu teman atau pacar Stefanie?" tanya Stefan.

"Hmmm aku kurang tau juga kak," ucap Rasya.

"Maksudnya kamu?" tanya Stefan.

"Iya kak aku itu gak sekelas sama Stefanie, aku kenal Stefanie ini baru kelas 12 sekarang sebelum - sebelumnya juga aku gak kenal Stefanie," ucap Rasya.

"Oh gitu, okelah,,," ucap Stefan.

"Kak abdi negara ya?" tanya Rasya.

"Iya AL," ucap Stefan.

"Kenapa?" Kamu mau jadi abdi negara?" ucap Stefan.

"Belum tau juga kak masih bingung," ucap Rasya.

"Hmm gitu," ucap Stefan.

"Oh iya btw ini rencananya gimana?" tanya Rasya.

"Liat aja nanti," ucap Stefan.

"Buset kakak nya Stefanie kalau soal adek nya keren banget," batin Rasya.

"Kamu punya kakak?" tanya Stefan.

"Punya kak tapi udah meninggal 2 tahun lalu," ucap Rasya.

"Oh sorry gak bermaksud gitu," ucap Stefan.

"Eh gak papa kak santai aja," ucap Rasya.

"Meninggal karena apa?" tanya Stefan.

"Kecelakaan mobil kak di tol yang dulu sempet masuk Tv itu, itu kakak saya korbannya," ucap Rasya.

"Ya mungkin sudah takdirnya, ikhlaskan saja," ucap Stefan.

"Nama kakak kamu siapa?" tanya Stefan.

"Nama kakak ku Septian Nicho Pramudya," ucap Rasya.

"Jadi dia adeknya Nicho," batin Stefan

"Btw tempat tongkrongan mereka dimana?" tanya Stefan

"Nah kalo itu gue kurang tau kak," ucap Rasya.

"Ya udah kita cari tau nanti, sekarang kita cari makan dulu," ucap Stefen

Saat Rasya dan Stefan keluar dari mobil.

"Nah itu tu anaknya kak," ucap Rasya.

"Pake baju coklat itu," ucap Stefan.

"Yaudah ayo masuk," ucap Rasya.

Saat masuk ke dalam caffe
"Itu temen - temen dia?" tanya Stefen.

"Kayaknya sih iya kak, gue juga gak tau," ucap Rasya.

"Yaudah pesen makanan dulu aja deh" ucap Stefen.

Sekitar 15 menit berlalu, Stefen dan Rasya menyantap hidangan di caffe.

"Gue boleh bilang sesuatu ke Lo?" tanya Stefen.

"Apa kak,?" tanya Rasya.

"Ya maaf aja nih kalo semisal ini buat kamu keinget kakak kamu," ucap Stefen.

"Kok tiba - tiba jadi bahas kakak gue sih?" batin Rasya.

"Jadi kakak kamu itu dulu sahabat saya, Nicho itu temen saya di bangku SMA," ucap Stefen.

"Tapi sayangnya kakak waktu itu tidak bisa pulang, karena masih tugas di Rusia," ucap Stefen.

"Ya dulu jaman nya saya di bangku SMA, saya dan Nicho itu tidak berdua kami bertiga, satu lagi namanya Danesh," ucap Stefen.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang