Ninety-one 'Konflik part 3

6 2 0
                                    

"Gue pengen jenguk Stefanie," ucap Bella.

"Lo sembuh dulu ya," ucap Shinta.

"Gue gak mau Stefanie kenapa - kenapa," ucap Bella.

"Stefanie baik - baik aja kok," ucap Shinta.

"Duh kenapa jadi melow gini sih," batin Puja.

Tiba - tiba Bella mimisan, dan sangat kesakitan sekali, Bella pingsan dan membuat panik Shinta dan juga Puja.

"Bell - belll," ucap Shinta menepuk pipi Bella.

"Gue panggil dokter sekarang," ucap Puja.

Mama Bella tiba - tiba masuk dan terkejut Bella terbaring lemas dengan mimisan di hidungnya.

"Ya ampun Bella kenapa Shinta," ucap Mama Bella menangis.

Dokter langsung menangani Bella, semua nya menangis karena takut Bella kenapa - kenapa.

"Dok gimana anak saya?" tanya Mama Bella.

"Selama menjalani kemoterapi kondisi Bella melemah, jadi tidak boleh banyak pikiran," ucap dokter.

"Saya tinggal dulu ya," ucap Dokter.

"Ya ampun Bella anak Tante Shin," ucap Mama Bella memeluk Shinta.

Tangis pecah antara Mama Bella dan Shinta. Membuat Puja kebingungan bagaimana meredakan kondisi seperti ini. Tetapi untung saja ada Kak Danesh.

"Ini ada apa?" tanya Kak Danesh pada Puja.

"Itu kak tadi tiba - tiba Bella mimisan terus pingsan," ucap Puja.

"Ya tuhan," ucap Kak Danesh.

"Sekarang gimana kondisi Bella?" tanya Kak Danesh.

"Bella udah di tangani dokter kak," ucap Puja.

Bella belum juga sadar membuat semuanya panik, karena sudah satu jam Bella belum siuman. Dokter juga masih menangani Bella.

"Rasya," ucap Puja.

"Bella lagi gak bisa di jenguk," ucap Kak Danesh.

"Gue harus ketemu dia," ucap Rasya.

"Gue harus ngomongin ini sama dia," ucap Rasya.

"Tapi gak sekarang waktunya!!!," ucap Kak Danesh yang emosi melihat Rasya.

"Ras - ras udah," ucap Puja menarik lengan Rasya .

"Belum waktu yang tepat Lo mau ngomongin ini," ucap Puja.

"Kapan lagi gue mau ngomongin ini, kalian ngelarang gue iya buat ketemu dia," ucap Rasya.

"Lo bisa gak sih pake otak Lo, Lo gak liat kondisi sekarang itu kayak gimana?" tanya Puja.

"Semua panik, Bella belum sadar juga dari pingsannya," ucap Puja.

"Bella pingsan?" ucap Rasya.

"Iya dia pingsan karena dia khawatirin Stefanie, dan gue yakin Lo pasti belum jenguk Stefanie," ucap Puja.

"Lo pasti gak tau kan kalo Stefanie udah selesai operasi?" tanya Puja.

"Cabut sana Lo," ucap Puja.

"Tapi gue mau ketemu Bella," ucap Rasya.

"Temuin Stefanie sekarang," ucap Puja pergi meninggalkan Rasya.

"Enggak gak bisa, gue harus nunggu Bella membaik," ucap Rasya.

"Buset tu anak di bilangin juga masih aja," ucap Puja.

"Ngapain lo balik lagi?" tanya Shinta.

"Gue mau tunggu Bella," ucap Rasya.

"Masih banyak waktu lain," ucap Shinta.

"Kali ini gue mau nunggu Bella," ucap Rasya.

"Lo udah mantan sewajarnya aja kali," ucap Shinta.

"Gue tau itu," ucap Rasya.

"Terus Lo dateng kesini mau marah - marah gitu sama Bella tentang alasan dia mutusin Lo? Iya?" ucap Shinta.

"Eitss udah - udah ini rumah sakit," ucap Puja.

"Gak bisa ini temen Lo, harus di kasarin dulu baru ngerti," ucap Shinta.

Stefanie di pindahkan ke ruangan VVIP, meskipun Stefanie belum bisa di jenguk oleh banyak orang, tapi Angga dan Clara masih setia menunggu di lorong rumah sakit.

"Lo gak mau balik dulu?" tanya Angga.

"Clara," panggil Angga.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang