Keesokan pagi nya.
Stefanie POV
"Clara buruan dong lama banget sih," pekik Stefanie.
"Ih sabar kenapa sih, lagian tadi suruh gue mandi duluan," timbal Clara.
"Ya kan lo tamu di rumah gue," pekik Stefanie.
"Ih berisik banget sih lo stef," timbal Clara.
"Awas ya lo lama, buruan gue mau berangkat lebih pagi," tegas Stefanie.
"Ih ribet banget sih lo, Lo kan anak sultan gak mungkin dong kamar mandi lo cuma satu," ucap Clara.
"Lah iya juga ya gue lupa gue kan ada kamar mandi lagi di kamar gue satunya," batin Stefanie sembari menggaruk kepalanya.
Stefanie keluar kamar dan menuju kamar lamanya, dan tidak lupa membawa perlengkapan sekolah nya.
"Baiklah gue akan mandi di kamar lama gue," ucap Stefanie sambil membuka pintu.
Saat Stefanie membuka pintu, ternyata kakak laki - laki nya sedang duduk di meja rias sembari melihat foto - foto Stefanie saat masih kecil.
Tetapi Stefanie tetap menghiraukan kehadiran kakaknya.
"Gue mau mandi lo keluar kak," ucap Stefanie.
Dengan terkejut
"Loh dek kamu disini," ucap Stefan.
"Hmm,,," ucap Stefanie.
"Kakak tau kamu masih marah dan kecewa sama kakak," ucap Stefan.
"Terserah kakak aja deh aku mau mandi," ucap Stefanie meninggalkan kakak nya.
"Oh iya btw makasih hadiahnya, aku suka," ucap Stefanie.
Stefen hanya tersenyum bahagia mendengar adiknya berterimakasih padanya.
Stefan keluar kamar dan turun untuk sarapan pagi.
30 menit berlalu.
"Oke gue udah cantik waktunya turun dan sarapan pagi," ucap Stefanie saat berkaca.
"Heh lama banget sih stef, ayo nyokap lo dari tadi manggilin lo tuh," ucap Clara
"Lo bisa gak sih gausah kagetin gue, Lo mau gue pingsan mendadak ?!," ucap Stefanie kesal.
"Wetttt slow sayang," ucap Clara.
"Yaudah yok turun," ajak Stefanie
Saat di meja makan.
"Kamu mau di antar atau bawa mobil sendiri dek?" tanya Stefen.
"Bawa sendiri," ucap Stefanie
"Kamu udah lama lo gak di anterin kakak kamu," timpal Mama.
"Engga ah ma, lagi pengen bawa mobil sendiri aja." ucap Stefanie
"Stef,,, kok lo gitu sih sama kakak lo !" Bisik Clara.
Namun Stefanie pura - pura tidak mendengar.
"Lo udah selesai ? ya udah buru berangkat," ajak Stefanie.
"Tumben kamu pagi banget nak berangkat," ucap Papa.
"Iya ma ada janji sama Pak Dafar guru sastra aku," ucap Stefanie
"Yaudah aku berangkat dulu Ma - Pa," ucap Stefanie
"Iya Tan om kak Fen aku berangkat juga ya," ucap Clara.
Saat di mobil.
"Kok lo gak pamitan sih sama kakak lo?" tanya Clara.
"Udah ah bodoamat masih kesel gue," ucap Stefanie.
"Ya tapi kan dia kakak lo stef," timbal Clara
"Terus,,,,?" tanya Stefanie
"Ih lo mah nyebelin emang ya untung temen gue," ucap Clara sambil mencubit pipi Stefanie.
"Sakit tau,,," ucap Stefanie.
"Rasain,," balas Clara.
Sesampainya di sekolah.
"Eh itu Bella kan?" tanya Clara.
"Iya, dia di anter siapa ya?" tanya Stefanie.
"Kak Danesh," ucap Clara.
"Ih kita gak usah disini yok, gue males," ucap Clara menarik tangan Stefanie.
"Eh pelan - pelan dong," ucap Stefanie.
Ternyata dari kejauhan Kak Danesh melihat Stefanie dan Clara.
"Loh itukan adeknya Stefen sekolah disini ternyata," batin Danesh.
"Kira - kira Stefen udah balik tugas belum ya," pikir Danesh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...