Eighty-nine 'Konflik

8 2 0
                                    

"Eh iya ras, gue sampe lupa ngabarin Clara," ucap Stefanie.

"Nanti bilang ke Clara ya hari ini gue operasi, gue gak sempet kabarin dia soalnya handphone gue lowbet," ucap Stefanie.

"Iya nanti gue sampein kok," ucap Rasya.

"Eh itu kakak Lo tuh," ucap Rasya.

"Gimana udah ngobrol nya?, Kalo gitu Stefanie kakak bawa masuk dulu ya, dan kamu pergi ke sekolah sekarang," ucap Kak Stefen.

"Iya kak, stef gue lanjut ya," ucap Rasya.

"Iya hati - hati," ucap Stefanie.

Rasya pergi meninggalkan Stefanie di rumah sakit, entah kenapa di pagi hari ini mood Rasya bagus sekali bertemu Stefanie, tidak seperti biasanya.

Sesampainya di sekolah Rasya langsung mencari
Clara untuk menyampaikan apa yang di katakan Stefanie tadi padanya. Tapi saat Rasya masuk ke kelas Stefanie, di situ Rasya melihat ada Angga Puja dan juga Shinta yang sedang duduk.

"Kalian?" ucap Rasya.

"Rasya," ucap Angga.

"Tumben amat kalian kumpul, aaa paham - paham atau kalian udah jadian ya," ucap Rasya.

"Buset sembarangan Lo," ucap Puja.

"Ras ada yang mau kita omongin ke Lo," ucap Shinta.

"Aduh apaan si masih pagi serius amat," ucap Rasya.

"Ras please ini gak bercanda," ucap Clara.

"Oke - oke mau ngomongin apaan si?" tanya Rasya.

"Bella sakit ras," ucap Shinta.

Rasya bingung mendengarkan apa yang di katakan Shinta barusan.

"Sakit?" tanya Rasya bingung.

"Dia sakit kanker leukimia," ucap Clara.

"Tunggu - tunggu ini maksudnya apaan si?" tanya Rasya.

"Bro dengerin dulu," ucap Angga menepuk bahu Rasya.

"Iya jadi Bella itu sakit, dan alasan Bella mutusin Lo karena penyakitnya," ucap Shinta.

Rasya terpaku mendengar apa yang di jelaskan Shinta barusan.

"Dan dokter diagnosis kalo Bella udah gak lama lagi," ucap Clara.

"Dan kalian nyembunyiin ini semua dari gue?" tanya Rasya.

"Lo juga?" tanya Rasya pada Angga dan Puja.

"Tunggu dulu bro, kita berdua disini bantuin Clara juga Shinta, termasuk Stefanie juga," ucap Angga.

"Stefanie?" sebut Rasya.

"Stefanie tau masalah ini?" tanya Rasya.

"Di juga nyembunyiin ini dari gue?" tanya Rasya pada Clara.

"Atau kalian semua sengaja ngelakuin ini gue!!," bentak Rasya.

"Atau ini rencana kalian, oh iya gue lupa kan Lo berdua yang gak suka gue sama Bella bareng kan?!!," ucap Rasya pada Angga dan Puja.

"Bro kita disini gak tau apa - apa, kita cuma bantuin mereka juga bantuin Lo," ucap Puja.

"Halah bangsatttt," ucap Rasya.

"Anjing Lo ya," ucap Angga mendorong Rasya.

"Udah stop!!!," bentak Shinta.

"Sekarang disaat kondisi nya kayak gini Lo masih mau nyalahin kita? Iya?" tanya Shinta.

"Lo mikir anjing !!!, Bella gak mau buat Lo terluka terlalu dalam gara - gara penyakitnya," ucap Shinta menampar keras Rasya.

"Udah Shin sabar," ucap Clara.

"Ras gue gak tau ya, kalo ujung - ujungnya bakal gini, tapi satu yang harus Lo tau, dari awal Bella yang gak mau kalo Lo sampe tahu penyakit nya," jelas Clara.

"Dia sayang sama Lo, tapi dia tau umur dia gak lama lagi, dan dia takut kalo di saat terkahir dia hidup, dia jahat sama Lo ninggalin Lo selama - lamanya," ucap Clara.

"Egois," ucap Rasya.

"Siapa sih yang egois?, Kita disini bantuin Lo anjing," ucap Shinta menunjuk Rasya.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang