Seventy 'Tired part 2

6 1 0
                                    

"Terus Stefanie Lo jadiin pelampiasan?" tanya Shinta.

"Lo pikir gue gak tau cara Lo gandeng tangan Stefanie waktu di acara party night kemaren?" timpal Shinta.

"Mau Lo apaan si?" Gue emang sayang sama Bella, tapi gue udah gak ada ruang lagi di hati dia," ucap Shinta.

"Gue udah berapa kali bilang ke dia, kalo gue sayang sama dia," pekik Rasya.

"Dan dia minta gue nyuruh buat jauhin dia," pekik Rasya.

"Dan Lo pasti tau kalo Bella mutusin gue tanpa alasan," ucap Rasya.

"Gue gak perduli, tapi gue mau hubungan Lo sama Bella baik - baik aja meskipun gak sama - sama lagi," ucap Shinta.

"Gue mohon, Lo bisa pikirin ini baik - baik," ucap Shinta.

"Gue cabut," tambah Shinta.

Shinta pergi meninggalkan Rasya, Rasya memilih untuk melanjutkan bermain bola basket, dan melupakan kejadian barusan.

POV Stefanie.
Di rumah Clara

"Ra, gue tadi kan ketemu Shinta di taman komplek deket rumah gue," ucap Stefanie.

"Shinta ngajakin gue buat nyusun rencana nemuin Bella sama Stefanie," ucap Stefanie.

"Terus?" lanjut Clara.

"Iya gue bingung dong, di sisi lain Rasya pernah bilang ke gue mau coba untuk move on," ucap Stefanie.

"Tapi emang Bella udah move on juga sama Rasya?" tanya Clara.

"Iya gue gak tau si, tapi dia juga pernah bilang ke gue kalo dia udah gak ada rasa lagi sama Rasya," ucap Stefanie.

"Eitss gak menutupi kemungkinan dong, kalo gak ada rasa belum tentu udah move on?" timpal Clara.

"Iya juga sih," ucap Stefanie.

"Jadi sekarang gimana?" tanya Clara.

"Ya mau gak mau gue harus bantuin Shinta, gue juga yakin pasti Rasya juga belum move on sepenuhnya," ucap Stefanie.

"Lo gak cemburu?" tanya Clara.

"Yaaa ya enggaklah," elak Stefanie.

"Lo udah mulai suka kan sama Rasya?" tanya Clara.

"Yah elah kok jadi bahas ke situ sih," ucap Stefanie.

"Udah deh Lo jujur aja sama gue," ucap Clara melempar boneka ke arah Stefanie.

"Gak mungkin Rasya suka sama gue, kan Lo tau gue sama Rasya gak pernah akur," ucap Stefanie.

"Benci bisa jadi cinta," ucap Clara.

"Gue yakin Lo ada rasa sama Rasya," ucap Clara.

"Aah udah deh, lupain," elak Stefanie.

"Udah deh, Lo mending cerita ke gue kalo nanti Lo udah siap cerita," ucap Clara.

"Hahaha bisa aja deh Lo," ucap Stefanie.

"Yaudah gue cabut balik ya," ucap Stefanie.

"Oke deh," ucap Clara.

Keesokan pagi nya, di sekolah Stefanie menunggu Clara di kelas. Baru kali ini Clara terlambat datang ke sekolah, untung saja hari satpam tidak masuk.

"Lama banget sih Clara," gerutu Stefanie.

Tiba - tiba datang Shinta ke kelas Stefanie.

"Hai stef," sapa Shinta.

"Eh hai, Bella mana?" tanya Stefanie.

"Emm katanya dia izin gak masuk ada urusan gitu," ucap Shinta.

"Urusan ?" tanya Stefanie.

"Gue juga gak tau, gue di kasih tau pembantunya rumah nya tadi juga sepi," ucap Shinta.

Stefanie langsung kepikiran kenapa Bella tiba - tiba tidak masuk, apakah penyakit Bella kambuh, atau waktu itu telah tiba.

Pikiran tidak baik datang di kepala Stefanie, Stefanie takut jika kehilangan Bella untuk selama - lamanya.

"Eh nanti ketemu di kantin ya," ucap Shinta.

"Oh oke," ucap Stefanie.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang