First -Awal Mula

87 5 0
                                    

Pagi yang begitu cerah, pukul 06.30 WIB aku terbangun dan seperti biasa aku selalu kesiangan, padahal alarm selalu berbunyi keras, masih saja aku tidak terbangun.

"Non, ayo bangun sudah siang," panggil bik Rani.

"Sumpah telat lagi gue," teriak Stefanie.

"Iya bi sebentar lagi turun," ucap Stefanie.

Untung saja bik Rani selalu menyiapkan perlengkapan sekolah ku, dari hari Minggu.

"Stefanie ayo nak turun, udah siang lo nak," panggil Mama.

"Iya ma, sebentar," ucap Stefanie sambil terburu-buru.

"Tuh kan kamu kesiangan lagi, udah deh mama gak suka kamu kesiangan gini," protes mama.

"Hehehe, iya -  ya ma,,, Papa mana ma,?" tanya Stefanie.

"Papa udah berangkat dari tadi pagi, karena ada jadwal penerbangan lagi ke luar kota, tapi papa nanti pulang kok," jawab mama.

"Oh iya papa nanti minta kamu temui papa di restoran biasa kita makan sesudah pulang sekolah," ucap mama

"Oh gitu, oke ma," ucap stefanie sambil melihat jam.

"Ya ampun gawat, aku udah telat ini," histeris Stefanie sambil menepuk jidat.

"Ma, aku berangkat dulu," ucap Stefanie sambil mencium pipi Mama.

"Eh iya iya, yaudah berangkat hati hati ya," ucap Mama sambil terheran-heran.

Ketika sudah sampai di gerbang sekolah, Stefanie terhenti karena melihat banyak sekali mobil yang mengantri di depan gerbang sekolah nya.

"Buset, apaan nih rame - rame," ucap Stefanie.

"Wah, parah nih kerjaan siapa sih ini gak bisa di biarin,!" ucap Stefanie langsung keluar mobil.

"Woi!!!, lo resek banget sih mobil gue mau masuk!, gak usah macem - macem ya lo," bentak Stefanie.

"Wih, apaan nih dateng - dateng bentak - bentak gue, siapa lo ha,?" Sahut Rasya.

"Wah, gak usah banyak bacot deh. Sekarang mobil gue mau masuk gue udah telat ini gak usah tambah ribet deh lo," ucap Stefanie.

"Lo bisa baca gak sih ? Lo gak liat jelas jelas ada tulisan besar yang tertulis "Jika murid terlambat tutup gerbang," ucap Rasya

"Terus?," sahut Stefanie sambil tersenyum sinis.

"Nyebelin banget ya lo jadi cewek," ucap Rasya sambil tertawa.

"Gila lo ya," ucap Stefanie sambil menginjak sepatu Rasya.

"Wah berani bener lo jadi cewek, sakit bego!" ucap Rasya.

"Mau lebih parah?, atau ngalah?" ucap Stefanie sambil mendekatkan wajah ke arah Rasya.

"Cantik - cantik songong, yaudah awas bawel bener, gue bukain nih gerbang buat cewek songong kayak lo," ledek Rasya.

"Bacot" balas Stefanie.

Akhirnya mobil Stefanie pun masuk juga ke parkiran mobil sekolah, ya meskipun di sekolah di larang membawa mobil, tapi Stefanie tetap membawa mobil.

"Awas aja lo gue kerjain nanti, liat aja," ucap Stefanie sambil melihat sinis.

"Bro, Lo gak kenal cewek itu ?," tanya Angga sambil melihat ke arah Stefanie.

"Engga lah, siapa emang tu cewek?" tanya Rasya.

"Dia itu Stefanie anak 12 A Fisika, udah cantik baik pinter lagi," ucap Angga.

"Ah udahlah gak perduli gue,gue cabut ke kelas duluan," ucap Rasya.

"Yaudah deh, serah lo aja," ucap Angga.

"Pak tolong tutup gerbang ya," ucap Puja pada satpam.

Rasya dan teman - teman nya masuk ke dalam kelas.

"Kantin dulu yok," ajak Angga.

"Ide bagus, tapi bentar lagi jam masuk," timpal Rasya.

"Yaudah kita masuk kelas aja oke," ucap Puja.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang