115 "H-1 Pernikahan kakak"

9 1 0
                                    

"Cie yang besok sah," ucap Stefanie.

"Cie yang besok 17 tahun," ucap Kak Stefen.

"Hahaha,"ucap Stefanie sembari mencubit kakaknya.

"Cieee," ucap Kak Stefen.

"Yah kakak ku bakalan gak tinggal di rumah ini lagi dong," ucap Stefanie memeluk kakaknya.

"Kok jadi sedih?" tanya Kak Stefen mengelus kepala Stefanie.

"Kakak sering ke rumah ini kan nanti?" tanya Stefanie mendongakan kepalanya.

"Iya adek Kakak yang paling cantik," ucap Kak Stefen.

"Yaudah kalo gitu kamu gak boleh sedih - sedih lagi," ucap Kak Stefen.

"Iya kak," ucap Stefanie melepaskan pelukannya.

Tiba - tiba Rasya datang dan masuk ke dalam rumah Stefanie.

"Lah, lo ngapaindisini?" tanya Stefanie.

"Gue disuruh kakak Lo kesini," ucap Rasya melepas jaket nya.

"Iya jadi kakak yang nyuruh dia kesini dek," ucap Kak Stefen menjelaskan.

"Besok kalian berdua couple ya, gak ada penolakan." ucap Kak Stefen pergi meninggalkan mereka berdua di ruang tamu

"Hah?" ucap Stefanie terkejut tapi tidak dengan Rasya yang biasa - biasa saja.

"Udah tau kan?" tanya Rasya.

"Gue couple sama Lo?" ucap Stefanie menunjuk Rasya.

"Emang ada yang salah?" tanya Rasya.

"Yaaaa enggak salah sih, cuman ya,,," ucap Stefanie terpotong saat Rasya mendekat ke arah Stefanie.

"Kalo mau bilang aja gak usah malu - malu," ucap Rasya tersenyum manis.

Ucapan Rasya barusan membuat Stefanie terkejut dan malu.

"Yaudah gue mau ke depan dulu," ucap Rasya.

"Oke yaudah sana," ucap Stefanie salah tingkah.

"Stefanie kalo lagi salah tingkah lucu banget sih," batin Rasya.

Stefanie pergi ke dalam kamarnya.

"Omaygat gue couple sama Rasya?" tanya Stefanie pada diri sendiri menghadap cermin.

"Ya ampun dress gue bakalan sama kayak Rasya, duhh jadi gak sabar deh" ucap Stefanie malu - malu di dalam kamarnya.

"Eh kok gue jadi gini sih," ucap Stefanie sadar dan menepuk pipinya.

"Enggak - enggak stef Lo harus move on Lo harus buang rasa dari Rasya," ucap Stefanie.

Tiba - tiba datang Clara dan Shinta di dalam kamar Stefanie.

"Stefanie," panggil Shinta.

"Loh kalian?" tanya Stefanie balik badan.

"Iya kita disini sama yang lain," ucap Clara.

"Lo ngapain di kamar?" tanya Shinta.

"Iya gak ngapa - ngapain sih," ucap Stefanie.

"Eh tunggu dulu," ucap Clara terpaku pada jas laki - laki yang ada di lemari Stefanie.

"Ini apa?" tanya Clara bingung.

"Jangan - jangan Lo bakal couple ya?" tanya Shinta.

"Pasti sama Rasya kan?" ucap Clara antusias.

"Ya ampun sosweet banget sih," ucap Clara.

"Gue jadi pengen deh," ucap Shinta.

"Ih apaansi kalian berdua!" bentak Stefanie.

"Rasanya couple sama orang yang Lo suka gimana si?" tanya Shinta meledek Stefanie.

"Yah elah biasa aja kok," ucap Stefanie mengelak.

"Alahh gak usah bohong deh lo," ucap Clara melempar bantal ke arah Stefanie.

"Hemmm ya gitu deh," ucap Stefanie.

"Oke besok adalah hari terspecial Lo," ucap Shinta.

"Gila Lo beruntung banget sih stef, ulang tahun pas di hari kakak Lo nikah," ucap Clara.

"Sosweet deh," ucap Shinta mencubit pipi Stefanie.

"Eh kita turun aja yok," ajak Shinta.

"Ih mau ngapain?" tanya Stefanie.

"Eh Puja sama Angga ada disini juga Lo," ucap Clara.

"Ciee berangkat bareng ya?" tanya Stefanie pada mereka.

"Ah bawel Lo nenek lampir, ayok turun." ajak Clara menarik Stefanie.

"Nah itu ciwi - ciwi kita tuh," ucap Angga.

"Ciwi Lo kali," ledek Puja.

"Lo udah jadian sama Clara?" tanya Stefanie.

"Kok Lo gak cerita sih sama gue?" ucap Stefanie cubit pipi Clara.

"Iya gue takut di ledek sama Lo," ucap pembelaan Clara.

"Sabilah lo nyusul," ucap Angga.

"Anjirr sama siapa gue?" ucap Stefanie.

"Sama gue lah," ucap Rasya yang membuat semuanya terdiam.

"Eh gue salah ngomong ya?" ucap Rasya.

Stefanie hanya menutupi wajah nya dengan mengajak Clara dan Shinta pergi ke halaman samping.

"Tuh kan pergi," ledek Puja.

"Lo sih," ucap Rasya menepuk jidat Angga.

"Lah kok gue sih dodol," gerutu Angga.

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang