Jam istirahat berbunyi.
"Eh iya Lo sibuk gak ?" tanya Stefanie.
"Emm enggak kok," ucap Clara.
"Temenin gue yok nanti," ucap Stefanie
"Kemana?" tanya Clara.
"Ke butik disuruh Nyokap gue," ucap Stefanie.
"Gue bawa mobil kok," sambung Stefanie.
"Ke kantin yok," ajak Stefanie.
"Ayok," ucap Clara
Di kantin ramai sekali, jujur saja Stefanie merindukan suasana kantin yang begitu ramai dan juga bakso nya yang enak. Dan Stefanie melihat di tengah - tengah keramaian ada Bella dan Rasya yang sedang duduk berdua menyantap makanan kantin.
Sontak kontak mata Rasya dan Stefanie saling menatap, tapi Stefanie membuang muka karena Stefanie sadar disitu ada Bella. Tiba - tiba datang Shinta dari belakang. Dan akhirnya mereka bertiga menyantap bakso bersama.
"Ih sumpah enak banget," ucap Stefanie.
"Kayak gak pernah makan aja deh," ledek Shinta.
"Ya kan gue di rawat," ucap Stefanie tertawa.
"Hahah iya juga ya," ucap Clara tertawa juga.
"Eh btw gue salut sama Lo," ucap Shinta.
"Salut kenapa?" tanya Stefanie.
"Iya gue salut sama Lo demi Bella," ucap Shinta.
"Oh itu," ucap Stefanie menyantap kuah baksonya.
"Gue udah gak papa kok," ucap Stefanie.
"Kalo gue jadi Lo mungkin gue gak bisa stef," ucap Shinta.
"Yaudah lah mungkin emang jalanya gini," ucap Stefanie.
"Udah dong bahas yang lain aja," ucap Clara.
"Hahaha oke," ucap Shinta.
Tak lama kemudian datang Riko ke meja makan Stefanie dan yang lainnya.
"Stef," panggil Riko.
"Eh elo ada apa?" tanya Stefanie.
"Selamat ya atas kesembuhan Lo dan juga kemenangan Lo kemarin," ucap Riko mengulurkan tangan.
"Iya makasih ya," ucap Stefanie tersenyum.
"Sorry gue gak sempet jenguk Lo," ucap Riko.
"Iya gak papa," ucap Stefanie.
"Ini ada sesuatu buat Lo, jangan di anggap modus ya stef gue ngasih ini karena gue bangga punya mantan pacar yang keren kayak Lo," ucap Riko memberikan buket bunga dan kotak berwarna pink
"Ih ya ampun ini serius buat gue?" tanya Stefanie.
"Iya, kalo gitu gue ke kelas dulu ya," ucap Riko.
"Thanks ya rik," ucap Stefanie.
Ternyata dari kejauhan Rasya melihat Stefanie yang di beri sesuatu oleh Riko. Rasya merasa cemburu dan risih melihat mereka berdua akrab kembali.
Bella yang ada di samping Rasya merasa sadar dan risih, karena Rasya memperhatikan Stefanie dan Riko sedari tadi. Namun Bella menutupinya.
"Kenapa?" tanya Bella
"Eh iya enggak kok, " ucap Rasya.
"Kamu ngeliatin Stefanie ya?" tanya Bella.
"Enggak kok," ucap Rasya mengelak.
"Yaudah kalo gitu gimana kita ke kelas Lo aja," ucap Rasya.
"Yaudah ayok gue juga udah kenyang," ucap Bella.
Rasya dan Bella meninggalkan kantin. Dan pergi ke kelas Bella.
"Emm Ras nanti Lo kerumah gue yok," ajak Bella.
"Emm boleh," ucap Rasya.
"Nanti gue kesana ya," ucap Rasya mencubit pipi Bella.
Sebenarnya Bella merasa tidak nyaman dengan Rasya, setelah Rasya menutupi semuanya demi dirinya.
"Nanti di jemput nyokap?" tanya Rasya.
"Enggak gue bareng Shinta," ucap Bella.
"Lo jangan capek - capek ya," ucap Rasya.
"Iya Rasya," ucap Bella tersenyum pada Rasya.
"Yaudah kalo gitu gue ke kelas dulu ya, masih ada tugas," ucap Rasya.
"Kalo ada apa - apa telpon gue ya," ucap Rasya.
"Iya ras pasti," ucap Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rasya [Tamat]
Teen FictionHai semuanya 💓✨ Perkenalkan aku, Stefanie Putri Azeera sekarang aku duduk di bangku kelas 12. Aku bersekolah di SMA Negeri 1 Harapan Bangsa, Aku memiliki sahabat yang baik banget dia bernama Anastasia Clara Octavia. Ya, seperti biasa musuh bebuy...