103 - Bertemu part 3

6 0 0
                                    

Ternyata sepanjang obrolan antara Rasya dan Stefanie, Bella dan Shinta memperhatikan sedari tadi.

"Rasya cocok ya sama Stefanie," ucap Bella berkata pada Shinta.

"Gue gak tau, menurut Lo aja,"  ucap Shinta.

"Gue pengen ngomong sama Stefanie boleh?" tanya Bella.

"Kayaknya belum saatnya," ucap Shinta.

"Tapi gue mohon banget gue pengen ketemu sama Stefanie," ucap Bella.

"Yaudah nanti kita ketemu sama Stefanie," ucap Shinta.

"Sekarang," ucap Bella.

"Okee," ucap Shinta mendorong kursi roda Bella menuju kelas Stefanie.

Sesampainya di kelas Stefanie, Bella langsung memanggil Stefanie.

"Stefanie," panggil Bella.

Stefanie menoleh ke arah Bella yang berada tepat di pintu bersama Shinta. Stefanie paham akan kehadiran Bella pasti akan membahas soal Rasya.

"Hai," ucap Stefanie menyapa Bella tersenyum.

"Gue keluar dulu ya," ucap Clara dan memberikan kode kepada Shinta.

"Stef gue mau ngomong sesuatu sama Lo," ucap Bella.

"Ngomong apa bel," ucap Stefanie mengelus bahu Bella.

"Soal Rasya," ucap Bella.

Stefanie membalasnya dengan senyuman manis dan memegang tangan Bella.

"Gue gak papa bel, gue ngerti kok." ucap Stefanie.

"Maafin gue soal perasaan gue," ucap Bella.

"Itu hak Lo," ucap Stefanie.

"Lo suka sama Rasya?" tanya Bella.

Lagi - lagi Stefanie membalasnya dengan tersenyum.

"Emang harus banget ya di bahas?" tanya Stefanie.

"Gue perlu tau itu stef," ucap Bella.

"Mungkin gue salah suka sama orang yang ternyata orang itu belum bisa move on dari masa lalunya," ucap Stefanie.

"Udah gak papa bel, Lo sama Rasya aja." ucap Stefanie.

"Gue tau perasaan Lo ke Rasya," ucap Bella.

"Gak ada gunanya lagi kita bicarain ini," ucap Stefanie.

"Sekarang Lo fokus aja sama kesehatan Lo ya," ucap Stefanie memegang bahu Bella kembali.

"Lo marah sama gue?" tanya Belle.

"Untuk apa?" tanya Stefanie.

"Itu hak Lo, gue gak ada urusannya bel." ucap Stefanie berusaha menutupinya.

"Lo jangan bohong sama gue Stef," ucap Bella.

"Gue udah sembuh, gue udah disini, jadi buat apa gak perlu di bahas lagi," ucap Stefanie.

"Maaf kalo selama Lo sakit ternyata Rasya lebih jenguk gue setiap hari ketimbang Lo," ucap Bella.

"Gue udah gak perduli tentang itu," ucap Stefanie .

"Gue tau kok bel sebenarnya Lo belum sepenuhnya move on dari Rasya, Lo cemburu kan waktu Rasya gandeng gue di party night kakak gue,?" ucap Stefanie.

Bella hanya terdiam dengan apa yang di katakan Stefanie barusan sungguh menyakitkan hati Bella. Tapi disisi lain yang di katakan Stefanie memang ada benarnya.

"Sorry kalo soal itu," ucap Bella memalingkan wajahnya.

"Yaudah sekarang Lo have fun ya sama Rasya gue gak papa kok," ucap Stefanie.

"Lo gak perlu nyesel, Lo gak perlu ngerasa bersalah" sambung Stefanie.

"Gue baik - baik aja, gue sayang sama Lo bel," ucap Stefanie memeluk Bella.

Bella merasa bersalah kepada Stefanie, setelah apa yang terjadi akhir - akhir ini Stefanie sungguh menerima semuanya dengan baik. Ekspetasi Bella terhadap Stefanie salah ternyata malah sebaliknya. Stefanie memang anak yang baik dan menerima keadaan yang terjadi.

Di luar kelas.

"Bicarain apaan si mereka?" tanya Clara pada Shinta.

"Ya apa lagi kalo bukan Rasya," ucap Shinta malas.

"Hadehh tu anak lagi yang bahas," ucap Clara.

"Ya gitu deh ra," ucap Shinta

Untuk Rasya [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang